Komitmen Brigjen TNI Joao Nunes di Tapal Batas RI-RDTL, Garap Lahan Kosong Warga Jadi Kebun Contoh

51
Danrem 161 Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, bersama warga di dusun Oetfo, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur membangun bak penampung air di lahan percontohan untuk pertanian. Wilayah ini merupakan daedrah berbatasan antara Republik Indonesia (RI) dengan Repunlik Demokratik Timor Leste (RDTL). Jumat (19/4/2024). Foto: Yansen

ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Korem 161 Wira Sakti Kupang berkolaborasi dengan masyarakat petani di dusun Oetfo, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Wilayah ini merupakan daedrah berbatasan antara Republik Indonesia (RI) dengan Repunlik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Lahan kosong milik warga setempoat seluas 12 Ha digarap bersama antara jajaran Korem 161 Wira Sakti Kupang, dipimpin langsung Danrem 161 Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Jumat (19/4/2024). Kegiatan pembukaan lahan kosong diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan bak air ukuran 4×5 meter dengan ketinggian 3 meter. Saat itu Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes bersama pemilik lahan Piet Bria, Kasrem, dan Dandim Belu serta Kadis Pertanian Kabupaten Belu.

Aksi produktif itu digelar untuk mendukung ketahanan pangan Masyarakat di Kabupaten Belu. Hari itu juga dilanjutkan dengan membajak lahan kosong seluas 12 Ha yang ada menggunakan dua unit alat berat dari Dinas Pertanian Kabupaten Belu. Dilakukan pula penanaman puluhan anakan kelapa dan nangka di sekitar kawasan lahan percontohan itu.

Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan, ini titik awal pembukaan lahan kosong untuk pertanian. “Kita mulai dengan pembangunan bak air guna menampung air yang ditarik dari embung yang ada dengan teknologi solar sel. Air inilah akan kita menghidupi 12 hektare lahan yang nantinya diolah warga secara kelompok,” sebut Danrem Brigjen Joao kepada wartawan.

Disebutkan Brigjen Joao Nunes, lokasi tgersebut bakal menjadi lahan percontohan untuk Kabupaten Belu dan daerah lain. “Disini kita akan lakukan integrasi farming, sistem pertanian dengan memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan, ternak dan perikanan. Kita coba kombinasikan ini sehingga bisa meningkatkan taraf hidup warga khususnya di dusun Oetfo,” katanya.

Ia menambahkan, lahan seluas 12 Ha ini merupakan milik warga atas nama Agus Bria. “Nantinya dari lahan yang ada, 10 Ha dimanfaatkan untuk pertanian, 1 hektare untuk kandang dan 1 hektare untuk pengembangan ternak sapi. Kita olah lahan ini dan merupakan kerjasama antara TNI dan Pak Piet Bria bersama warga yang akan dibagi per kelompok,” sebutnya.

Brigjen Joao Nunes berharap, bak air yang sudah dibangun ini dijaga, dirawat dan jangan dipotong pipanya. Dikatakan,  lahan ini menjadi kebun percontohan bagi warga dusun Oetfo yang akan mengelola dengan menanam tanaman holtikultura. “Nantinya setelah tiga bulan saya akan kembali untuk memanen ikan yang ada. Kemudian melihat lahan yang diolah warga kelompok yang ditanami tanaman holtikultura dan lima tahun kedepan kita bersama panen kelapa yang baru ditanam,” pungkas Joao Nunes.

Pemilik lahan kosong tersebut Piet Bria menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada TNI yang dipimpin Brigjen Joao Nunes beserta Kasrem, Dandim dan jajarannya yang memberikan contoh dengan mengolah lahan percontohan. “Tentara berikan contoh yang baik kepada kita semua. Kita menyampaikan hormat dan terimakasih ke TNI yang melakukan gerakan dalam mendukung ketahanan pangan bagi warga Belu khususnya di dusun Oetfo,” katanya.*/)Yansen

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap