Empat Petarung Solor Kompak Rebut Kembali Kursi Golkar di DPRD Flotim

476
Empat Bacaleg DPRD Flotim Golkar dari Dapil Solor, Theresia Sabu Hadjon, Oktavianus K. Kewohon, Anton Sogen, dan Polsen Niron. Foto: Dok.Golkar

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Partai Golkar Kabupaten Flores Timur menampilkan empat kader terbaiknya untuk merebut kursi DPRD Kabupaten Flotim yang pada periode ini kosong.

Partai yang dipimpin Yosep Sani Betan itu dengan penuh optimisme menyodorkan mantan birokrat senior, aktivisĀ  mahasiswa, aktivis kemanusiaan dan mantan Ketua TP PKK Kabupaten Flotim untuk menjadi calon anggota legislatif mewakili masyarakat Pulau Solor.

Mereka telah didaftarkan di KPU Kabupaten Flotim serta tahapan perbaikan berkas pencalonan juga sudah dilalui dengan mulus. Mereka diantaranya Anton Wukak Sogen, Vian Kewohon, Theresia Sabu Hadjon dan Polsen Niron. Mari mengenal lebih dekat keempat petarung Golkar dari Pulau Solor ini.

Anton Wukak Sogen

Mantan birokrat senior ini memilih bergabung dengan Partai Golkar sejak bulan Agustus 2022 silam ketika memasuki masa Purna Bakti sebagai ASN pada Pemda Flores Timur. Tekadnya bulat, mau mengabdi di jalur legislatif. “Saya ingin mewujudkan kerja dan karya untuk perubahan Lewotana Flotim, khususnya Solor,” sebut Anton Sogen kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (14/7/2023).

Riwayat panjang sebagai abdi negara, membuatnya menjadi matang dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Flotim. Bahkan untuk jalur eksekutif, Anton Sogen sudah malang melintang di sejumlah Organisasi Perangkat Daera (OPD).

Ia diangkat menjadi ASN tahun 1991. Dipercayakan menjadi Camat Solor Barat tahun 2002 sampai 2005. Selanjutnya menjadi Kasubdin/Kabid/Sekdis pada Dinas Pertanian tahun 2005 sampai 2010.

Anton Sogen kemudian dipercayakan menjadi Kepala Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2010 sampai 2011. Selanjutnya ia dipercayakan menjadi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan tahun 2011 sampai 2019.

Berkat kerja cerdas dan keuletannya Anton Sogen lalu dipercayakan menjadi Asisten Adminitrasi Umum tahun 2019 sampai 31 Juli 2023. “Tanggal 1 Agustus 2023, saya memasuki masa Purna Bakti dan memilih menjadi caleg dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Solor,” katanya.

Oktavianus K. Kewohon

Sosok yang satu ini masih sangat muda. Ia kini menjadi Ketua Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Ritaebang, Solor Barat. Bahkan karena kelincahannya menjadi pemimpin orang muda, Vian dipercayakan oleh DPD II Golkar Flotim menjadi Ketua Pimpinan Partai Golkar Kecamatan Solor Barat.

ā€œSaya memilih bergabung di Partai Golkar, karena termotivasiĀ  ersam masih menjadi aktivis mahasiswa di Kupang. SayaĀ  selalu hadir dalam iven Partai Golkar tingkat Provinsi dan ersam ersama ke Flores Timur saya dirangkul oleh fungsionaris Partai Golkar sejak tahun 2020,ā€ sebut Vian Kewohon.

Dia mengaku tertarik masuk Golkar karena Golkar itu Partai besar dan semua sama di mata partai. ā€œPartai ini tidak punya patron tunggal dan punya relasi kuasa yang kuat pada hierarki di pusat untuk sama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat,ā€ katanya.

Vian Kewohon nekad maju menjadi Anggota DPRD Kabupaten Flotim dari Dapil Solor dan siap sebagai aspirator yang baik dalalm memperjuangkan kepentingan konstituen di dapilnya dan masyarakat pada umumnya dalam menjalankan tugas dan fungsi secara baik.

ā€œJika terpilih, saya siap bersinergi ersama mitra/perintah dalam menjawabi kebutuhan dasar masyarakat di Solor dan masyarakat Flotim umumnya,ā€ ujar Vian.

Theresia Sabu Hadjon

Namanya tidak asing bagi masyarakat Kabupaten Flores Timur apalagi Solor. Ia pernah menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Flores Timur selama mendampingi suaminya Yoseph Lagadoni Herin sebagai Bupati Flotim. Dia adalah Theresia Sabu Hadjon.

Kepada SelatanIndonesia.com, Theresia Sabu Hadjon mengaku menjadi kader Golkar sejak masih muda. “Saya bergabung di Golkar karena orang tua saya dulu pegawai sipil di Kodim Makasar. Jadi kami anak-abak wajib ikut menjadi anggota AMPI pada tahun 1990,” sebutnya.

Meski demikian nalurinya lebih suka damai sehingga memilih keluar dari partai dan pengurus Golkar. “Saya putuskan untuk aktif di gereja dan organisasi sosial. Juga aktifis kampus sambil jadi guru di SMA Katolik Makasar,” ujar Theresia.

Dia mengaku tertarik masuk Golkar karena program kerja Partai Golkar yang sangat menyentuh masyarakat. “Golkar selalu ada bersama rakyat dan pemerintah. Golkar tidak pernah menjadi partai yang opsisi. Mungkin juga selama peresiden Suharto Golkar selalu terdepan sehingga saya hanya tahu partai yang terbaik yang terekam dalam memori saya sejak kecil hingga hari ini hanya satu partai yaitu Golkar,” sebut Theresia.

Dikisahkannya, semasa menjabat sebagai Ketua/Wakil Ketua TP PKK dan DekranasdaĀ  Flotim, banyak program pemberdayaan masyarakatĀ  khususnya perempuan di Flotim, selalu ia minta bantuan Ketua Golkar Nani Betan dan Anggota Fraksi Golkar DPRD Flotim Ignas Uran. ” Dua kader Golkar ini yang selalu menggolkan program yang kami ajukan. Mereka selalu pertahankan saat pembahasan di DPRD dan programnya trakomodir. Kadang saya berpikir aneh juga, suami di usung dari PDI Perjuangan tetapi saya merasa nyaman dan yakin jika program saya titipkan Partai Golkar. Mungkin karena sejak kecil telah tertanam dalam alam bawah sadarku kalau Golkar is the best,” jelasnya.

Tentang apa aspirasi prioritas yang bakal diperjuangkan jika terpilih menjadi Anggota DPRD Flotim dari Solor? “Saya takut berjanji yang muluk-mukuk karena saya hanya pengawas anggaran bukan pengguna anggaran. Tetapi dengan menjadi anggota DPRD saya bisa membangun komunikasi yang baik denganĀ  teman-temanĀ  di DPRD Kabupaten, Provinsi dan Pusat juga Pak Bupati dan jajarannya untuk program pemberdayaan dan pemanfatan lahan tidur untuk ditanami jagung dan juga untk peternakan,” katanya.

“Impianku Solor menjadi pulau yang mandiri dan bermartabat, dan mempersiapkan kader perempuan agar partai tidak kesulitan untuk hajatan politik kedepannya,” sebut Theresia.

Pankrasius Polseno Niron

Dia aktivis Kamanusiaan yang selama ini getol memperjuangkan hak-hak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengalami penindasan serta perlakuan tidak manusiawi.

Polsen Niron menyebut, bergabung dengan Partai Golkar sejak Pemilu tahun 2019 ketika menjadi figur calon pengganti lantaran saat itu kandidat caleg dari Golkar untuk Dapil Solor mengalami kendala di tengah berjalannya proses. “Saya diminta Pak Ketua Golkar Flotim untuk bergabung menjadi caleg Golkar. Dan, saya melihat bahwa itu sebuah momentum dan membuka jalan yang pasti untuk saya di Golkar. Memanag kami semua dalam rumah dari orang tua dan anggota keluarga lainnya dari dulu sudah Golkar.Ā  Almarhum bapak saya juga salah satu fungsionaris Partai Golkar pada masanya. Dan beliau menjadi arsitek bersama beberapa orang Solor lain yang pada zamannya menjadikan sejarah Golkar menang di Solor 100%,” katanya.

Menurut Polsen Niron, Golkar menjadi salah satu partai tertua dan satu-satunya partai yang hadir dalam dinamika politik dari orde baru, orde reformasi dan sampai sekarang. “Saya makin tertarik dengan Golkar karena saya berkeyakinan akan mendapatkan dukungan penuh dari organisasi partai Golkar ini untuk bersama melanjutkan perjuangan saya bersama teman-teman yang selama ini kami giat di persoalan-persoalan Buruh Migran Indonesia. Kebetulan saya sebagai ketua SBMI untuk Flores Timur dan saya punya tanggung jawab untuk harus berjuang bersama teman-teman untuk bisa menghadirkan lebih banyak lagi anggota parlemen yang duduk di DPRD itu paham tentang persoalan-persoalan menyangkut Pekerja Migran Indonesia,” katanya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap