LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT dari Fraksi Nasdem, Kristien Samiyati Pati mengatakan, pembangunan digerakan oleh manusia untuk manusia. Sehingga manusia yang bisa menggerakkan pembangunan adalah manusia berkarakter.
“Karena itu, Pendidikan yang tepat dikembangkan di NTT adalah pendidikan berkarakater. Pendidikan Karakter ditemukan dalam Kurikulum Merdeka,” sebut Kristien Samiyati Pati ketika tampil sebagai pembicara dalam seminar Nasional, menyambut HUT ke- 40 SMA Katolik St. Darius Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Selasa (1/8/2023).
Seminar Nasional itu mengusung topik “Strategi Mengolah Pendidikan Sekolah Menengah Atas Untuk Menjawab Kebutuhan Masyarakat”.
Disebutkan Kristien Samiyati Pati, kurikulum Merdeka meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dan dikembangkan dengan motede yang flesibel, fokus pada materi esensial, dan pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik. Dan, cakupan kompetensi juga komprehensif-holistik yang menjamin pengembangan karaker, yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (undestanding), kemampuan (skill), nilai (value), sikap (attitude), dan minat (interest).
Politisi perempuan yang terpilih dua periode dari dapil Sumba Raya ini mengatakan, bicara tentang Masa Depan Pembangunan NTT, maka berbicara tentang membangun Generasi Muda NTT sekarang, untuk memastikan masa depan mereka. Dan, membangun Generasi Muda yang handal, bertahan terhadap tantangan global yang ada, dilakukan terutama melalui jalur Pendidikan; secara khusus Pendidikan Karakter.
“Pendidikan Karakter dikebangkan melalui pengembangan Kurikulum Merdeka dan kurikulum merdeka mencakup merdeka belajar dan merdeka mengajar, menekankan pada pengembangan kreasi dan inovasi, berkaitan erat dengan Guru dan Peserta Didik, serta Sekolah dan Pemerintah,” katanya.
Ia menambahkan, Tugas Pemerintah adalah memastikan Kebijakan/Regulasi yang memberi ruang pengembangan Kurikulum Merdeka secara kreatif dan inavatif kepada Sekolah. Sedangkan tugas Sekolah, termasuk Pengelolah SMAK St. Darius Larantuka adalah memberikan ruang pengembangan kreasi dan inovasi baik kepada Guru maupun kepada peserta didik, melalui kebijakan teknis pembelajaran di sekolah. “Tugas kami DPRD adalah menjamin politik anggaran yang berpihak pada sekolah, guru dan peserta didik, agar Kurikulum Merdeka Belajar dan Mengajar dapat dikembangkan secara baik; serta melakuka pengawasan agar berjalan efektif,” kata Kristien.
Selain Kristien, tampil sebagai nara sumber dalam Seminar Nasional tersebut adalah Wakil Ketua Komisi IX DPR RI sekaligus Ketua DPD Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena yang membawakan topik tentang Kebijakan Nasional Tentang Investasi dan Kegiatan Usaha Masyarakat, Perwakilan Kemendikbudristek RI Dr. Bahrudin, M.Pd dengan judul Pencapaian Program Kurikulum Merdeka Belajar, serta CO PT. Indojet Sarana Aviasi Stefanus Gandi dengan topik Peluang Usaha di Era Tranformasi Digital.
Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi hadir dan membuka Seminar Nasional tersebut. Doris Alexander Rihi mengatakan, acara seminar seperti itu mesti terus dilakukan apalagi mengundang para narasumber yang mapan untuk membangun strategi pendidikan di Flotim. “Kebutuhan di Flores Timur sangat besar namun dibatasi dengan keterbatasan SDM. Untuk itu dibutuhkan strategis pendidikan demi menghasilkn produk yang maksimal. Berbagai metode pembelanjaran yang evektif dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan demi terciptanya pendidikan yang baik,” katanya.
Doris Rihi menyampaikan terimah kasih kepada Wakil ketua Komisi IX DPR RI sekaligus Ketua DPD I Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, jajaran yang selalu mengalokasi Dana DAK untuk kebutuhan pendidikan di Flotim. “Terima kasih pak Melki Laka Lena dengan semua jaringan di pusat atas kepeduliannya untuk Flotim baik di sector Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan lainnya,” sebut Doris Rihi.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena diawal materinya menyebut, sesungguhnya ia tidak terlalu berkapasitas untuk berbicara soal Pendidikan. Ia memberikan apresiasi kepada SMAK St. Darius Larantuka yang sudah mencetak lebih dari 5000 an alumni yang kini tersebar di berbagai sector pembangunan.
“Tingkat SMA adalah tempat dimana anak-anak kita diarahkan menuju ke profesi dan pekerjaan apa. Proses kritis ada di SMA. Sehingga posisi SMA sebagai tempat pencabangan anak-anak kita kedepan mau jadi apa, ada di sini,” sebut Melki Laka Lena.
Disebutkan Melki Laka Lena, potensi laut di NTT dan Flores Timur pada khususnya sangat maksimal dan mesti dijadikan peluang usaha. “Kita lebih cenderung memaksimalkan sumber kehidupan kita di darat, sedangkan laut tidak banyak orang kita yang mau memaksimalkan laut. Sedangkan di saat yang bersamaan banyak sekali orang NTT yang merantau ke Malaysia terutama dari Flotim khsusunya lagi orang Adonara. Dan itu bukan lagi untuk mencari uang, tetapi sudah menjadi budaya. Jadi di Flotim ini orang menjadi pekerja migran bukan hanya sekedar cari uang tetapi sudah menjadi budaya. Padahal dengan ke Luar Negeri itu dengan banyak resiko,” sebut Melki Laka Lena.
Mestinya, masyarakat Flotim melalaui lembaga sekolah seperti SMAK St. Darius bisa memulai dengan membuat anak-anak didik tertarik untuk masuk ke laut dan mencoba memaksimalkan potensi keluatan di Flotim mungkin saja akan banyak orang yang tidak ke Luar Negeri. “Potensi laut itu dulu tokoh senior kita Pak Ibrahim Agustinus Medah yang merupakan Bapak Rumput Laut di NTT. Pak Medah kemampuannya luar biasa dengan mengembangkan Rumput Laut lalu menghidupkan Sabu Raijua yang kini jadi Kabupaten yang merupakan kampung halamannya Pak Doris Rihi,” ujar Melki Laka Lena.
Selain itu ada budidaya mutiara di Flotim seperti di Konga. “Mesti juga ditelusuri berapa banyak anak-anak Flotim yang berkontribusi di industri Mutiara di Konga. Jangan hanya orang Jepang bawa uang dari Nagi ke Jepang. Juga kontribsinya untuk PAD Flotim, ini mesti dicek, karena sudah bertahun-tahun ada di sini,” katanya.
Melki Laka Lena menekankan agar anak-anak muda Flotim harus lebih mencintai laut dengan memaksimalkan berbagai upaya untuk menjadikan laut sebagai masa depan. “Dari pada ke Luar Negeri maka sebaiknya maksimalkan laut di Flotim,” ujarnya.
Kepala SMA Katolik St. Darius Larantuka, Rm. Anthonius Londa Diaz Yanto, Pr. menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi serta para naras umber Seminar Nasional yang hadir dalam HUT ke 40 SMAK St. Darius Larantuka.
“Besar harapan kami agar seminar Nasional ini bisa memberikan pemahaman bersama tentang Pendidikan di Indonesia. terimakasih kepada pimpinan-pimpinan yang telah hadir didalam acara ini, juga untuk seluruh alumni,” ujar R, Londa, sapaan akrabnya.
Turut hadir Anggota DPRD Flotim Yoseph Sani Betan, dan Mel Fernandez, juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Lembata yang merupakan salah satu alumni SMAK St. Darius Piter Bala Wukak serta ratusan alumni dan Kepala Desa Waibao Hery Aran. ***Laurens Leba Tukan