Oleh Frans Sarong,
Ketua Tim Pemenangan Melki-Johni NTT
ANTARA Melki Laka Lena (MLL) dan Ivan Nestorman. Adalah antara politisi dan musisi. Memang beda profesinya. Namun di antara keduanya, terlihat punya relasi yang selalu awet dan saling suport.
Bangunan relasi semacam itu, lazimnya tak lepas dari dukungan sejumlah tonggak penopang yang terjaga kokoh. Mungkin di antaranya karena MLL adalah politisi berkarakter hangat dan riang gembira. Tak jarang menyemarakkan panggung politiknya dengan bernyanyi. Lalu tak jarang pula memilih lagu lagu ciptaan Ivan Nestorman, seperti Mata Leso Ge, Mogi Deo Keze Walo atau Mogi E, Mystical Kelimutu, dan lainnya.
Penopang lainnya adalah relasi yunior – senior antara MLL dan Ivan Nestorman. Relasi itu adalah bawaan sejak Seminari Kisol, tahun 1990-an.
Lirik Magis
Mengetahui yuniornya resmi Cagub NTT, Ivan konon melonjak girang. Musisi kenamaan Tanah Air asal NTT itu menyemangati MLL agar sering sering-lah melantunkan Mata Leso Ge. Alasan dia, karena lagu itu dengan rangkaian lirik magis yang terasa cocok menarasikan MLL bersama Johni Asadoma sebagai matahari, bulan dan bintang yang siap menyinari NTT.
Boleh catat penggalan lirik pendukungnya: “Ai hau de mata leso ge//Ai hau de wulang mongko ge a//Ai hau de ntala gewang e//Hanang hau lo’o capu gula e (karena engkau adalah matahari//karena engkau adalah bulan purnama//karena engkau adalah bintang yang bersinar terang//hanya dirimu embun penyegar pagi)
Pesan seniornya itu dituruti. MLL pada banyak kesempatan selalu melantunkan Mata Leso Ge. Terutama saat kegiatan konsolidasi atau kampanye di wilayah Manggarai Raya. MLL nyaris hafal lirik lagu etnis Manggarai itu. Dan, peserta kegiatan pun nimbrung seru bersama MLL melantunkan Mata Leso Ge.
Kembali ke ekspresi girang Ivan Nestorman. Melalui Mata Leso Ge, barangkali semacam pengentalan harapan bahkan keyakinan sang musisi terkait pilgub. Bahwa NTT yang sedang lekat dengan berbagai stigma minor, termasuk kondisi fiskalnya yang sedang oleng, sangat tepat jika dinahkodai sosok seperti Melki – Johni.
Pilgub Rasa Pilpres
Bersandar pada konteks pilgub yang kini sedang seru berkontestasi. Harapan Ivan melalui narasi matahari Mata Leso Ge, sesungguhnya adalah zona tak jauh panggang dari api. Adalah tak berlebihan untuk mengatakan kalau Melki-Johni kini memang di pusaran orbit dan siap menyinari NTT.
Cermati sejumlah keunggulan Melki – Johni. Berkontestasi di pilgub dengan dukungan 11 parpol. Ada Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, Perindo, Gelora, PPP, PKN, Garuda dan Prima. Jadinya KIM Plus jika dikaitkan dengan Pilpres sembilan bulan lalu. Lalu, jika dikerucutkan ke Pilgub NTT yang juga melibatkan tiga paket beserta kelompok parpol koalisinya, maka yang kita hadapi kini adalah pilgub rasa pilpres. Karena memang berada dalam regim pemerintahan kini, paket Melki-Johni persis mewakili KIM-nya Prabowo-Gibran.
Gelaran pilgub dan pilkada kab/kota, bersamaan. Parpol koalisi Melki – Johni menyebar hampir merata di setiap paket pilkada 22 kab/kota se-NTT.
Sebut contoh terdekat di Kota Kupang. Dari 5 paket yang berkontestasi, hanya paslon George Hadjoh – Ewalde Taek, yang sepenuhnya di luar 11 parpol Melki Johni.
Di SBD, satu dari tiga paketnya tanpa sebaran parpol Melki-Johni. Konstelasi itu mirip di Manggarai Timur (Matim), yang hanya satu dari 4 paketnya, tanpa sebaran parpol Melki – Johni.
Dukungan koslisi gemuk di pilgub dengan sebaran hampir merata di pilkada 22 kab/kota, adalah sebuah kekuatan dahsyat bagi Melki-Johni. Itu karena arahan seluruh pimpinan pusat parpol pendukung Melki-Johni, tegas.
“Kontestasi pilkada kabupaten/kota boleh beda, namun harus tegak lurus dan satu pilihan memenangkan Melki – Johni!” Dalam konteks lain, Melki – Johni tentu saja akan tampil sebagai penengah bahkan perekat. Posisi itu jadi wajib mengantisipasi terjadinya perselisihan atau sengketa pilkada kabupaten/kota, yang melibatkan parpol koalisi Melki-Johni”.
70.000 Rumah Layak Huni
Keunggulan lain Melki-Johni adalah karena posisinya dalam lingkaran kekuasaan Presiden Prabowo – Wapres Gibran. Posisi itu memudahkan Melki-Johni berkoordinasi dengan para menteri sekalian mendorong budaya gotong royong membangun NTT.
Melki-Johni pun sudah menunjukkan langkah konkrit. Terbukti sejumlah menteri sudah menegaskan komitmennya membangun NTT bersama Melki-Johni.
Contohnya? Sebut misalnya komitmen Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono. Seperti sudah disampaikan kepada Melki-Johni, Menteri Trenggono telah menyiapkan paket bantuan perahu dan sarana alat tangkap lainnya serta cold storage bagi para nelayan NTT.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bekomitmen memberikan dukungan membangun minimal 70.000 unit rumah layak huni per tahun bagi keluarga miskin di NTT. Paket bantuan itu adalah upaya penuntasan bertahap mengatasi sekitar 300.000 rumah tak layak huni di berbagai daerah di NTT.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman dengan komitmen tegas mendukung UMKM di provinsi ini agar bertumbuh lebih hebat.
Lalu, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid, juga dengan komitmen tegas akan menyehatkan sinyal internet hingga pelosok NTT. “Bebaskan NTT dari area sinyal buruk atau blank area!”
Sebenarnya, yang dipaparkan baru sebagian keunggulan Melki-Johni. Namun kesemuanya secara tak langsung menguatkan narasi matahari-nya Ivan Nestorman untuk Melki-Johni. Pesannya, tak perlu ragu mendukungnya kerena Melki-Johni adalah paket paling siap menjadi matahari, bulan atau bintang menyinari NTT. (*)