Ada Bibit Siklon Tropis di NTT, BPBD Surati Pimpinan Agama

294
Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur sigap menyikapi fenomena alam yang terjadi di NTT. Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo menyurati seluruh Pimpinan Umat/Jemaat di NTT agar terkait warning BMKG Stasiun Meteorologi Eltari Kupang tanggal 6 April 2023.

Dalam surat yang diperoleh SelatanIndonesia.com di Kupang, Jumat (7/4/2023) disebutkan, terpantau oleh BMKG bahwa Bibit Siklon Tropis 98S ada di Laut Arafuru, tepatnya di sekitar 7.5”LS 132.5”BT yang dapat menimbulkan cuaca ekstrim sebagai dampak tidak langsung pada tanggal 8-11 April 2023 di sejumlah wilayah NTT.

Disebutkan Ambrosius, daerah di NTT yang terdampak kondisi itu khususnya di Darat Timor, Rote Ndao dan Sabu Raijua. “Dampaknya seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, sambaran petir, pohon tumbang, dan bencana alam lainnya,” sebut Ambrosius.

Itu pasalnya dalam surat tersebut ia mengharapkan dukungan dari para Pemimpin umat/jemaat agar menghimbau umat/jemaat untuk tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidromoteorologi.

“Mendiseminasikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG kepada seluruh umat/jemaat di wilayah masing-masing dan untuk mengurangi beredarnya berita bohong maka semua informasi merujuk kepada BMKG dan BPBD agar tidak menimbulkan kepanikan bagi umat/jemaat,” sebutnya.

Ambrosius juga mimnta para Pimpinan umat/jemaat aga melakukan mitigasi diantaranya memangkas pohon/dahan pohon yang rapuh dan mudah patah di sekitar rumah dan tempat kegiatan keagamaan. “Memperbaiki dan perkuat atap rumah, para nelayan mengamankan perahu ke darat dan tidak melaut untuk sementara waktu. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari 1 jam dan obyek dengan jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat maka umat/jemaat yang tinggal di sekitar sungai dan didaerah lereng agar segera mengungsi ke titik aman terlebih dahulu,” sebutnya.

Tidak hanya itu, mitigasi juga dilakukan dengan cara melaporkan kejadian bencana di lokasi masing-masing ke Pusdalops PB NTT melalui Call Center 08113844777 untuk ditindaklanjuti. Surat yang sama juga ditujukan kepada seluruh BPBD Kota dan Kabupaten se Nusa Tenggara Timur. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap