Bank NTT Lewoleba Sudah Kucurkan Rp 2,5 M untuk TJPS PK

124
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa dan Pimpinan Cabang Bank NTT Lewoleba, Petrus Soba Lewar ketika bersama wira usahawan mandiri (wiman) melakukan panen jagung pada program TJPS Pola Kemitraan di Desa Belobatang, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, JUmat (10/3/2023). Foto: Kredit KataWarga.id

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Bank NTT Cabang Lewoleba, Kabupaten Lembata punya kontribusi riil terhadap program Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef A. Nae Soi tentang Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan. Dukungan Bank NTT Cabang Lewoleba bagi para wira usahawan mandiri (wiman) atau petani di Kabupaten Lembata lewat skim Kredit Merdeka sudah tercatat sebesar Rp 2,5 miliar.

Sebaran lokasi TJPS Pola Kemitraan di Kabupaten Lembata merata di Sembilan Kecamatan. “Total wiman untuk musim tanan April-September (Asep) ada 16 wiman dengan luas 12,5 Ha dan total kredit yang kami kucurkan sebesar Rp 171.500.000,” sebut Pimpinan Bank NTT Cabang Lewoleba, Petrus Soba Lewar yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Senin (17/4/2023).

Dari total kredit yang dikucurkan tersebut para wiman sudah melunasinya dengan NPL (non performing loan/kredit macet) 0%. Sedangkan untuk musim tanam Oktober-Maret, jumlah wiman di Kabuoaten Lembata untuk program TJPS Pola Kemitraan sebanyak 286 orang dengan luas lahan 230 Ha, serta total kredit yang dikucurkan oleh Bank NTT Cabang Lewoleba sebesar Rp 2,3 miliar.

“Prospek bisnis untuk program TJPS Pola Kemitraan di Kabupaten Lembata sangat baik. Saat ini sementara dilakukan panen dan offtaker langsung beli di kebun warga. Bahkab, ada wiman yang sudah lunasi kredit dari hasil penjualan jagung ke offtaker. Dan menariknya semua kredit dalam kategori NPL 0%,” sebut Soba Lewar.

Ia mengaku optimis bahwa kualitas kredit TJPS Pola Kemitraan terjaga dengan baik. “Komunikasi kita dengan Dinas Pertanian Kabupaten Lembata, dan para penyuluh di desa, para wiman, serta oftaker berjalan baik. Kami kawal bersama agar memberikan manfaat bagi para petani Lembata,” sebutnya.

Secara Keseluruhan Bank NTT Sudah Gulirkan Rp 26 M untuk TJPS Pola Kemitraan

Sebelumnya diberitakan, sejak diluncurkan, hingga kini Bank NTT yang kini dipimpin oleh Dirut Harry Alexander Riwu Kaho sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 26 miliar dalam skema Kredit Merdeka untuk menopang para wirausahawan mandiri (wiman) di NTT dalam menyukeseskan program TJPS Pola Kemitraan.

Disebut TJPS Pola Kemitraan lantaran melibatkan Pemda dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Offtaker serta Bank NTT untuk mendukung pendanaan bagi wira usaha mandiri (petani).

Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, kepada wartawan di sela-sela panen jagung bersama Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di di Dusun IV Kampung Saimei, Desa Toineke Kecamatan Kualin, TTS, menegaskan, hingga saat ini pihaknya sudah mengcurkan anggaran sebesar Rp. 26 Miliar untuk  program TJPS.

“Untuk periode Oktober (2022)-Maret (2023), Bank NTT sudah mencapai Rp 26 M,”tegas Alex sembari menambahkan, dari ttoal anggaran yang diberikan kepada wira usaha mandiri itu, hingga sekarang proses pengembalannya lancar dan tidak bermasalah. “Sejauh ini tidak ada kredit macet, clear dari NPL (non performing loan/kredit macet). Kredit lancar,”tegas mantan direktur dana ini.

Ia mengamati, pelaksanaan program TJPS di sejumlah lokasi di NTT, jerih lelah semua pihak sudah bisa dirasakan, dan menjadi sebuah kebanggaan besar. “Bahwa apa yang sudah dikerjakan telah menjadi sesuatu yang luar biasa dan ini menjadi motivasi baik bagi pengembangan TJPS di kabupaten ini, maupun di seluruh NTT. Karena ada kepastian untuk menanam dan ditopang oleh ekosistem, kemudian ada kepastian pasar dan kepastian untuk memperoleh pebiayaan yang dilunasi dari hasil yang diperoeh,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap