SOE,SELATANINDONESIA.COM – Sejak diresmikan pada 24 Nopember 2023 silam, Rumah Sakit Pratama Kualin, di Desa Tuafenu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) belum bisa beroperasi secara maksimal untuk memberikan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.
Rumah Sakit megah yang dibangun atas perjuangan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena itu belum beroperasi secara maksimal lantaran masih terkendala dengan pelayanan BPJS Kesehatan (KIS).
Kabid Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupten TTS, Ferdinan W. Kase meminta Melki Laka Lena agar membantu percepatan proses kredensial BPJS Kesehatan karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk diketahui, Kredensial adalah sertifikat, surat atau pernyataan yang menyatakan kemampuan seseorang melakukan sesuatu. Kredensialing, merupakan kegiatan peninjauan dan penyimpanan data-data fasyankes berkaitan dengan pelayanan profesinya yang mencakup lisensi, analisa pola praktek dan sertifikasi.
“Kami di sini masih kendala dengan pelayanan BPJS Kesehatan (KIS) Sehingga harapan besar kami agar Bapak Melki Laka Lena bisa membantu untuk hal ini karena masyarakat sangat membutuhkan,” ujar Ferdinan Kase kepada Melki Laka Lena yang melakukan kunjungan di RS Pratama Kualin, Sabtu (23/3/2024).
Camat Kualin, Welhelmus Nabunome yang juga turut hadir mendampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI saat kunjungan tersebut memberikan apresiasi kepada Melki Laka Lena yang selalu dengan caranya membantu serta memperhatikan masyarakat Kualin baik di kesehatan maupun program-progrma lainnya. “Harapan besar kami kedepan Bapak Melki Laka Lena tetap perhatikan kami di TTS khususnya di Kualin,” ungkap Camat Nabunome.
Wakil Ketua Komisi IX DP RI Emanuel Melkiades Laka Lena dalam kunjungan lanjutan ke Kabupaten Belu dan Malaka, berencana membahas keluhan soal percepatan kredensial tersebut dengan Kepala BPJS Kesehatan Atambua. “Saya akan diskusikan dengan Kepala BPJS Kesehatan Atambua untuk percepatan kredensial sehingga RSU Pratama Kualin segera beroperasi secara maksimal,” sebut Melki Laka Lena.
RSUP Kualin dan Legacy Politik Dr. Inche Sayuna
“Kualin ini tempat lahir saya. Rumah Sakit Umum Pratama itu dibangun diatas tanah dimana tali pusat saya ditanam. Adik saya, laki-laki satu-satunya meninggal ditempat ini secara mendadak karena tidak ada Rumah Sakit. Dulu hanya Pustu. Masyarakat Kualin dan sekitarnya sangat terbatas dalam mengakses pelayanan kesehatan. Sejak saat itu saya punya komitmen untuk membangun Rumah Sakit di tempat ini”.
Demikian pernyataan spontan Wakil Ketua DPRD Provinsi Dr. Inche D.P. Sayuna kepada SelatanIndonesi.com, pada Minggu (26/3/2023) silam. RSUP Kualin saat itu sudah 100 persen rampung dibangun dengan anggaran mencapai Rp 38 miliar, ditambah dengan alat kesehatan (alkes) mencapai Rp 69 miliar.
Dr. Inche Sayuna punya kisah pilu dibalik hadirnya RSUP di wilayah Selatan pulau Timor itu. Ia pernah mengalami momentum haruh di tengah keluarganya. Adik kandungnya, satu-satunya laki-laki dalam keluarga tidak tertolong dan meninggal dunia lantaran keterbatasan layanan kesehatan. “Adik kandung saya meninggal mendadak di Kualin karena saat itu tidak ada Rumah Sakit. Yang ada hanya Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan peralatan dan tenaga medias yang sangat terbatas. Masyarakat Kualin dan sekitarnya sangat terbatas dalam mengakses pelayanan kesehatan,” sebut Inche Sayuna.
Sejak peristiwa kelam itu, Inche Sayuna menanamkan komitmen dalam dirinya agar dengan berbagai cara dan dengan kapasitas politik yang melekat padanya, Kualin harus dibangun sebuah Rumah Sakit. Komitmen itu terwujud melalui jaringannya di Partai Golkar.
“Mimpi setiap politisi itu adalah meninggalkan legacy untuk tempat kelahirannya dan kampung halamannya. Saya bersyukur, Tuhan memperkenankan itu terjadi melalui jaringan yang saya punya di Partai Golajar yaitu melalui Pak Melki Laka Lena sehingga RSUP Kualin rampung dibangun,” ujar Inche Sayuna.
Disebutkan Inche Sayuna, ia mengusulkan pembangunan RSUP Kualin lewat Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). “Dan semua proses berjalan lancar karena ada Pak Melki Laka Lena sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI di Senayan. Saya minta khusus Pak Melki Laka Lena soal pembangunan RS Kualin,” katanya.
Kendati melalui penolakan yang cukup panjang serta rasa ragu dan sikap pesimis dari berbagai pihak, akhirnya pembangunan RSUP Kualin rampung 100 persen. Saat ini RSUP Kualin bisa melayani masyarakat yang tersebar di 7 Kecamatan diantaranya Amanuban Selatan, Kualin, Kuanfatu, Noebeba, Kolbano, Kot’olin, dan Amanatun Selatan.
Inche Sayuna menambahkan, ada komitmen yang dibangunnya dengan pihak Dinkes TTS dan pengusaha yang mengelola. “Seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk pembangunan RSUP Kualin diusahakan diambil dari dalam kampung sendiri. Mulai tenaga buruh, material, angkutan, dan sebagainya, semuanya diambil dari sumber daya yang ada dalam kampung,” katanya.
Bahkan, SDM yang dibutuhkan untuk mengisi RSUP Kualin juga diprioritas untuk anak-anak dalam kampung. “Security, clenaing service , juga perawat atau bidan harus prioritas anak-anak kampung. Ini dimaksudkan agar masyarakat setempat merasa memiliki RSUP Kualin agar mereka bisa merawatnya dengan baik. Bangunan megah ini menjadi tempat yang sangat menonjol di Selatan pulau Timor,” ujar Inche Sayuna.***/Igo Making/Laurens Leba Tukan