
LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur telah resmi mencatat Semana Santa dan 22 warisan budaya Flores Timur lainnya sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) pada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) NTT.
Pencatatan itu dilakukan setelah Kanwil Kemenkumham NTT bersama Pemerintah Kabupaten Flores Timur menggelar Pendampingan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) di Kabupaten Flores Timur, Kamis (12/10/2023). Kegiatan tersebut diikuti oleh tokoh masyarakkat adat, pemerhati budaya, komunitas seni budaya tradisional, dan OPD terkait di Lingkup Pemda Flotim.
Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkumham NTT, Erni Mamo Li mengatakan, pendampingan inventarisasi KIK dilaksanakan untuk memberikan informasi hukum kepada masyarakat dan pemerintah daerah mengenai kekayaan intelektual dalam upaya pelindungan,
pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan serta pembinaan kekayaan intelektual untuk pembangunan nasional.
“Inventarisasi KIK memberikan pelindungan defensif guna memperkuat kedaulatan dan bukti kepemilikan KIK Indonesia,” ujarnya.
Erni menambahkan, KIK yang terinventarisir dengan baik juga dapat melindungi hak masyarakat adat sekaligus mencegah pemanfaatan KIK tanpa izin dan/atau pembagian keuntungan yang tidak adil. Oleh karena itu, pihaknya mendorong partisipasi aktif pemerintah daerah untuk pemutakhiran data kekayaan budaya di daerahnya. Dengan demikian juga akan tersedia akses data dan informasi aset KIK yang mudah dan cepat untuk dimanfaatkan secara positif.
“Berbagai potensi KIK asal Kabupaten Flores Timur seperti Tradisi Semana Santa, Tari dolo-dolo dan motif tenun ikat Flores Timur perlu dijaga dan dilindungi dari eksploitasi yang tidak sesuai dengan nilai, makna, identitas KIK, dan pranata sosial yang berlaku dalam komunitas asal,” imbuhnya.
Staf Ahli Bupati Flores Timur bidang Ekonomi dan Pembangunan, Laurensius Yitno Wada menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kanwil Kemenkumham NTT yang telah memilih Flores Timur untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Pihaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan mencatatkan 23 warisan budaya sebagai KIK yang ada di Kabupaten Flores Timur yakni Ritual Semana Santa, Busana Adat Pria dan Wanita Lewukluok, Ritual Hamama, Ritual Sole Oha, Ritual Pa’o Ile Lepat Ele, Tarian Dolo-dolo, Tarian Hedung, Tarian Lusi Lerang, Sadok Nonga, Leon Tanada serta 11 Motif Tenun Ikat Flores Timur.
“Kami menyambut positif kegiatan ini karena turut mendukung upaya perlindungan terhadap warisan budaya leluhur masyarakat Kabupaten Flores Timur,” ujarnya.
Raja Larantuka ke-22, Don Andreas Martinus DVG yang hadir dalam kegiatan ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat adat Lamaholot terutama di wilayah Flores Timur guna menggali kembali warisan budaya mereka.
“Melalui kegiatan ini kami selaku pemangku adat yang bertanggung jawab terhadap pelestarian warisan budaya sangat terbantu untuk membuat literasi yang bisa diwariskan ke generasi penerus kami berikutnya,” tutupnya.*/)Humas/Dian
Editor: Laurens Leba Tukan