Melki Laka Lena Bawa Spirit Gotong Royong Bung Karno Hadirkan Kantor Desa Kaeneno

116
Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Emanuel Melkiades Laka Lena bersama warga Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di depan Kantor Desa Kaeneno hasil gotong royongnya bersama masyarakat. Momentum itu diabadikan pada Senin (23/9/2024). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

SELATANINDONESIA.COM – Hari masih gelap. Sebelumnya rombongan diarahkan untuk kumpul di loby Swissbell Hotel sebelum Pukul 04.00 Wita. Tiga unit mobil yang disiapkan berjejer rapi di pelataran hotel yang letaknya di bibir pantai Kupang. Tepat Pukul 04.00 Wita laju tiga mobil yang salah satunya ditumpangi Emanuel Melkiades Laka Lena menuju Timur pulau Timor.

Ketika semua penghuni bumi masih terlelap, Melki Laka Lena sudah bergegas menemui warga di pedalaman Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Memasuki kawasan Takari, Batu Putih hingga So’e, cuaca pagi itu dibalut kabut tebal. Beruntung, Melki Laka Lena punya driver andalan yang hafal benar soal lekak lekuk jalar jalan Timor Raya hingga ke pelosok. Kendati dalam balutan kabut tebal, laju kendaraan yang ditumpangi Melki Laka Lena malejit dengan nyaman.

Melki Laka Lena hari itu dalam kapasitas sebagai Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) menerobos kabut menuju desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Ia diundang oleh warga untuk menghadiri syukuran pembangunan Kantor Desa  Kaeneno. Beberapa kali momentum syukuran itu dijadwalkan oleh Kepala Desa Kaeneno dengan Melki Laka Lena namun selalu saja batal dilakukan karena terkendala agenda protokoler lainnya.

Kantor Desa tersebut dibangun atas kerja sama warga dengan Melki Laka Lena ketika masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI. Semangat gotong royong sebagaimana spirit Sang Proklamator Bung Karno yang dimiliki warga Kaeneno yang berkolaborasi dengan Melki Laka Lena terwujud. Semangat itu berhasil menghadirkan sebuah gedung megah Kantor Desa dilengkapi dengan ruang pertemuan atau aula yang sangat memadai untuk ukuran sebuah desa. Semangat gotong royong ini juga sering dikumandangkan salah satu tokoh akademisi NTT di Jogja, Cornelis Lay kepada Melki Laka Lena semasa menjadi aktivis mahasiswa.

Tiba di Kaeneno, warga menyambut Melki Laka Lena dengan gegap gempita. Deretan para tetua adat dengan tangan terkatub di dada, melantunkan syair dalam sapaan Natoni. Selanjutnya delapan gadis desa berbalut tenun Timor menari menyambut Melki Laka Lena yang didampingi Djemi Lassa dan Restu Dupe.

Selain ratusan warga desa Kaeneno, hadir menyambut Melki Laka Lena, diantaranya Camat Fautmolo Oritjes Tefa dan Kepala Desa Kaeneno Gusti Fallo. Keceriaan warga Kaeneno terpancar di raut mereka yang  polos.

“Selama ini kami tidak punya kantor Desa, tetapi setelah Bapak Melki Laka Lena pertama kali datang di desa kami beberapa waktu lalu akhirnya kendala kami soal Kantor Desa bisa terwujud hari ini. Kami tidak bisa membalas kebaikan Bapak Melki Laka Lena hari ini, tetapi kami sudah tahu apa yang harus kami balas di waktu yang tepat nanti,” sebut Ketua BPD Desa Kaeneno, Nahor Fallo ketika menyampaikan sapaan singkat mewakili warga.

Nahor Fallo menambahkan, jika tanpa dukungan Melki Laka Lena maka desa Kaeneno belum punya kantor desa yang lengkap dengan fasilitas penunjang. “Kami menyadari bahwa Tuhan benar-benar pake Bapak Melki Laka Lena untuk bantu bangun Kantor Desa. Kami juga sadar bahwa waktu Pak Melki Laka Lena bukan hanya untuk kami di Kaneno tetapi. Dan kami tidak punya apa-apa, hanya ada doa untuk Pak Melki Laka Lena, karena Bapa Melki punya hati untuk kami dan kami tidak akan lupa. Kantor desa ini sejak fondasi dan sampai atap, ini berkat  dukungan Pak Melki Laka Lena,” katanya disambut sorak riang para warga.

Melki Laka Lena mengatakan, momentum syukuran itu mengantarnya untuk kedua kalinya datang di Desa Kaeneno. “Ini saya datang kedua kalinya di pagi yang cerah. Kalau datang pertama saat itu di tengah keremangan malam sambil mendengar ceritera tentang rencana pembangunan kantor desa Kaeneno. Dan kita bersyukur hari ini kantor Desa Kaeneno mulai resmi dimanfaatkan. Ini semua karena semangat gotong royong antara warga desa,” katanya.

Melki Laka Lena mengaku senang bisa datang lagi ke desa itu. Ini semua  karena Tuhan kasih berkat lewat kita semua. Saya juga tidak pernah menduga bisa sampai di Kaeneno. Tuahn yang mempertemukan saya dengan Kades Kaeneno sehingga bisa memberikan arti dan manfaat bagi Masyarakat. Kantor Desa ini bisa dibangun karena kita semua sebagai alat Tuhan yang punya nait baik untuk banyak orang sehingga bisa dibangun,” pungkas Melki Laka Lena.***/Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap