Dari Naimata, Sr. Margareta Yasmine Lakat Memilih Membiara Hingga ke Filipina

124
Sr. Margareta Yasmine Lakat, O.Ss.S

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Umat Stasi Fransiskus Xaferius Naimata, Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui, Keuskupan Agung Kupang patut berbangga. Salah satu putri terbaiknya, Suster Margareta Lakat, O.Ss.S, sore ini menerima Kaul Kekal.

Kaul Kekal itu diterima Suster Yasmine dari Ordo Penyelamat Tersuci Santa Brigitta dari Swedia (O.Ss.S) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Misa pengikraran Kaul Kekal dipimpin oleh RD. Herman Yoseph Babey, Rabu (24/4/2024) sore ini di Paroki Roh Kusud Katedral Denpasar.

Suster Yasmin bernama lengkap Margareta Yasmine Lakat. Dia lahir di Naimata,  Kota Kupang pada 13 November 1982. Ia merupakan anak ke 2 dari 5 bersaudara.

Ayahnya bernama Soleman Lakat (Alm) dan Ibunya Lusia Lakat Atalo (Almh).

Suster Yasmin merupakan lulusan dari SDN Naimata dan melanjutkan sekolah di SMPN 11 Liliba. Setelah itu melanjutkan pendidikan di  SMA 7 Lasiana.

Usai tamat SMA, Suster Yasmin kemudian memutuskan untuk masuk ke sekolah biarawati. Dia melanjutkan studinya di Aspiran Bali  pada Tahun 2012 -2014.

Setelah itu, ia menjalani Postulan  di Filipina  pada Tahun 2014 – 2015. Selanjutnya, Suster Yasmin melanjutkan sekolah Novis  di Filipina,  selama setahun yakni tahun 2015- 2016.

Suster Yasmin menjalani Kaul Pertama di Maumere,  pada Tanggal 24 April 2018. Setelah menjalani berbagai pendidikan biarawati Suster Yasmin menjalani kaul Kekal di  Bali, 24 April 2024.

Adik Kandung Suster Yasmin, Redem Lakat menyebut jika sosok kakaknya adalah orang uang sederhana, tanggung jawab, pengasih, penyayang. “Dia menggambarkan seorang ibu, pekerja keras, santun, sosok yg penuh keibuan,” ujar Redem, Rabu 24 April siang.

Menurutnya,  dalam keluarga sosok Suster Yasmin adalah sosok yang rendah hati. “Dia tidak marah. Kalau emosi hanya bisa menangis,” ujarnya.

Untuk diketahui, Ordo Penyelamat Tersuci Santa Brigitta dari Swedia (O. Ss.S) di Bali terdiri dari para suster  yang melakukan pelayanan tertentu sesuai dengan permintaan Pastor Paroki.

Di gereja Brigidin Kuta mengurus Kapel Adorasi dan seorang suster membantu kantor paroki. Setiap hari Minggu mereka membagikan Komuni Kudus selama perayaan tiga Misa Kudus.

Dua Suster bekerja di kantor Katedral menjadikan diri mereka berguna bagi Gereja lokal. Para suster sering dipanggil oleh rumah sakit dan keluarga untuk membantu orang sakit, terutama di saat-saat terakhir sebelum meninggal dunia.*/Ron/Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap