SOE,SELATANINDONESIA.COM – Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena untuk maju sebagai calon Gubernur NTT di 2024 mendatang. Warga menilai, selama ini Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini sangat menaruh perhatiannya terhadap masyarakat di Kabupaten TTS.
“Saya meminta Bapak Emanuel Melkiades Laka Lena untuk kembali ke NTT untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur NTT karena perhatian dan keberpihakkan bapak kepada masyarakat kecil sangat terasa,” sebut Nadab, warga Desa Panite kepada Emanuel Melkiades Laka Lena saat dialog dalam kegiatan Sosialisasi KIE Obat dan Makanan bersama Mitra BPOM Kupang di Desa Panite, Kecamatan Kot’olin, Kabupaten TTS, Minggu (16/04/2023).
Menanggapi permintan tersebut, Melki Laka Lena mengatakan, dirinya masih fokus akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota DPR RI. “Saya masih memiliki tugas dan tanggung jawab di DPR RI dan saya akan fokus pada sisa masa jabatan saya ini. Tetapi harus diingat adalah mau saya menjadi Gubernur atau Anggota DPR RI atau yang lain, tapi cinta dan bakti saya kepada masyarakat NTT khususnya masyarakat TTS tidak pernah berubah,” kata Melki Laka Lena.
Dorong Masyarakat Urus Izin Edar BPOM Agar Produk Usahanya Bisa Dijual Seluruh Indonesia
Dalam Sosialisasi KIE ini, Melki Laka Lena juga mendorong masyarakat TTS agar terus menghidupkan usaha-usaha yang berada di rumah. “Bapak dan ibu-ibu yang berada di sini mungkin ada yang punya usaha di rumah, misalnya usaha kios, usaha tenun atau UMKM lainnya terus dikembangkan agar perputaran ekonomi terus bergulir,” ajaknya.
Melki Laka Lena juga mengatakan bahwa produk buatan sendiri bisa di pasarkan ke seluruh NTT bahkan ke seluruh Indonesia. “Di mini market, super market dan juga menjual jagung goreng yang telah memiliki ijin edar dari BPOM. Jadi, Ketika produk jagung goreng buatan masyarakat Panite lolos ijin edar dari BPOM tinggal dibuatkan kemasan yang menarik untuk menarik minat pembeli maka produk jagung goreng bisa kita pasarkan tidak hanya di Desa Panite dan sekitarnya saja tetapi ke seluruh NTT maupun seluruh Indonesia,” tuturnya.
Dia meminta kepada masyarakat untuk mencoba memikirkan bagaimana sesuatu yang gampang di buat dan dapat menghasilkan uang. “Buat jagung goreng atau buat jagung bunga ini semua orang bisa bikin bahkan oleh anak-anak karena prosesnya muda dan tinggal di tambakan beraneka rasa misalnya manis, pedas, asin. Sehingga dari hal yang gampang dan bisa di buat oleh masyarakat umum ini bisa menghasilkan uang sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat desa,” sebutnya.
Melki juga meminta Kepala Desa bisa berkomunikasi dengan Bupati dan pihak lainnya terkait dengan usaha jagung goreng atau jagung bunga ini. “Kepala Desa bisa melakukan komunikasi dengan orang-orang yang memproduksi jagung goreng untuk di pasarkan dan bisa berkomunikasi dengan Bupati dan Badan POM terkait dengan layak dan tidaknya jagung goreng ini dipasarkan,” katanya.
“Masyarakat yang memiliki kemampuan lain bisa menghimpun diri dalam satu kelompok dan memulai usahanya. Orang-orang yang mau menjalankan usaha jagung goreng atau usaha yang lain mulai membentuk kelompok usahanya masing-masing dan soal dana jangan di pikirkan nanti akan kami bantu,” tutup Melki Laka Lena. */)go
Editor: Laurens Leba Tukan