NEWDELHI,SELATANINDONESIA.COM – Selalu ada yang unik dari Emanuel Melkiades Laka Lena ketika melakukan kunjungan kedinasan di luar negeri. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu mengusung diplomasi kain tenun NTT. Sejumlah anggota Parlemen negara sahabat dan juga petinggi lembaga Internasional yang dijumpainya dalam setiap lawatan ke luar negeri, kain tenun NTT berupa selimut, sarung dan selendang selalu menjadi tanda mata yang desmatkan ke pudak para koleganya.
Rupanya Melki Laka Lena punya tujuan mulia dibalik diplomasi kain tenun NTT yang diusungnya. “Saya ingin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki Provinsi yang namanya Nusa Tenggara Timur yang punya kain tenun yang kualitasnya bagus dan sangat layak dipakai untuk agenda Pemerintah Nasional, baik itu jas yang dipakai di acara resmi maupun juga untuk acara-acara casual ataupun acara pesta santai lainnya,” sebut Melki Laka Lena dari New Delhi, India kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (26/3/2023).
Selain itu, Ketua DPD I Golkar NTT ini hendak memberikan pesan bahwa Nusa Tenggara Timur itu layak diperhitungkan dan dikunjungi oleh para pimpinan Nasional di Indonesia maupun di luar negeri. “Termasuk juga para anggota pemerintah di negara sahabat. Dan juga para petinggi internasional,” ujar Melki Laka Lena.
Pasalnya, selain Bali, tentunya NTT saat ini juga lagi dikunjungi baik untuk kepentingan pariwisata ataupun juga untuk kepentingan kebudayaan, ekonomi dan juga potensi-potensi yang bisa dikembangkan seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, Melki Laka Lena juga ingin mengajak agar semua koleganya yang diberikan tanda mata kain tenun NTT itu agar Ketika berkunjung ke Indonesia, juga jangan lupa untuk singgah di NTT. “Saya mengajak mereka untuk berkunjung, berwisata, ataupun mengajak kerja sama. Bahkan, menjadikan NTT sebagai kota ataupun daerah yang bisa bekerja sama dengan negara lain. Baik itu pertukaran kerjasama ekonomi, sosial, kebudayaan dan lainnya,” sebut Melki Laka Lena.
Menurut Melki Laka Lena, hal sederahan yang dilakukannya itu ternyata memberikan kesan sangat mendalam bagi para koleganya yang menerima bingkisan Kain Tenun NTT yang merupakan maha karya intelektual wanita-wanita hebat NTT. “Kemarin kami berikan kepada anggota Parlemen Australia Mr. Warren, juga ada Prof. Hamid dari Bangladesh, ada Pak Kim dari Korea juga ada yang dari Mongolia, India dan juga lembaga Internasional yang lain. Semuanya senang dengan pemberian kain tenun NTT yang kami berikan sebagai wajah Indonesia khususnya NTT yang bisa dibanggakan di Internasional,” jelas Melki Laka Lena.
Sebagai wakil rakyat dari NTT, Melki Laka Lena sudah berulang kali jika ke luar negeri ata juga Ketika menerima lembaga-lembaga Internasional di Tanah Air ia juga selalu memberikan kain tenun NTT. “Ini sebagai wujud tali kasih antara kami dengan para petinggi di luar negeri maupun juga para petinggi dari negara-negara sahabat,” katanya.
Melki Laka Lena Ketika libur Nyepi dan awal bulan Ramadan, ia bersama Edy Wuryanto dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mewakili Komisi lX dan Dirjen P2P Kemenkes serta dan Direktur P2P mengikuti acara G20 Konferensi Penanganan TBC di India.
India merupakan nomor urut satu terbanyak penderita TBC. “Dan Indonesia berada di nomor urut 2. Negara lainnya terus berpacu dengan berbagai upaya dibantu oleh berbagai LSM Internasional yang menaruh perhatian terhadap isu ini untuk meminimalisir TBC. Itu dilakukan mulai dari pencegahan, deteksi, pengobatan dan membangun konsolidasi berbagai kekuatan agar upaya ini sistematis dan masif di seluruh dunia berantas TBC bisa berhasil,” sebut Melki Laka Lena.
Disebutkan Melki Laka Lena, pihaknya dibantu dengan baik oleh Dubes KBRI India dan jajaran KBRI di New Delhi untuk mengikuti Konferensi di ibukota India. Dilanjutkan konferensi bersama PM Modi di Varanasi, kota sucinya umat Hindu India.
“Kami diantar staf KBRI India menyusuri Sungai Gangga yang menjadi tempat suci umat Hindu India. Jelang pulang ke Tanah Air kami melalui Mumbai, kota pusat bisnis dan keuangan India dijamu makan malam oleh Agus Konjen KJRI Mumbai. Kami berdiskusi dan membahas banyak hal potensi ekonomi dan perdagangan Indonesia dan India yang masih perlu dioptimalkan. Kami juga sempat ngobrol dengan pak Nugroho kepala ITPC di Chennai,” sebut Melki Laka Lena.
Beberapa catatan penting diperoleh Melki Laka Lena diantaranya peluang kerjasama kedua negara masih terbuka sangat lebar untuk dioptimalkan sektor kesehatan, IT, makanan-minuman, pendidikan, perdagangan, hankam, kebudayaan dan lainnya. “Persepsi dan aktor kunci yang menjadi jembatan sambung kedua negara baik wakili negara atau swasta atau antar warga perlu dibangun lebih serius. Indonesia dan India bisa saling sinergi positif untuk kebaikan kedua negara juga untuk kawasan dan dunia. Kekuatan kedua negara yang pernah terjalin baik di masa lalu perlu dirawat baik dan diperbaharui kini dan ke depan,” katanya.
Melki Laka Lena menambahkan, perhatian jajaran pusat dan daerah baik eksekutif dan legislatif untuk lebih memberikan atensi ke India perlu didorong lebih serius ke depan. “Energi positif Bu Ina, Dubes KBRI di India dan Pak Agus Konjen KJRI di Mumbai perlu didukung dengan baik oleh semua pihak terkait di pusat dan daerah, pemerintah maupun swasta untuk perkuat kerjasama kedua negara,” katanya.
Politisi muda, mantan aktivis PMKRI ini selalu melakukan diplomasi kain tenun NTT kepada pejabat korps diplomatik RI di luar negeri. Juga para anggota parlemen negara sahabat dan petinggi lembaga Internasional lainnya.***Laurens Leba Tukan