
JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Paduan suara Solideo Voice dari GMIT Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengukir prestasi gemilang tingkat dunia. Silodeo Voice meraih juara satu tingkat dunia dalam ajang World Choir Games Festival (WCGF) 2023 di Korea Selatan (Korsel).
Paduan Suara Solideo Voice mewakili Indonesia dalam ajang lomba paduan suara Gereja se dunia yang digelar di Korea Selatan (Korsel). Anak-anak Soe, TTS berhasil mengalahkan peserta yang datang dari sekitar 80 an Negara di dunia.
Ketika tiba di Tanah Air, delegasi dari Kabupaten TTS ini disambut langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, Selasa (18/7/2023) malam. Menpora Dito didampingi Ketua Ikatan Isteri Partai Golkar (IIPG) Provinsi NTT Asty Laka Lena dan Wakil Ketua DPRD NTT Dr. Inche Sayuna di Terminal 2, Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten.
Kedatangan tim paduan suara Solideo Voice langsung disambut dengan pengalungan bunga oleh Menpora Dito. Ia merasa bangga melihat prestasi yang diukir anak-anak muda dibidang paduan suara dengan berhasil mengharumkan nama Indonesia.
“Saya malam ini senang bisa menyambut kawan-kawan dari paduan suara Solideo Voice yang sebagian besar diisi anak muda dari NTT khausunya dari Kabupaten TTS. Kalian sudah membawa nama baik Indonesia diajang internasional, yang mana menjadi salah satu juaranya,” ujar Menpora Dito yang juga didampingi Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Noorayu Laksono.
“Ini mungkin pertama kalinya Menpora menyambut tim paduan suara. Bagi saya apapun kegiatannya, dan apapun prestasinya yang melibatkan anak muda pasti kita dukung dan kita sambut. Saya juga mengapresiasi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Ketua DPRD NTT Inche Sayuna yang terus mendukung mereka,” kata Menpora Dito dilansir dari gosumbar.com.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Dr. Inche Sayuna mengucapkan terima kasih kepada Menpora Dioto yang mejemput langsung paduan suara Solideo Voice di bandara.
“Kita bersyukur dan ini adalah suatu kebangaan bagi kita semua yang langsung dijemput oleh Pak Menpora. Terima kasih banyak pak Menteri,” ujar Inche.
Paduan suara Solideo Voice dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT tampil memukau dan berhasil meraih juara satu dunia dalam ajang World Choir Games Festival, Korea Selatan. Paduan Suara Solideo Voice mewakili Indonesia dalam ajang lomba paduan suara Gereja se dunia yang digelar di Korea Selatan (Korsel). Anak-anak Soe, TTS berhasil mengalahkan peserta yang datang dari sekitar 80 negara di dunia.
Sebelumnya, koordinator selaigus Pelatih PS Solideo Voice Pilipus Tefi yang saat dihubungi SelatanIndonesia.com, Senin (17/7/2023) berada di Kore Selatan mengisahkan suka dukanya ketika mendapat topangan dan dukungan dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang juga Ketua DPD I Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Bupat TTS Epy Tahun serta Wakil Ketua DPRD NTT Dr. Inche Sayuna.
Dikisahkan Pilipus Tefi, awalnya ia dan timnya mengikuti lomba Pesparawi Nasional 2022 di Jogjakarta. “Saya mendapat tawaran dari seseorang untuk mengikuti lomba WCG di Korsel karena menurutnya kami punya potensi. Awalnya saya ragu karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Tetapi setelah saya sampaikan ke Bapak Bupati TTS Epy Tahun, beliau merespon dengan sangat baik dengan memberikan bantuan dari Pemda TTS sebesar Rp 250.juta. Juga beliau mempertemukan kami dengan bapak Melki Laka Lena, dan Pak Melki membantu kami dengan dana Rp 100 juta,” sebutnya.
Menurut dia, Tuhan telah memakai hamba-hambaNya untuk menjadi perpanjang tangan Tuhan bagi ia dan PS Solideo Voice. Disebutkan, ketika tiba batas akhir pembayaran pendaftaran, ia dan tim PS tidak memiliki biaya.
“Disitu Tuhan mempertemukan kami dengan Bapak Melki Laka Lena dan kami langsung bisa melunasi pendaftaran. Ketika batas akhir pelunasan tiket Jakarta-Seul Korsel, jam 17.00, Bapak Bupati Epy Tahun membantu kami dengan dana Pemda yang juga keluar tepat jam 16.45. Dan kami bisa melunasi tiket. Itu adalah pengalaman yang tidak akan pernah kami lupakan sepanjang hidup kami. Dan disaat itu juga kami benar-benr merasakan bahwa tangan Tuhan sedang menggenggam tangan kami melalui kedua hambanya Bapak Melki Laka Lena dan Bapa Epy Tahun,” ujar Pilipus Tefi.***Laurens Leba Tukan