ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Lokakarya Pendidikan dengan tema “Kecerdasan Transformasi Menuju Sekolah Unggul SMPS Katolik AWAS Hinga” diselenggarakan Komite Sekolah SMPS Katolik Awas Hinga, Sabtu, 23 September 2023 di Ruang Pertemuan SMPS Katolik Awas Hinga, Kecamatan Kelubagolit, Flores Timur.
Dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com dari Anton Doni Dihen dijelaskan, kegiatan Lokakarya pada tingkat sekolah seperti ini, menurut Ketua PGRI Flores Timur Maksimus Masan Kian, baru pertama kali terjadi.
Lokakarya menghadirkan nara sumber utama Ketua Perwakilan Biara OSF untuk Yayasan Marsudirini Tanjungpriok Jakarta Suster Maria Clarentine OSF, yang pernah menciptakan prestasi menempatkan Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia (ASMI) Santa Maria Yogyakarta sebagai juara pertama Akademi Kesekretariatan tingkat nasional dari posisi sebelumnya yang relatif terpuruk.
Hadir dalam Lokakarya ini Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga Flores Timur Feliks Suban Hoda; Ketua PGRI Flores Timur Maksimus Masan Kian; Staf Kecamatan Kelubagolit Fatimah; Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Kelubagolit Zakarias Duran; Kepala SMPS Katolik Awas Hinga Kornelis Kopong Tupen; dan Ketua Komite Sekolah SMPS Katolik Awas Hinga Hugo Sang Ratu. Lokakarya dipimpin dan dimoderatori mantan guru alumni SMPS Katolik Awas Hinga Andreas Ola Nama.
Lokakarya dimaksudkan untuk merefleksikan perkembangan sekolah SMPS Katolik Awas Hinga sekaligus mencari strategi dan cara-cara praktis untuk mentransformasikan kondisi sekolah dari keadaannya sekarang menuju suatu titik terjauh sebagai sekolah unggul yang dicita-citakan.
Menurut Suster Clarentine, prasyarat dasar transformasi sekolah adalah komitmen kuat dan tekad baja dari seluruh pemangku kepentingan dalam mengejar visi transformasi; kekompakan kerja sama antara kepala sekolah dan guru serta karyawan di bawah kepemimpinan yang kuat dan kolaboratif; disiplin siswa dan guru yang kuat; kreatifitas dan inovasi terus-menerus melalui iklim tukar gagasan yang kondusif; kompetensi guru yang terasah terus-menerus; dan pelibatan Tuhan dalam segala upaya transformasi melalui kegiatan-kegiatan kerohanian yang serius.
Suster Clarentine mengatakan, tidak ada sukses transformasi tanpa ada pengorbanan pada tahap awal. “Di sana ada pengorbanan waktu dan tenaga, pengorbanan kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak produktif, kebiasaan tidak disiplin, dan kebiasaan tidak kompak. Harus ada kekompakan dan loyalitas, yang menggambarkan kompetensi kepribadian dan profesional sebagai insan-insan pendidik,” tegas Suster.
Kegiatan-kegiatan komunikasi ke luar, melalui promosi dan langkah-langkah branding yang cerdas, harus pula dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan, yang pada akhirnya dapat berujung pada peningkatan jumlah siswa. “Langkah-langkah marketing mix harus berjalan berbarengan dengan upaya membenahi aspek-aspek kualitatif pembelajaran dan pembinaan karakter siswa,” demikian Suster Clarentine yang pernah mengambil langkah promosi dalam bentuk penyebaran brosur sekolah di lingkungan pemukiman, pasar, dan melalui angkutan-angkutan kota di Jakarta.
Ketua PGRI Flores Timur Maksimus Masan Kian mengatakan, langkah-langkah branding kreatif harus diambil untuk menumbuhkan kepercayaan pada siswa. Di antara langkah-langkah branding tersebut adalah menemukan bentuk keunggulan kegiatan ekstra kurikuler tertentu yang sejalan dengan tren yang sedang berkembang di masyarakat.
“Pilihan keunggulan kegiatan di bidang seni dan olahraga tertentu, misalnya, harus dikembangkan secara serius, yang dapat dijadikan kekhasan dan keunggulan sekolah. Cara seperti ini dapat dapat menarik minat calon siswa,” kata Maksimus sambil berbagi beberapa tips membangun keunggulan ketika mengembangkan SMP Negeri 1 Lewolema, Flores Timur.
Kepala Dinas PKO Feliks Suban Hoda, yang merespon sejumlah persoalan terkait guru honor, peluang guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), dan persoalan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang bermasalah di SMPS Katolik Awas Hinga, mengatakan, disiplin dan ketaatan pada aturan yang sudah diatur merupakan kunci sukses untuk sejumlah urusan administratif terkait nasib guru dan sekolah. “Pelaporan dan pertanggungjawaban merupakan kunci kelancaraan segala urusan yang berkenaan dengan dana BOS. Tanpa pelaporan yang baik, kita tidak bisa berharap kelancaraan urusan realisasi tahap berikutnya,” kata Feliks.
Kegiatan Lokakarya menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut, diantaranya pemastian penerapan disiplin yang konsisten dan keseriusan dalam membangun karakter siswa; konsolidasi kepemimpinan dan kelembagaan melalui retret dan team building; pemetaan strategi transformasi lebih lanjut melalui kegiatan khusus analisa SWOT (strength, weaknesses, opportunity, threat) dan perencanaan strategis; penetapan keunggulan kurikuler dan ekstrakurikuler; peningkatan citra sekolah melalui komunkasi intensif media sosial; dan kegiatan-kegiatan terprogram untuk peningkatan kompetensi pedagogik guru. Beberapa quick win (capaian cepat) diharapkan dapat dicapai setahun ke depan sebelum penerimaan siswa baru tahun depan.*/)ADD
Editor: Laurens Leba Tukan