Tii Langga Menjulang di Carnaval Budaya Pembukaan Festival Bale Nagi

709
Komunitas Sasando Rote Ndao dalam acara Carnaval Budaya pembukaan Festival Bale Nagi di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Selasa (11/4/2023). Foto: Dok.Sasando Flotim

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Festival Bale Nagi di Kabupaten Flores Timur resmi dibuka hari ini, Selasa (11/4/2023). Pembukaan Festival Bale Nagi didahului dengan Carnaval Budaya Busana Etnik dari berbagai suku di Nusantara.

Tidak ketinggalan komuniats Rote Ndao di Kabupaten Flores Timur. Diaspora dari Negeri Tereselatan NKRi itu tergabung dalam Komunitas Sasando Flores Timur. Mereka mengenakan pakian adat kebesara Rote Ndao. Bagi laki-laki, mengenakan kain tenun khas Rote Ndao dilengkapi topi Tii Langga yang menjulang. Sedangkan perempuan mengenakan tenunan Rote dilengkapi bula moli di kepala.

Komunitas Sasando Rote Ndao berbaur bersama 30 peserta Carnaval Budaya lainnya berjalan kaki dari halaman depan Kantor Polres Flotim menuju Taman Kota Felix Fernandez di Kelurahan Lokea, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flotim. Carnaval tersebut diikuti sekitar 2000 orang.

Pemda Flotim menggelar Festival Bale Nagi mulai 11-15 April 2023 di Taman Kota Felix Fernandes Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Festival tersebut sebelumnya tertunda selama tiga tahun lantaran panedmi Covid-19.

Menurut Penjabat Bupati Flotim, Doris Alexander Rihi, Festival Bale Nagi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Prosesi Semana Santa yang baru saja usai. Namun dalam konteks yang lebih besar, Festival Bale Nagi bagian dari upaya mengingatkan kembali anak-anak Lewotana Flores Timur untuk bertemu kembali dengan keluarga mereka di sini.

“Ini untuk mengingatkan keluarga diaspora Flores Timur di luar karena pekerjaan, ekonomi, sekolah, dan lain-lainnya untuk bernostalgia di Flores Timur ini untuk bicara bagaimana kita membangun interaksi secara budaya dan memikirkan bagaimana membangun Flotim ke depannya,” katanya.

Disebutkan, Festival Bale Nagi akan mengangkat semua hal, baik wisata alam, wisata budaya, dan wisata religinya seperti Semana Santa. Selain membuka ruang bagi masyarakat atau para pelaku UMKM memeriahkannya dengan menjajakan berbagai kuliner khas dan kain tenun adat daerah Flores Timur dan berbagai produk lainnya. “Esensi Festival ini adalah penegasan kalau kita satu Lamaholot,” sebut Doris Rihi di Larantuka, Selasa (11/4/2023).***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap