KOTAKUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Letaknya persis di jantung Kota Kupang di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Namanya Kampeng Tenun Alor, Oebobo. Disebut Kampoeng Tenun Alor karena wilayah yang persis di samping Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Kupang itu didominasi oleh warga etnis Alor.
Bahkan para penenun kain di kampung ini hanya memproduksi kain tenun ikat Alor. Terbukti, di kompleks tersebut dibangun beberapa gallery yang memajang aneka tenunan Alor serta hasil karya dari Kebudayaan Alor. Meski terpajang juga sejumlah kain tenun dari daerah lain di NTT.
Pemerintah Kota Kupang menjadikan event Kelurahan di seluruh wilayah Kota Kupang menjadi agenda rutin. Sejumlah Kelurahan di Kota Kupang sudah resmi menyelenggarakan event kelurahan sesuai dengan tema etnis masing-masing yang disepakati warga di Kelurahan.
Beragam acara dikemas dalam momentum itu diantaranya Pameran UMKM, Lomba Nyanyi Daerah, Atraksi Tenun dan Tarian Tradisional.
“Event Kelurahan harus melibatkan semua elemen masyarakat dan harus ada rasa memiliki dari semua masyarakat dalam Kelurahan. Karena dengan memiliki ivent maka akan ada akselerasi terhadap segala sesuatu dalam Kelurahan. Baik pertumbuhan ekonomi serta kebersamaan dan kerukunan antar warga dalam Kelurahan akan tumbuh dengan subur,” sebut Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjoh ketika membuka Event Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Kamis (20/7/2023).
Ia mengingatkan para Lurah yang belum menyelenggarakan Event Kelurahan agar segera menyelenggarakan. “Masing-masing Kelurahan harus saling bersaing dengan sehat untuk menggelar ivent. Kegiatan ivent ini saya adopsi dari Jepang dan diterapkan di semua Keluarahn di Kota Kupang. Kalender event harus jelas untuk semua Kelurahan sehingga dapat tercatat dan terindentifikasi dengan jelas,” katanya.
George Handjoh memberikan apresiasi kepada Lurah Oebobo dan sejumlah Lurah yang telah menyelenggarakan Event Kelurahan. Bagi dia, dengan diselenggaraknnya Event Kelurahan maka Kota Kupang akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat serta kekerabatan dan kekeluargaan antar warganya semakin terpupuk kuat. “Ini juag meningkatkan kerja kolaborasi semua pihak, karena kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Dengan menggelar event ini maka UMKM-UMKM kita akan tumbuh dengan baik yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat di Keluarahan.
Penjabat Walikota Kupang juga memberikan apresiasi kepada semua sponsor yang mendukung penuh penyelenggaraan Event Kelurahan. Para sponsor itu diantaranya Kantor Cabang Utama Bank NTT, Bank Indonesia Perwakilan NTT, Jasaraharja dan BNN Provinsi NTT.
Wakil Ketua Panitia Even Kelurahan Oebobo, Hendrik Isliko dalam laporannya mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk membangkitkan semangat cinta budaya bagi masyarakat khususnya anak mda dan anak usia dini dalam wilayah Kelurahan Oebobo. “Ini juga untuk mendukung kerja sama antara warga dengan pemerinta, pihak swsta serta kalangan Gereja. Juga untuk memperomosikan dan memasarkan hasil UMKM yang selama ini dikerjakan oleh warga Obobo,” ujar Hendirk Isliko.
Kegiatan tersebut berlangsung sejak Kamis (20/7/2023) hingga Sabtu (22/7/2023) di Kampoeng Tenun Alor, Kelurahan Oebobo.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M.D. Gheta, ST, MT yang ikut mendampingi Penjabat Walikota saat itu mengatakan, Dinas Pariwisata Kota Kupang terus berkoordinasi dan memberikan dukungan kepada penyelenggaraan Event Kelurahan. “Kegiatan ini masuk dalam program Kelurahan dan tujuannya untuk melestarikan Kebudayaan karena Kota Kupang ini terdiri dari multy etnis,” katanya.
Disebutkan Kadis Pariwisata, dari 51 Kelurahan di Kota Kupang, sudah ada 5 Kelurahan yang menyelenggarakan event dimaksud. “Di Lasiana itu etnis Rote, di Maulafa etnis Alor, di Manutapen itu ada tiga etnis yaitu Timor, Sabu dan Alor, serta dua kelurahan lain,” jelasnya.
Ia mengharapkan agar Event Kelurahan itu diharapkan akan menjadi ivnet tetap di seluruh wilayah Kota Kupang. “Ini masuk dalam Kalender Pariwisata Kota Kupang, meskipun ini dilakukan di Kelurahan,” katanya. ***Laurens Leba Tukan