Selain NONA SARI SETIA, Hari Ini Pemda Flotim dan Bulog Sebar 7,3 Ton Beras untuk 365 KK

147
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi. Foto: MI

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Selain kebijakan NONA SARI SETIA atau No Nasi Sehari, Kita Sehat Bahagia dan Aman, Pemda Kabupaten Flores Timur menggandeng Perum Bulog Cabang Flotim akan mendistrinsukikan bantuan pangan pemerintah kepada 365 Kepala Keluarga (KK).

“Kami juga akan melakukan sidak di pasar-pasar dan mulai hari ini kita dengan Perum Bulog Cabang Larantuka melakukan penyebaran beras bantuan pangan pemerintah kepada 365 KK sebanyak 7,5 ton beras,” sebut Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi kepada SelatanIndonesia.com, Senin (25/9/2023).

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Drs. Benediktur B. Herin menjelaskan, beras bantuan tersebut dari Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Dinas Sosial Provinsi NTT untuk penanganan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Flotim. “Total KK penerima bantuan sebanyak 365 kepala keluarga, per-KK mendapat 20 kg.  Total beras bantuan utk 365 KK  sebanyak 7,3 ton atau 7.300 kg, jenis beras premium,” sebut Kadinsos Ben Herin.

Ben menjelaskan, mekanisme pendistribusiannya adalah beras dikeluarkan dari gudang Bolug  Larantu ke gudang Dinas Sosial Kabupaten Flotim. Selanjut Dinas Sosial Flotim bersurat kepada Camat dan diteruskan kepada Kepala Desa untuk disampaikan kepada keluarga penerima manfaat.

“Pengambilan beras bantuan tersebut oleh KPM bersama kepala desa di gudang Dinsos Flotim. Beras bantuan ini diberikan secara cuma-cuma. Dan, kelompok masyarakat penerima bantuan ini diprioritaskan bagi keluarga penerima manfaat yang tidak/belum pernah menerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dan penerima bantuan program keluarga harapan (KPH),” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi di Larantuka, Rabu, (19/9/2023) mencanangkan Gerakan NONA SARI SETIA atau No Nasi Sehari, Kita Sehat Bahagia dan Aman. Program ini digagas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Flores Timur sebagai upaya untuk mengatasi inflasi lantaran ketergantungan masyarakat terhadap beras yang makin tinggi di tengah harga beras yang kian melonjak.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi menjelaskan, program NONA SARI SETIA itu dicanangkan dalam rangka mengendalikan inflasi daerah karena kenaikan harga beras. “Rencana dari kegiatan ini adalah setiap Jumat warga diminta makan pangan lokal tanpa nasi, atau sehari tanpa nasi,” katanya.

Disebutkan Doris Rihi, inflasi di Kabupaten Flores Timur dan hampir semua daerah di NTT terjadi akibat kenaikan harga beras. “Kemarin rapat di Kemendargi itu ternyata penyebab inflasi kita naik itu karena tingkat ketergantungan terhadap beras sangat tinggi, sehingga saya sudah panggil Kepala Bulog untuk cari tahu indikator yang mempengaruhi kenaikan harga beras,” ujar Doris Rihi.

Disebutkan, informasi yang diperoleh dari Kepala Bulog Flotim bahwa kenaikan harga beras per 1 September 2023 yang ditetapkan Bapana sangat berpengaruh terhadap terjadinya inflasi di daerah. Selain itu, masyarakat juga sangat bergantung terhadap nasi.

Menurut Doris Rihi, pencanangan NONA SARI SETIA itu diharapkan dapat menekan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi nasi. “Gerakan sehari tanpa nasi ini kita pilih hari Jumat untuk mengganti pangan di rumah jangan pakai nasi. Tujuannya untuk membantu ketersediaan beras selalu ada,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika gerakan NONA SARI SETIA itu berhasil maka akan dilakukan gerakan lanjutan yang lebih besar yakni masyarakat harus menanam jagung di lahan masing-masing pada akhir tahun 2023.

“Sehingga pada awal tahun depan Januari dan Februari kita semua dapat konsumsi jagung sebagai alternatif pangan sekaligus mengendalikan ketergantungan akan beras,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Flotim, Sebastian Sina Kleden mengatakan, tujuan Gerakan NONA SARI SETIA pada hari Jumat menuju Flores Timur Sejahtera untuk  mengantisipasi krisis pangan dan ancaman kekeringan.

Selain itu, kata Sebastian, sebagai penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat lokal non beras, menggerakan sektor ekonomi masyarakat, dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif dan produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

“Dengan adanya gerakan ini dapat menghemat kebutuhan beras sebanyak 366,28 ton/bulan, jika diuangkan dengan perkiraan harga beras sekarang Rp. 14.000/kg maka dapat menghemat dana sebesar Rp. 5.127.987.900/bulan (4 kali hari jumat dalam sebulan),” ujarnya.

Ia mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten  Flores Timur untuk mengantisipasi inflasi kenaikan harga beras dengan mulai mendiversifikasi pola makan dengan pangan lokal, dan waspada ancaman bencana kekeringan atau kemarau panjang.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap