Kunker di Flotim, Melki Laka Lena Disebut Orang Tepat Datang Diwaktu yang Tepat

142
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika melakukan kunjungan kerja dan sosialisasi tentang Germas bersama Kemenkes RI di Aula OMK Keuskupan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Selasa (1/8/2023). Foto: Go

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Flores Timur selama dua hari sejak Senin-Selasa (1-2/8/2023). Kehadiran Melki Laka Lena Bersama mitra kerjanya Kementrian Kesehatan RI di Kabupaten paling Timur pulau Flores itu disebut sebagai kunjungan orang yang sangat tepat diwaktu yang tepat pula.

“Pemda dan seluruh masyarakat Flotim bersyukur dan merasa bangga atas kehadiran Pak Melki Laka Lena bersama jajaran Kementrian Kesehatan RI di Kabupaten Flotim. Kehadian ini juga merupakan kebanggan bagi kami karena Pak Melki Laka Lena adalah orang yang tepat dating di Flotim diwaktu yang tepat, ketika kami sangat membutuhkan dukungan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,” sebut Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi ketka membuka kegiatan sosialisasi Germas yang dlakukan Melki Laka Lena bersama jajaran Kemenkes RI yang menghadirkan 600 orang di Aula OMK Keuskupan Larantuka, Selasa (1/8/2023).

Penjabat Bupati Doris Rihi mengatakan, kehadiran Melki Laka Lena dan jajaran Kemenkes RI menunjukan kepedulian yang besar bagi Pemda dan masyarakat Flotim. Dijelaskan, Kabupaten Flores Timur memiliki keunikan sendiri lantaran terdiri dari kepulauan. “Di Kabupaten Flores Timur terdiri dari 19 Kecamatan dan 250 Desa/Kelurahan. Dan, dalam pembangunan manusia, aspek kesehatan merupakan salah satu aspek yang paling penting. Kesehatan dimaksuda yaitu sehat baik fisik, jasmani, spiritual, sosial, ekonomi yang memampukan kita untuk hidup produktif baik dalam memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga dan masyarakat. Ini merupakan tantangan untuk Pemda Flores Timur dalam membangun Flores Timur dalam aspek Kesehatan,” sebut Doris Rihi.

Ia mengatakan, banyak langkah yang sudah dilakukan oleh Pemda Flotim, salah satunya adalah melakukan pendekatan sarana pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Dijelaskan, ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan individu yaitu lingkungan, prilaku sehat, pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan.

“Pemda sendiri sudah melakukan pendekatan lingkungan melalui program nasional Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM). Kita harus mempengaruhi masyarakat agar berinteraksi dengan lingkungan yang sehat, ada juga sikap atau prilaku kita yang selama ini tidak berfokus pada Kesehatan. Momentum hari ini kita mendengarkan materi ini supaya kita bisa merubahnya. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Pemda untuk menyelamatkan generasi muda Flores Timur menjadi sehat dan lebih produktif kedepannya,” kata Doris Rihi.

Dia menambahkan, untuk mendukung semuanya, Flotim punya RSUD dr. Hendrikus Fernandes. “Kita juga punya Rumah Sakit Pratama Adonara yang belum dioperasionalkan. Puji Tuhan dalam waktu dekat ini kita akan usahakan agar Ruma Sakit di Adonara ini bisa dioperasikan. Kita terdiri dari kepulauan, termasuk di Solor itu terbentur dengan administrasi. Untuk itu kita mohon dukungan Pak Melki Laka Lena dan jajaran Kemenkes RI, untuk menghadirkan Rumah Sakit di Solor,” ujar Doris Rihi.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, Rumah Sakit Pratama Adonara di Waiwerang ketika sudah beroperasi makai ia akan mendorong peningkatan sarana dan prasarana terutama peralatan Kesehatan dan fasilitas penunjang kesehatan agar bisa berjalan dengan baik sesuai regulasi kesehatan yang ada.

“Flores Timur merupakan suatu daerah tujuan wisata prioritas maka kita perlu mempersiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan aspek kesehatan baik dari penyediaan fasilitas maupun pelayanannya. Sekarang kami anggarkan dana sekitar Rp 7 terliun untuk membantu berbagai fasilitas daerah yang punya pelayanan di aspek kesehatan yang urusannya dengan penyakit jantung, ginjal dan stroke termasuk dengan tenaga kesehatan dan dokter pendukung,” kata Melki Laka Lena.

Ia juga menyatakan kesiapan untuk memberikan dukungan terhadap rencana pembangunan RS Pratama di Pulau Solor. “Kita sudah memperjuangkan di sejumlah Kabupaten di NTT dan sudah broperasi Rumah Sakit Pratama termasuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi di Kota Kupang. Juga Puskesmas dan berbagai fasilitas pendukung lainnya di NTT,” kata Melki Laka Lena.

Ketua Tim Kerja Kementrian Kesehatan RI, dr. Trisna dalam paparannya mengatakan, saat ini penyakit seperti tuberklosis, diabetes, malaria, HIV dan AIDSserta DBD belum bisa teratasi. Sedangkan penyakit tidak menular juga menjadi penyebab kematian dan pengeluaran pembiayaan terbesar di Indonesia. Lima penyebab kematian di Indonesia saat ini adalah penyakit strok, kanker, diabetes, komplikasi gagal ginjal, dan penyakit paru.

“BPJS mencatat beban memakan biaya paling banyak adalah penyakit jantung yang memakan biaya Rp 7,6 triliun per tahun, kanker dengan memakan biaya Rp 3,1 triliun per tahun, sedangkan strok memakan biaya 1,9 triliun per tahun. Penyakit tidak menular ini munculnya tidak diketahui, sehingga pola hidup sehat menjadi kunci utama,” ujar dr. Trisna.

Turut hadir Forkopimda Flotim, dan para anggota DPRD Flotim diantaranya Yosep Sani Betan, Ignas Uran dan Adrianus Sintu Kelen serta Caleg Golkar DPRD NTT Laurens Leba Tukan dan Maria Goreti Tokan serta para tenaga kesehatan di Flotim, para Kepala Puskesmas dan para pemuda milenial Flotim. */)Go

Center Align Buttons in Bootstrap