Festival Budaya Lintas Etnis di Kelurahan Airmata dari Sabu, Lamaholot hingga Arab Saudi

98
Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang Margaritha Salean ketika berbicara dalam acara pembukaan Festival Budaya Multi Etnis Kelurahan Airmata, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Sabtu (16/9/2023). Foto: SelatanIndonesia.com/AldyHenukh

KOTAKUPANG,SELATANINDONESIA.COM –  Dari 51 Kelurahan di Kota Kupang, Kelurahan Alak menjadi Kelurahan ke-40 yang menggelar Festival Budaya. Beragam budaya dari berbagai etnis ditampilkan dalam Festival Budaya Kelurahan Airmata, Kecamatan Alak, yang digelar di halaman Masjid Agung Al-Baitul Qadim Airmata, Kota Kupang, Sabtu (16/9/2023) malam.

Seluruh masyarakat Kelurahan Airmata memadati halaman Masjid Agung Al- Baitul Qadim. Mereka datang dengan beragam pakian adat etnis masing-masing. Beragam taran ditampilkan oleh warga dengan etnis Sabu, Lamaholot, bahkan Arab Saudi. Nuansa keberagaman di tengah masyarakat Kelurahan Airmata sangat terasa menampilkan kekayaan buadaya yang patut dilestarikan. Ada tarian Pado’a dari etnis Sabu, serta berbagai tarian daerah lainnya disajikan dalam bentuk masal. Juga ada fashion show yang diikuti anak-anak usia dini.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang Margaritha Salean yang hadir mewakili Penjabat Walikota Kupang menyebut, festival keluarahan merupakan modal masyarakat untuk menjaga dan melestarikan adat dan budaya serta kearifan lokal. “Festival budaya di kelurahan memiliki nilai pelestarian yang perlu ditransformasikan menjadi ekonomi dalam mensejahterakan masyarakat. Festival ini menunjukkan kekayaan seni dan budaya negara Indonesia dari berbagai etnis yang dimiliki oleh setiap daerah,” sebut Salean.

Disebutkan, Pemerintah Kota Kupang memberikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia serta pihak Kelurahan Airmata atas terselenggaranya Festival Budaya Multi Etnis di Airmata. “Pemerintah berharap festival budaya akan terus diselenggarakan, bahkan dapat ditetapkan sebagai event tahunan di Kelurahan Airmata,” katanya.

Menurut Salean, pariwisata merupakan karakteristik pelestarian alam, budaya dan seni. “Jika semakin dilestarikan maka akan bisa mensejahterakan masyarakat di sekitar pariwisata. Festival yang dilaksanakan akan membangkitkan dan melahirkan budaya lokal yang merupakan modal masyarakat untuk menjaga dan melestarikan adat budayadan kearifan local,” katanya.

Ketua Panitia Festival Budaya Kelurahan Airmata, Ahmad Abazher mengatakan, festival ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan minat dan perhatian masyarakat, terutama kaum milenial terhdapat seni dan budaya Indonesia, secara khusus di Kota Kupang yang multi etnis.

“Seni dan budaya perlahan mulai hilang seiring dengan perkembangan waktu dan pesatnya teknologi informasi. Karena itu, kami berharap festival ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama generasi muda dalam menghidupkan kembali budaya lokal di masyarakat Kota Kupang terlebih warga Airmata,” katanya.

Disebutkan Abazher, festival budaya multietnis di kelurahan Airmata berhasil diselenggarakan, berkat dukungan dari pemerintah Kota Kupang dan usaha panitia yang halal dan tidak terikat dengan pada donatur dan simpatisan. “Selaku ketua panitia dan Ketua LPM Kelurahan Air Mata, kami berharap kegiatan festival budaya multi etnis ini dapat dijadikan event tahunan di Kota Kupang, terutama di Kelurahan Airmata,” ujarnya.*/)AldyHenukh

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap