Bertemu Gubernur Laiskodat, Prof. Siti Zurho Pimpin Tim Teliti Wilayah Perbatasan di NTT

146
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika ditemui Prof. Siti Zurho dan tim peneliti dari Tim Riset Politik BRIN di Ruang Kerja Gubernur NTT, Selasa (30/5/2023). Foto: Meldo/BiroAdpim

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Peneliti senior dari Pusat Penelitian LIPI, Prof. Siti Zurho bertemu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Selasa (30/5/2023). Pertemuan tersebut untuk menyampaikan rencana penelitian yang dilakukan Prof. Siti bersama Tim Riset Politik BRIN di sejumlah wilayah perbatasan RI dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

“Kita sedang meneliti tentang daerah perbatasan yang ada di NTT, seperti apa pembangunan yang dilakukan di daerah perbatasan. Karena di daerah perbatasan ini adalah wajah depan kita dengan negara tetangga. Maka kita ingin tahu apa masalah dan tantangannya selama ini dirasakan oleh NTT,” sebut Prof. Soto Zurho kepada SelatanIndonesia.com usai bertemu Gubernur Laiskodat di Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT.

Turut Bersama dalam tim peneliian tersebut adalah Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan yang juga Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Prof. Dr. Zudan Arif Fakhrulloh.

Disebutkan Prof. Siti, seperti daerah Atambua, dalam membangun di wilayah perbatasan itu bagaimana kondisinya. “Adakah terobosan-terobosan yang dilakukan dan sangat prospektif sehingga patut kiranya terobosan tadi itu bisa diangkat ke Nasional untuk diberikan semacam model untuk pembelajaran bagi daerah-daerah lain yang juga di area perbatasan,” katanya.

Menurut Prof. Siti, sambutan luar biasa dai Gubernur Laiskodat untuk penelitian yang dilakukan. “NTT adalah daerah yang bagus sekali dibanding daerah perbatasan lainnya. Ada keinginan yang luar biasa dan dilihat memang prospektif secara sumber-sumber yang dimiliki. Nah ini yang mau didorong terus sedemikian rupa sehingga bisa mencapai NTT ini menjadi daerah yang prospektif untuk Indonesia,” sebutnya.

Ia menambahkan, tentu  ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh daerah-daerah perbatasan sehingga pihaknya meminta gagasan-gagasan dari daerah tentang apa yang diinginkan. “Kita punya Undang-Undang, Peratruan dan bagaimana mengatasi untuk daerah perbatasan. Apakah itu bekerja efektif dan fungsional. Kalau fungsional mengapa dampaknya kurang, nah itu yang mengetahui adalah daerah. Kami sebagai peniliti menjadikan itu sebagai rekomendasi dan itu yang akan diberikan kepada perintah pusat, agar bisa mengambil langkah kebijakan kedepan,” ujar Prof. Siti.

Selain Atambua, Prof. Siti dan tim akan melakukan penelitian di Napan, Timor Tengah Utara. “Ini yang perlu mendapatkan atensi karena dia berbatasan langsung dengan negara luar dan menjadi wajah kita. Kita malu kalau terbelakang, itu kan harga diri bangsa,” katanya.

Ikut mendampingi Prof Siti dan tim penelitian, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT, Petrus Seran Tahuk.

Dijadwalkan, Tim Riset Politik BRIN sebelum melakukan kegiatan penelitian tentang Pembangunan Wilayah Perbatasan di Provinsi NTT yang dilaksanakan dari tanggal 30 Mei sampai 3 Juni 2023, digelar kegiatan Focus Group Disscusion (FGD). FGD tersebut dilaksanakan pada Rabu, 31 Mei 2023, Pukul 14.00 WITA di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT. ***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap