Gubernur Laiskodat Serahkan Dana Rp 10 M Lebih untuk SMA/SMK di Flotim

174
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menyerahkan bantuan dana Pendidikan untuk SMA/SMK di SMA Negeri 1 Larantuka, Kabupaten Flores Timur sebesar Rp 10.134.800.000, Jumat (28/4/2023). Foto: BiroAdpim

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kunjungan kerja di Kabupaten Flores Timur selama dua hari terakhir berkesempatan menyerahkan bantuan dana Pendidikan untuk SMA/SMK di ujung Timur pulua Flores itu sebesar Rp 10.134.800.000.

Bantuan peralatan dan fisik bangunan bidang pendidikan tersebut dari DAK dan DAU Spesifik Grant Tahun Anggaran 2023. Gubernur Laiskodat menyerhakna bantuan tersebut kepada para Kepala SMA/SMK penerima di SMA Negeri 1 Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat (28/4/2023).

Gubernur Laiskodat mengatakan, peran dunia pendidikan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan pembangunan daerah. Disebutkan, dalam beberapa kunjungan kerja terakhir lebih fokus ke lembaga-lembaga pendidikan, dengan tujuannya untuk mulai membenahi kualitas SDM Nusa Tenggara Timur.

“Saya dalam beberapa kunjungan kerja terakhir ini lebih memilih fokus berada di lembaga-lembaga pendidikan. Pesannya adalah kita fokus untuk mulai membenahi sumber daya manusia Nusa Tenggara Timur, karena tidak ada pilihan lain bagi Nusa Tenggara Timur untuk menata masa depan selain daripada dunia Pendidikan,” sebut Gubernur Laiskodat.

Dikataknnya, dunia pendidikan harus membawa seseorang untuk menjawab seluruh tantangan dan rahasia daripada kehendak Allah di dunia ini. “Tanpa pendidikan kita tidak akan maju. Karena itu saya mendorong secara serius lewat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT untuk bekerja sama dengan seluruh Kabupaten/Kota dan mulai membenahi pendidikan dimulai level atau tingkat TK, SD, SMP. Kalau level ini kuat, karakternya kuat maka nanti kuliah dimanapun gampang,” ujarnya.

Gubernur Laiskodat juga terus menggelorakan untuk bekerja secara kolaborasi, khususnya dalam dunia pendidikan harus bisa  berkolaborasi dengan local resource based atau potensi lokal yang dimiliki di wilayah tersebut. “Saya sedang mendorong dunia pendidikan kita untuk kolaborasi dengan local resource based yang ada. Kita punya masalah adalah apa yang diajarkan disekolah tidak sesuai dengan local resource based. Kita tidak pernah kenal dengan kekayaan yang kita miliki. Ini masalah terbesar kita dan untuk mengubah ini tidak mudah, tetapi harus kita mulai,” katanya.

Ia berharap agar dunia pendidikan di NTT mulai untuk menghasilkan produk. “Bapak Jokowi mendorong SMK dimana slogan SMK sekarang SMK BISA. Kolaborasi di SMK, jika SMK pertanian maka muridnya adalah anak-anak yang hidupnya di pertanian, di lapangan. Dunia pendidikan kedepannya jangan berjalan sendiri. Berbicara tentang SMK pertanian, SMK perikanan tetapi tidak pernah related langsung dengan kekayaan alamnya, tidak punya relasi yang baik dengan kadis perikanan, tidak pernah bangun relasi dengan para nelayan,” ujar Gubernur Laiskodat.

Gubernur Laiskodat berpesan agar dalam proses membangun NTT, perlu dibenahi tidak hanya fisik bangunanya tetapi upgrade kualitas diri para guru dengan baik, sehingga transfer pengetahuan kepada para murid bisa berjalan dengan baik.

“Saya harapkan proses kita dalam membangun Nusa Tenggara Timur, khususnya di Flores Timur ini saya liat ada laporan yang masuk kepada saya dimana ada beberapa SMA yang masih bermasalah. Saya minta Penjabat Bupati untuk dirapikan dan nanti dilaporkan ke saya. Dan kepada para guru saya minta, anggaran sekarang sudah besar, tolong agar selain dari fisik, tahun depan juga tolong disiapkan para guru sehingga mereka mampu mengupgrade diri dnegan baik. Kita harap kedepan, guru-guru ini mampu mentransfer knowledge ke murid dengan baik demi masa depan Nusa Tenggara Timur yang lebih baik,” pungkasnya.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi juga mengungkapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah banyak memberikan perhatian kepada Kabupaten Flores Timur. “Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih yang sangat kepada Bapak Gubernur Nusa Tenggara Timur yang begitu banyak memberikan perhatian kepada Kabupaten Flores Timur,” katanya.

Doris Rihi mengatakan, di tahun kemarin 19 km lebih jalan aspal hotmix di Solor, dan di Adonara sekitar 8 km lebih. “Kemarin juga diberikan bantuan desalinasi di 2 tempat di Flores Timur yaitu di Dusun Meko dan di Desa Kolaka dengan masing-masing program desalinasi sebesar 1,2 M. Desalinasi ini merupakan suatu proses pengubahan air laut menjadi air sehat sehingga dapat dimanfaatkan bagi masyarakat Flores Timur, khususnya bagi masyarakat yang masih sulit mendapatkan air yang sehat,” ujar Doris Rihi.

Berikut rincian masing-masing sekolah yakni SMAN Adonara sebesar Rp.135.000.000, SMAN 1 Adonara Barat Rp.135.000.000, SMAN 1 Adonara Tengah Rp.1.190.000.000, SMAN 1 Adonara Timur Rp.135.000.000, SMAN Kelubagolit Rp.135.000.000, SMK Negeri Witihama Rp.3.804.815.000, SMK Swasta Surya Mandala Rp.2.697.665.000, SMKN Perikanan dan Kelautan Solor Timur Rp.125.000.000), SMAN 1 Larantuka Rp.260.000.000, SMA Swasta Ile Bura Rp.125.000.000, SMA Swasta Katolik Frateran Podor Rp.135.000.000), SMA Swasta Katolik Lamaholot Rp.135.000.000, SMA Swasta Seminari San Dominggo Rp.135.000.000, dan SMK Sura Dewa Rp.987.320.000.*/)Ulfa/BiroAdpim

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap