WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Semangat toleransi dan silhaturahmi antar umat beragama di empat Kabupaten di daratan Sumba diharapkan tidak saja berlangsung saat hari raya Idul Fitri. Namun, semangat tali silahturahmi juga terus terjalin erat sepanjang saat.
“Ijinkan saya selaku pribadi, keluarga, dan atas nama Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah kepada seluruh umat islam Kabupaten Sumba Tengah yang merayakannya. Semoga kita senantiasa diberkahi kebaikan dan mohon maaf atas segala salah dan khilaf kita,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika berbicara dalam acara Halal Bihalal Hari Raya Idul Fitri se daratan Sumba yang diselenggarakan di kompleks perkantoran Makatul, Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, Sabtu (6/5/2023).
Bupati Paulus mengharapkan kepada seluruh elemen masyarakat Sumba untuk tetap senantiasa mempererat rasa kekluargaan dan tali silahturahmi. “Tidak saja saat hari raya Idul Fitri tetapi setiap saat. Selain itu, hendaknya Halal Bihalal ini juga menjadi wahana bagi kita untuk introspeksi diri dan evaluasi diri, agar kita dapat mengetahui apakah Ramadhan ini membawa perubahan kearah yang lebih baik atau sebaliknya,” sebutnya.
Mantan Inspektur pada Inspektorat daerah Provinsi NTT ini menyebut, Halal Bihalal Idul Fitri merupakan salah satu bentuk perayaan keagamaan yang lahir dari tradisi luhur budaya bangsa Indonesia. Momentum ini punya nilai positif guna menyempurnakan kemenangan dan kesucian yang diraih setelah melaksanakan ibadah puasa dan Ibadah lain selama bulan suci ramadhan.
“Halal Bihalal serta Idul Fitri memiliki kaitan yang erat. Idul Fitri bermakna kembali suci, melalui Idul Fitri kita diajak kembali ke fitrah manusia yang terlahir suci dan bersih dan Halal Bihalal menjadi pelengkap untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kita, terutama salah dan khilaf kepada sesama manusia. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, marilah kita memaknai Halal Bihalal ini bukan hanya sebagai acara seremonial biasa, namun hakikat penting yang terkandung dalam Halal Bihalal, yakni untuk ikhlas saling memaafkan setulus hati dan saling memberi meminta maaf kepada sesama dan berlapang dada menerima semua keberagaman dan perbedaan serta membangun kebersamaan dalam keberagaman, sebagai wujud syukur atas rahmat perbedaan dan keberagaman yang Allah karuniakan,” sebutnya.
Bupati Paulus berharap, semangat kegembiraan di momentum ini semakin menjadi pemicu dan pemacu bagi semua elemen untuk kembali bangkit dan berjuang bersama mewujudkan pemulihan dan mempercepat pembangunan demi terwujudnya masyarakat yang adil, sejahtera dan berkarakter di Tana Waikanena Loku Waikalala.
“Saya mengucapkan terima kasih yang tulus dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh komponen yang ada di daerah ini yang telah bersinergi dan berkolaborasi bersama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada masyarakat selama merayakan Hari Raya Idul Fitri. Karena ketulusan dan perjuangan Bapak/Ibu sekalian sehingga pelaksanaan mudik, arus lalu lintas dapat berlangsung dengan aman dan lancar selama perayaan Idul Fitri,” ujar Bupati Paulus.
Turut hadir dalam acara halal bihalal Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Zulfa Mustofa, Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Wula Talu, para Bupati se-daratan Sumba atau yang mewakili, Kepala Kementerian Agama Kanwil Provinsi NTT, Ketua MUI Provinsi NTT, Ketua PWNU Provinsi NTT, Ketua PHBI se-daratan Sumba, Anggota Forkopimda se-daratan Sumba, para Kepala Kantor Kementerian Agama se-daratan Sumba, Ketua MUI se-daratan Sumba, Ketua PHBI se-daratan Sumba, Ketua Umum Sinode GKS, Pimpinan Perangkat Daerah se-Kabupaten Sumba Tengah, serta umat muslim dari Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Timur.*/)PKP-SumTeng
Editor: Laurens Leba Tukan
