LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Kementrian Priwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap desa wisata Lewokluok di Kabupaten Flores Timur.
Komitmen dukungan itu dikatakan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Vinsensius Jemadu ketika mengunjungi Desa Lewokluok, Kabupaten Flores Timur, Senin (10/4/2023). Deputi Vinsensius didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Flores Timur, Katarina Riberu. Kunjungan Deputi Vinsensius tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja di Kabupaten Flores Timur dan pembukaan Festival Bal Nagi.
“Kita akan terus membantu desa Lewokluok dalam kegiatan mereka di Festival bulan Juli yang akan dating dengan beberapa kegiatan. Saya akan kembali lagi ke Lewokeluok,” sebut Deputi Vinsensius Jemadu dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Selasa (11/4/2023).
Kesempatan tersebut, Deputi Vinsensius juga berdialog dengan mama-mama penenun dan membeli sejumlah kain tenun hasil karya intelektual mama-mama di Lewokluok.
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi ketika menjamu makan malam Deputi Vinsensius Jemadu dan rombongan, memohon agar jajaran Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar terus mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Flores Timur. “Kabupaten Flores Timur ini sangat indah baik wisata alamnya, budaya, dan adat istiadatanya, juga pesona wisata religius peninggalan Portugis yang masih terpelihara dengan baik sejak lima abad yang lalu yaitu Semana Santa,” sebutnya.
Ia terus meminta dukungan Kemenparekraf dan seluruh jajaran agar mendukung penuh perkembangan pariwisata di kabupaten Flores Timur.
Pemda Flotim menggelar Festival Bale Nagi mulai 11-15 April 2023 di Taman Kota Felix Fernandes Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Festival tersebut sebelumnya tertunda selama tiga tahun lantaran panedmi Covid-19.
Menurut Penjabat Bupati Flotim, Doris Alexander Rihi, Festival Bale Nagi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Prosesi Semana Santa yang baru saja usai. Namun dalam konteks yang lebih besar, Festival Bale Nagi bagian dari upaya mengingatkan kembali anak-anak Lewotana Flores Timur untuk bertemu kembali dengan keluarga mereka di sini.
“Ini untuk mengingatkan keluarga diaspora Flores Timur di luar karena pekerjaan, ekonomi, sekolah, dan lain-lainnya untuk bernostalgia di Flores Timur ini untuk bicara bagaimana kita membangun interaksi secara budaya dan memikirkan bagaimana membangun Flotim ke depannya,” katanya.
Disebutkan, Festival Bale Nagi akan mengangkat semua hal, baik wisata alam, wisata budaya, dan wisata religinya seperti Semana Santa. Selain membuka ruang bagi masyarakat atau para pelaku UMKM memeriahkannya dengan menjajakan berbagai kuliner khas dan kain tenun adat daerah Flores Timur dan berbagai produk lainnya. “Esensi Festival ini adalah penegasan kalau kita satu Lamaholot,” sebut Doris Rihi.***Laurens Leba Tukan
