KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kerinduan warga masyarakat di Kelurahan Manulai Dua, Kecamatan Alak, Kota Kupang, persisnya di sekitar kompleks Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi, Kota Kupang akhirnya terobati. Jumat (21/7/2023), Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang juga Ketua DPD I Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Ketua Komisi III DPRD NTT yang adalah Ketua DPD II Partai Golkar Kota Kupang, Jonas Salean hadir di tengah masyarakat Manulai Dua.
Dua pemimpin cerdas itu didampingi oleh Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Kupang Alfred Djami Wila. Mereka disambut riang gembira oleh warga setempat. Pasalnya, Melki Laka Lena, Jonas Salean, dan Alfred Djami Wila dinilai terbukti memberikan perhatian sangat serius pada ragam sektor kebutuhan masyarakat terutama layanan Kesehatan.
Pasalnya, sejak dipercayakan menjadi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena terbukti berhasil memperjuangkan sejumlah anggaran pembangunan layanan kesehatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ratusan Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit Pratama (RSP) hingga pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi di Kota Kupang.
Warga masyarakat Kelurahan Manulai Dua, Kecamatan Alak, Kota Kupang mengundang Melki Laka Lena dan Jonas Salean serta Alred Djami Wila untuk hadir mendengarkan harapan dan aspirasi mereka. Kerinduan akan kehadiran para politisi Golkar yang dinanti-nantikan itu terlihat jelas dari sambutan penuh hormat dan gembira oleh ratusan warga yang hadir.
Melki Laka Lena mengaku sangat berterima kasih atas penghargaan masyarakat Manulai Dua yang telah mengundangnya untuk mendengar, menampung, dan memperjuangkan aspirasi yang disampaikan. “Saya merasa terhormat, terlebih yang mengundang saya terdiri dari perwakilan para tokoh adat, masyarakat, pemuda dan tokoh perempuan di Manulai Dua,” sebut Melki Laka Lena.
Ketua RT 15 Kelurahan Manulai Dua, Ferdinand Buan dan Tokoh Pemuda Jack Tafuli langsung menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Melki Laka Lena. “Terima kasih kami sampaikan untuk Pak Melki Laka Lena atas perjuangannya sehingga RSUP dr. Ben Mboi telah dibangun di sini. Selama ini telah terjadi dua kali penerimaan tenaga kontrak di RSUP dr. Ben Mboi yang berlokasi di Kelurahan Manulai Dua. Yang menjadi pertanyaannya, mengapa ada perbedaan gaji antara penerimaan tenaga kontrak pertama dengan penerimaan kedua. Jadi pada kontrak awal, nilai upah atau gaji itu sebesar Rp 2,5 juta. Namun pada penerimaan kedua, nilai upah atau gaji hanya Rp 1 juta lebih. Ini kan dapat menimbulkan kecemburuan antar pekerja. Untuk itu saya mohon Bapak Melki Laka Lena bisa berkomunikasi dengan pihak RSUP untuk kejelasan hal tersebut,” ujar Ferdinand.
Sedangkan Jack Tafuli, pada dasarnya mengharapkan agar Melki Laka Lena bisa memperjuangkan nasib para pemuda di sekitar RSUP dr. Ben Mboi agar bisa dilibatkan sebagai tenaga kerja di rumah sakit tersebut sesuai potensi dan kompetensi yang mereka miliki. “Kami berharap agar Bapak Melki bisa membantu kami agar kami juga dapat diberdayakan dalam pelayanan di RSUP dr. Ben Mboy. Setidaknya dulu kami pemuda Manulai Dua telah bekerja di bebatuan saat pembangunan RSUP, maka sekiranya kami pun dilibatkan dalam pekerjaan ketika bangunan RSUP kini sudah berdiri dan beralaskan lantai keramik,” ujarnya.
Disebutkan Jack, para pemuda di Manulai Dua yang berdomisili dekat kawasan RSUP, umumnya berijazah SMA atau sederajat. Mereka bisa diberdayakan sebagai petugas keamanan, petugas taman, kuliner dan cleaning service. Sedangkan sebagian pemuda yang memiliki ijazah sarjana terlebih di bidang kesehatan, diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai tenaga bidan dan perawat sesuai kompetensi yang dimiliki.
Menanggapi hal tersebut, Emanuel Melkiades Laka Lena mengaku siap memperjuangkan semua yang disampaikan warga Kelurahan Manulai Dua agar menjadi atensi pihak RSUP untuk diperhatikan. “Memang masyarakat sekitar harus dilibatkan sesuai kebutuhan yang ada di RSUP. Untuk itu semua aspirasi yang sudah disampaikan saya harap dibuat secara tertulis untuk saya bawa diskusikan dengan pihak RSUP,” katanya.
Melki Laka Lena menambahkan, selain tenaga bidan, perawat, petugas keamanan, petugas taman, kuliner dan cleaning service, tenaga dokter yang berdomisili di Manulai Dua juga wajib diusulkan untuk dilibatkan dalam pelayanan di RSUP. Selain itu, ibu-ibu yang memiliki keterampilan memasak dan dagang, juga bisa diakomodir untuk berusaha kuliner maupun kios di seputaran RS pada lokasi yang ditentukan.
“Sebagai wakil rakyat dari Provinsi NTT, terlebih sebagai orang NTT asli, sudah sepatutnya memperjuangkan nasib masyarakat NTT. Untuk itu saya minta agar para pemuda dan masyarakat agar mempersiapkan diri dan kelengkapan kerja secara baik, yang sesuai dengan standar pelayanan yang ada di RSUP dr. Ben Mboi,” tegasnya.
Ketua Komisi III DPRD NTT yang juga Ketua DPD II Golkar Kota Kupang, Jonas Salean mengatakan, para pemuda agar jika nantinya diakomodir maka harus bisa menjaga kepercayaan yang sudah diberikan. Pemuda harus bekerja profesional, tepat waktu dan patuh pada aturan yang berlaku.
“Dan untuk seluruh masyarakat Manulai Dua, baik masyarakat adat, pemuda dan perempuan yang ada saya berharap untuk tidak melupakan jasa baik Bapak Emanuel Melkiades Laka Lena,” tutupnya.
Usai pertemuan, Emanuel Melkiades Laka Lena juga membagikan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak dan ibu-ibu hamil di Kelurahan Manulai Dua. */)Inihari.com/YSG
Editor: Laurens Leba Tukan