LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Ada nilai toleransi yang indah nampak dalam perayaan misa syukur peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78 tahun 2023 di Kabupaten Flores Timur.
Tidak saja umat Katolik, misa syukur kemerdekaan RI ke-78 yang berlangsung di Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka, Rabu, (16/8/2023) itu dihadiri pula umat agama lain.
“Pupu Taan Tou, Puin Taqn Ehan,” sebut Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi ketika berbicara di mimbar Gereja usai misa syukur yang dipimpin Romo Hendrik Leni, Pr yang mengusung tema Melaju Bersama untuk Flores Timur Maju.
Penjabat Bupati Doris Alexander Rihi hadir bersama isteri. Turut hadir Penjabat Sekda Flores Timur, Petrus Pedo Maran, bersama isteri, Pimpinan Forkopimda, dan ratusan masyarakat.
Doris Rihi mengatakan, misa syukur Hari Kemerdekaan RI itu memberikan pesan bahwa masyarakat Flores Timur sangat menjunjung tinggi toleransi. Pasalnya, misa syukur Kemerdekaan RI ke-78 itu diikuti oleh ratusan masyarakat dari berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda.
“Ini menjadi bukti bahwa masyarakat Flores Timur hidup rukun walaupun berbeda agama, suku, dan bahasa namun sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, dan hidup dalam rasa saling cinta serta saling menghormati dalam satu rukun keluarga,” kata Doris.
Menurut Doris, banyak hal yang telah dilakukan pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTT, dan pemerintah Kabupaten Flores Timur dalam membangun bangsa khususnya daerah Flores Timur.
Semua yang telah dilakukan pemerintah itu, hanya semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Flores Timur. “Pemerintah dan masyarakat harus bersyukur karena atas penyertaan Tuhan saja sehingga bangsa Indonesia bisa merayakan hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78 tahun 2023,” tandasnya.
Ia menuturkan, peringatan hari Kemerdekaan RI ke-78 tahun 2023 menjadi momentum untuk pemerintah dan masyarakat mengevaluasi perjalanan kehidupan bangsa selama ini. “Eksistensi bangsa ke depan menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah, dan masyarakat, karena tantangan pembangunan di Flores Timur terus meningkat dan berubah setiap waktu sesuai masanya,” ujar Doris Rihi.
Ia mengucapkan terimakasih kepada Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam mendukung pembangunan di Flores Timur selama ini. “Terimakasih kepada semua kita yang terlibat dalam pembangunan selama ini. Bangsa Indonesia pasti senang karena pemerintah dan masyarakat Flores Timur menggelar misa syukur Kemerdekaan RI,” katanya.
Ia menambahkan, momentum perayaan syukur itu mengandung nilai yang harus terus dibangun yaiutu cinta. “Kita hadir karena cinta, kita akan maju karena cinta. Cinta akan menyatukan kita sebagai satu Lamaholot dan satu Flores Timur,” sebutnya.
Doris Rihi menekankan point urgen yang disampaikan pastor paroki Reinah Rosari bahwa semua kita menyucikan diri untuk kita diampuni dosa dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. ‘Flores Timur membutuhkan tiga hal ini. Pikiran yang pasti untuk membangun Flores Timur dan kita harus mewujudkan perkataan untuk membangun Flores Timur. Perkataan yang tidak saling menyakiti karena kita adalah satu Flores Timur, dan kita membutuhkan perbuatan. Tidak hanya terbatas pada pemikiran, perkataan tapi kita harus keluuar berbuat yang lebih baik bagi Flores Timur tercinta. Kita semua tidak bisa maju dengan sendiri-sendiri kita harus bergrak bersama-sama bergandeng tangan, kita harus bersatu dalam pikiran, perkataan dan perbuatan,’ sebut Doris Rihi.***Laurens Leba Tukan