Sinergi Harmonis Melki Laka Lena dengan Menkes BGS dan Wamensos Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi

78
Posko layanan kesehatan dari Kementrian Kesehatan dan jajaran di lokasi penampungan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Foto: Dok. Ronald Raya

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM –  Mesti diakui, relasi baik antara mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena yang kini calon Gubernur NTT dengan jajaran menteri di Kabinaet Merah Putih. Sinergi harmonis yang terbangun itu membawa manfaat besar bagi keberlangusngan dan percepatan pembangunan di NTT.

Bahkan, ketika dalam kondisi darurat pasca erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Minggu (3/11/2024), Melki Laka Lena langsung menelpon Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin (BGS) dan Wakil Menteri Sosial Wamensos) Agus Jabo Priyono untuk membantu masyarakat terdampak bencana erupsi yang sedang di lokasi penampungan.

“Saya kontak Menkes BGS dan Wamensos untuk respon bantu korban bencana erupsi lewotobi, dan Kemenkes dan Kemensos langsung turun tangan,” sebut Melki Laka Lena usai debat calon gubernur dan wakil gubernur NTT tahap kedua di Aula Undana Kupang, Rabu (6/11/2024).

Melki Laka Lena menyampaikan terima kasih kepada Menkes BGS dan jajarannya serta Kementrian Sosial RI serta semua perangkatnya. “Terima kasih untuk gerak cepat pemerintah pusat menangani korban erupsi gubung Lewotobi Lak-laki di Flotim. Kita doakan semoga sanak saudara kita para korban meninggal dunia, dilapangkan jalannya menuju Surga. Serta semua kita terutama para keluarga mendapat penguatan iman dari Tuhan,” sebut Melki Laka Lena.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirim bantuan untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Puskris Sumarjaya mengatakan, pengiriman bantuan ini merupakan respons tanggap darurat dan dukungan kemanusiaan bagi para korban.

“Upaya penyaluran bantuan kesehatan telah kami lakukan secara bertahap,” kata Sumarjaya dilansir dari sehatNegeriku.kemenkes.go.id.

Bantuan yang disalurkan oleh Kemenkes melalui Puskris untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki meliputi 20 unit oxygen concentrator, 10.000 masker dewasa, 5.000 masker anak, 500 buah face shield disposable atau pelindung wajah sekali pakai, dan 10 kantong jenazah.

Bantuan obat-obatan juga disalurkan berupa 500 ampul Dexamethasone, 1.800 oralit, 20 botol larutan infus glukosa, 1.000 tablet Metronidazole, 500 tablet Paracetamol, 1.000 tablet Ciprofloxacin, 20 botol Zinc Sulfate sirup, 20 botol Natrium Chlorida infus, dan 20 botol Ringer Lactat infus.

Selain bantuan kesehatan dasar dan obat-obatan, Kemenkes telah mendirikan pos kesehatan, memberikan pelayanan, serta memantau penyakit yang muncul akibat bencana ini.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi besar pada Minggu, 3 November 2024, pukul 23.57 WITA. Dua kecamatan mengalami dampak signifikan akibat bencana gunung meletus tersebut, yakni Kecamatan Wulanggitang (6 desa) dan Kecamatan Ilebura (2 desa).

Hingga 5 November 2024, sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia dan 138 mengalami luka-luka dengan rincian 31 luka berat dan 107 luka ringan.

Sebanyak 4.436 Jiwa harus mengungsi yang tersebar di 24 lokasi pengungsian serta 10.295 jiwa terdampak yang berasal dari Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura.

Sepuluh fasilitas pelayanan kesehatan turut terdampak, yakni Puskesmas Boru dan 8 unit kesehatan di desa wilayah kerja Puskesmas Boru, serta Unit Puskesmas Ilebura, yaitu Polindes Dulipali. “Untuk saat ini pelayanan Kesehatan di Puskesmas Boru dan 8 unit kesehatan lainnya ditutup,” ucapnya.

Sementara itu, fasilitas kesehatan yang disiagakan ada Puskesmas Ilebura, Puskesmas Lewolaga, Puskesmas Lato, dan Puskesmas Demon Pagong. Pelayanan rujukan di RSUD Dr. Henrikus Fernandez Larantuka.*/)Tim

Center Align Buttons in Bootstrap