KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dua fungsionaris DPP Golkar asal NTT, Umbu Kabunang Rudiyanto dan Adri Agal angkat bicara menanggapi pernyataan Sebastian Salang.
Menurut Rudy Kabunang, tidak ada satupun aturan yang dilanggar oleh Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. “Saya rasa tidak ada aturan atau juknis yang dilanggar oleh pak Melki. Karena ini hanya masalah pendaftaran. Baik itu tertutup atau terbuka, itu kebijakan,” ujar Rudy Kabunang, Rabu (15/5/2024).
Dia menegaskan, kebijakan itu sangat realistis, karena Melki Laka Lena merupakan figur yang berhasil menghantar Partai Golkar sukses di Pemilu lalu. “Perolehan kursi di Pemilu itu kita harus angkat topi. Jadi, partai melihat figur yang punya elektabilitas, berprestasi dan sudah berkeringat untuk Golkar itu pak Melki Laka Lena,” tegasnya.
Rudy Kabunang justru merasa bingung dengan pernyataan Sebastian Salang, bahwa Melki Laka Lena sudah mengangkangi aturan. “Kalau Sebastian Salang katakan Melki Laka Lena kangkangi aturan, pertanyaannya aturan yang mana?,” ungkap Rudy Kabunang.
Sebastian Salang, kata dia, sebenarnya bagian dari DPP Golkar, jadi seharunya berkoordinasi. Karena sejatinya, tidak ada yang kaku di dalam sebuah proses politik. “Semua itu bisa dikoordinasikan dengan baik. Tetapi perlu saya tegaskan, semua partai melihat peluang kemenangan. Dan tidak ada figur lain yang bisa kita tawarkan, selain Melki Laka Lena,” jelasnya.
Rudy Kabunang menyebut, jika serius maju calon gubernur, harusnya Sebastian Salang tidak mengundurkan diri sebagai calon anggota DPR RI Dapil NTT 1 pada Pemilu lalu. “Sehingga orang bisa melihat, menilai dan mengukur elektabilitas kita di dalam Pemilu. Karena itu menjadi dasar dan barometer kita melangkah ke politik eksekutif, dalam hal ini Pilgub NTT,” jelasnya.
“Jadi kalau kita juga tidak terbaca dan tidak terukur elektabilitasnya, maka partai juga tidak bisa berbicara banyak,” jelas Rudy menambahkan.
Selain itu, kata Rudy Kabunang, Melki Laka Lena juga sukses menjadi ketua tim pemenangan pasangan Prabowo dan Gibran di Provinsi Nusa Tenggara Timur. “Faktanya berhasil dan itu menjadi barometer yang bisa dibaca oleh partai, bahwa Melki adalah figur yang mampu bekerja untuk kebesaran partai dan kemenangan Pilpres 2024,” terangnya.
Dia menambahkan, jika tidak pernah berkeringat untuk membantu kesuksesan partai, sebaiknya jangan banyak berbicara. “Tetapi kita harus persilahkan dulu pada orang yang sudah berkeringat untuk partai. Dan kita dukung pak Melki untuk maju di Pilgub NTT,” tandasnya.
Fungsionaris DPP Partai Golkar, Adri Agal menegaskan, Melki Laka Lena adalah kader yang sudah berdarah-darah memenangkan dan membesarkan Golkar di NTT. Menurut dia, partai Golkar harusnya bersyukur memiliki kader luar biasa seperti Melki Laka Lena yang sudah kerja keras dan berkorban untuk Golkar NTT.
“Sebagai catatan penting, Golkar NTT faktanya lebih terbuka selama Melki Laka Lena menjadi ketua, dan saya berpendapat bahwa Sebastian Salang terlalu baper dalam berpolitik,” ungkapnya.
Harusnya, kata dia, kalau sebagai kader Golkar harus membuat poin yang bagus untuk Golkar dan bisa membangun komunikasi yang baik di level atas maupun bawah.
“Jadi saya sangat menantang cara dan pola pikir Sebastian Salang. Kalau mau Golkar besar, wajib kita dukung calon yang maju gubernur melalui mekanisme partai, yaitu usulan dari DPD 2 dan diplenokan di DPD 1,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Sebastian Salang menuding Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengangkangi aturan terkait tata cara pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur Provinsi NTT periode 2024-2029.***Laurens Leba Tukan