Konsultan APEKSI Asia Pasifik Berbagi Ilmu dengan Karang Taruna Kota Kupang Daur Ulang Sampah

164
Pelatihan daur ulang sampah Karang Taruna Kota Kupang di Aula gedung gereja GMIT Imanuel Oepura, Sabtu (23/9/2023). Foto: Dok.KT

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pengurus Karang Taruna Kota Kupang tidak membutuhkan waktu lama untuk mengeksekusi permintaan dari Pejabat Walikota Kupang, Fahrensy Funay.

Pada Rakor Karang Taruna yang berlangsung di Sonaf Room Subasuka Resto Kupang, Kamis (21/9/2023), Penjabat Walikota Kupang saat itu meminta kepada Karang Taruna serta seluruh kader yang tersebar di 51 kelurahan di Kota Kupang untuk melakukan aksi-aksi peduli lingkungan. Seperti pelatihan daur ulang sampah serta berbagai tindakan bersifat edukatif lainnya. Hal ini patut dilakukan untuk mengurangi produksi sampah dalam rumah tangga.

Sabtu (23/9/2023) pagi bertempat di lantai satu (aula) gedung gereja GMIT Imanuel Oepura, panitia pelatihan daur ulang sampah Karang Taruna Kota Kupang melibatkan utusan dari sejumlah kelurahan di Kota Kupang. Mereka hadir dan dibekali beberapa materi oleh pada pemateri yang sudah disiapkan. Dalam seremoni pembuka, Kabid Daya Sosial Dinas Sosial Kota Kupang, Gabriel Meo Wio, memberi apreiasi atas dilibatkannya para pemateri berkelas dalam kegiatan pelatihan tersebut.

“Yang menjadi masalah besar dan penting untuk segera diselesaikan di Kota Kupang adalah sampah. Pak Penjabat sudah memberi pesan kepada Karang Taruna, tolong ini diperhatikan. Dan tak menunggu lama, hari ini teman-teman langsung action. Ini sesuatu yang hebat dan patut diapresiasi, apalagi melibatkan para pelatih atau instruktur berkelas, yang merupakan kader Karang Taruna,” tegas Gebriel, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid di Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Kupang itu.

Panitia menghadirkan Yusak Subnafeu yang saat ini mengemban tanggungjawab sebagai Konsultan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Asia Pasifik, yang juga saat ini sebagai pemimpin Bank Sampah Evergree Kupang.

Mantan Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Undana yang juga ketua Kampung Iklim Kelurahan Maulafa ini hadir dalam kapasitas sebagai aktivis lingkungan yang memberikan edukasi mengenai pentingnya mendaur ulang sampah. “Karena saat ini bumi kita sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Adanya aktivitas pembakaran sampah, pembuangan sampah sembarangan menjadi masalah kita hari ini. Ini mengakibatkan pemanasan global dan berbagai dampak ikutan lainnya,”tegas Yusak sembari menambahkan, jika berbicara masaah sampah hmaka harus bisa meghadirkan solusi.

Karena itu, baginya apa yang sudah dieksekusi oleh Karang Taruna Kota Kupang adalah sebuah terobosan baik yang harus diikuti oleh lembaga lainnya. Karena jika semua memiliki kepedulian, minimal mengurus sampah dalam rumah tangganya secara baik maka ini sebuah tindakan kecil yang berdampak besar.

“Solusinya adalah lakukan pemilahan sampah rumah tangga. Yang masih bisa dimanfaatkan, manfaatkan saja. Sedangkan yang tidak, barulah dibuang. Kami mendampingi masyarakat dan melakukan edikasi sejak bertahun-tahun sebelumnya, yakni dengan c ara merubah pola pikir mereka dalam menatakelola sampah. Bisa dijadikan uang, juallah ke bank sampah terdekat, karena sampah itu nilainya lumayan,” tegas Yusak sembari merinci berbagai jenis sampah dan harganya.

Ikut mendampingi Yusak Subnafeu pagi itu, Roy Ninurazta yang saat ini mendirikan koperasi sampah plastik Bina Multi Alam Lestari Kelurahan Maulafa Kota Kupang. Bersama sejumlah relawan lingkungan, mereka tak ketinggalan mendemonstrasikan hasil daur ulang sampah yang estetik dan bernilai ekonomi tinggi.

Sementara, dua kader Karang Taruna masing-masing Johny Sander Sanda yang menjabat Waket IV Pengurus Karang Taruna Kota Kuang dan Ryan Lado yang juga pengurus kota, menampilkan cara mendaur ulang sampah berupa botol air minum mineral, serta sampah plastik lainnya menjadi kursi sofa yang unik dan bernilai ekonomi tinggi.

Mereka membawa ban mobil dan sejumlah alat peraga, mempraktekannya di depan peserta lalu mengajak peserta ikut bergabung dalam praktek tersebut. Suasana riuh karena sebagian besar peserta terlibat langsung dalam daur uoang sampah. Untuk diketahui, Johny Sander Sanda adalah pelaku UMKM yang kini hasil produksinya terserap di sejumlah perbankan dan hotel berbintang. Sementara Ryan Lado, memiliki specialisasi di daur ulang sampah ban bekas dan beraneka produk lainnya, yang tenaga dan pikirannya dipakai di sejumlah kabupaten di NTT.

Peter, seorang peserta menyatakan rasa terimakasihnya kepada panitia karena sudah dilibatkan sebagai peserta. Dia berharap kedepan kegiatan yang seperti ini diadakan lagi.

Tak hanya itu, melainkan dalam pelatihan ini, panitia juga menghadirkan Joice Messah selaku pengurus Tim Penggerak PKK Provinsi NTT yang selama ini mementori sejumlah peserta pelatihan, khususnya pada spirit merubah mind set menjadi pengusaha muda yang sukses. Menurutnya, modernisasi menuntut siapa saja harus berubah, termasuk generasi muda, jika tidak, peluangnya akan hilang.

Stenly Boymau selaku ketua Karang Taruna Kota Kupang yang sebentar lagi demisioner dalam keterangan tertulisnya, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari beberapa yang diprogramkan tahun ini.

Lingkungan menurutnya sudah harus diproteksi dari sekarang jika tidak, pemulihannya memakan waktu yang lama. Jurnalis senior yang pernah menginisiasi Program Kupang Green and Clean (KGC) yang mempersembahkan tiga Tropy ADIPURA untuk Kota Kupang sejak tahun 2007 ini menegaskan bahwa dilibatkannya generasi muda karena mereka sebagai agen yang akan dikirim ke tengah-tengah masyarakat.

“Jika mereka ini dibekali secara baik mengenai manajemen sampah yang benar, mulai dari bank sampah, pelatihan daur ulang sampah dan pemberian motivasi yang benar maka niscara mereka akan menjadi agen yang berkualiatas di lapangan. Mereka akan mengedukasi lingkungannya untuk mulai berbuat sesuatu bagi lingkungannya,” tegas Stenly.

Usai pelatihan, seluruh peserta diberikan piagam sebagai apresiasi atas kerja nyata mereka dalam pelatihan daur ulang sampah.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap