Pertama Kalinya, Salad Id di Alun-Alun Rujab Gubernur NTT dan Pesan Persatuan Usai Pemilu

572
Penjabat Gubernur NTT Ayodhya G. L. Kalake bersama ribuan umat muslim melaksanakan salad Id di Alun alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Rabu (10/4/2024). Foto: BiroAdpim/Radit

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sebanyak 2000-an umat muslim di Kota Kupang menggelar salad Id Idul Fitri 1 Syawal 1445 H/2024 M, Rabu (10/4/2024) di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT. Rupanya, penyelenggaraan salad Id di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT ini merupakan yang pertama kalinya sejak Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berdiri.

Kendati demikian, pelaksanaan salad Id di lokasi tersebut bukan karena Pejabat Gubernur NTT Ayodhya G. L. Kalake adalah seorang muslim. “Ini tidak ada hubungannya karena Pj Gubernur NTT seorang beragama Islam lalu dilakukan di sini. Tidak ada hubungan itu. Ini semata pemanfaatan fasilitas negara untuk kepentingan publik. Alun-alun ini kan termasuk aset Pemprov NTT,” sebut salah satu tokoh muslim NTT, Dr. Ahmad Atang yang ditemui SelatanIndonesia.com, usai salad Id di Rujab Gubernur NTT.

Ahmad Atang mengatakan, momentum penyelenggaraan salad Id di Alun-alun Rumah Jabatn Gubernur NTT ini merupakan yang pertama kalinya. Dan diharapkan agar selanjutnya, fasilitas publik ini bisa dimanfaatkan lebih luas untuk kepentingan kemasyarakatan lainnya.

Disebutkan Ahmad Atang, panitia PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) mengajukan ijin penggunaan Alun-alun ke Pemprov NTT dan oleh Penjabat Gubernur diijinkan. “Yang menyelanggarakan ibadah ini adalah umat muslim dari Masjid Nurul Iman Oebobo dan penggunaan atas permintaan dari PHBI. Sedangkan Pemprov hanya memfasilitasai sarana prasrana untuk memperlancar,” sebutnya.

Menurutnya, umat muslim yang hadir dalam perayaan salad Id di Alun alun Rumah Jabatan Gubernur melampaui target penyelenggara. “Yang kita targetkan 1000-1500 umat tetapi yang datang malahan lebih dari 2000 umat. Ini menunjukan bahwa kesadaran umat muslim melihat lapangan di Alun-alun ini sangat representativ. Bahkan panitia juga menghimbau agar para umat jangan meninggalkan sampah setelah salad. Dan itu dituruti oleh semua umat karena lapangan langsung bersih,” kata Ahmad Atang.

Ia juga menyebut, temah kotbah yang diangkat oleh Khotib Shofyan Abdurahman tentang persatuan dan kesatuan menggambarkan bahwa Idul Fitri kali ini sangat relevan dengan situasi kebatinan semua umat.

“Khotbah tadi sangat relevan dengan situasi kekinian karena kita semua baru selesai menyelenggaraan pemilu yang tercerai berai oleh perbedaan dukungan politik. Sehinggga Idul Fituri menjadi momentum rekonsilisasi politik juga. Dari berbagai pilihan yang berbeda lalu kita berkumpul di satu tempat. Ini menunjukan sebuah persatuan dan kebersamaan untuk kepentingan membangun masyarakat NTT kedepan. Saya kira ini temah yang sangat tepat untuk momentum saat ini,” sebut Ahmad Atang.

Pantaun SelatanIndonesia.com, usai pelaksanaan salad Id, Penjabat Gubernur NTT Ayodhya G. L. Kalake menggelar open house bersama seluruh umat muslim dan jajaran Forkopimda dan para ASN di lingkup Pemda Provinsi NTT.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap