SOE,SELATANINDONESIA.COM – “Kualin ini tempat lahir saya. Rumah Sakit Umum Pratama itu dibangun diatas tanah dimana tali pusat saya ditanam. Adik saya, laki-laki satu-satunya meninggal ditempat ini secara mendadak karena tidak ada Rumah Sakit. Dulu hanya Pustu. Masyarakat Kualin dan sekitarnya sangat terbatas dalam mengakses pelayanan kesehatan. Sejak saat itu saya punya komitmen untuk membangun Rumah Sakit di tempat ini”.
Demikian pernyataan spontan Wakil Ketua DPRD Provinsi Dr. Inche D.P. Sayuna kepada SelatanIndonesi.com, Minggu (26/3/2023). RSUP Kualin kini sudah 100 persen rampung dibangun dengan anggaran mencapai Rp 38 miliar, ditambah dengan alat kesehatan (alkes) mencapai Rp 69 miliar.
Dr. Inche Sayuna yang juga Sekretaris DPD I Golkar NTT punya kisah pilu dibalik hadirnya RSUP di wilayah Selatan pulau Timor itu. Ia pernah mengalami momentum haruh di tengah keluarganya. Adik kandungnya, satu-satunya laki-laki dalam keluarga tidak tertolong dan meninggal dunia lantaran keterbatasan layanan kesehatan. “Adik kandung saya meninggal mendadak di Kualin karena saat itu tidak ada Rumah Sakit. Yang ada hanya Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan peralatan dan tenaga medias yang sangat terbatas. Masyarakat Kualin dan sekitarnya sangat terbatas dalam mengakses pelayanan kesehatan,” sebut Inche Sayuna.
Sejak peristiwa kelam itu, Inche Sayuna menanamkan komitmen dalam dirinya agar dengan berbagai cara dan dengan kapasitas politik yang melekat padanya, Kualin harus dibangun sebuah Rumah Sakit. Komitmen itu terwujud melalui jaringannya di Partai Golkar.
“Mimpi setiap politisi itu adalah meninggalkan legacy untuk tempat kelahirannya dan kampung halamannya. Saya bersyukur, Tuhan memperkenankan itu terjadi melalui jaringan yang saya punya di Partai Golajar yaitu melalui Pak Melki Laka Lena sehingga RSUP Kualin rampung dibangun,” ujar Inche Sayuna.
Disebutkan Inche Sayuna, ia mengusulkan pembangunan RSUP Kualin lewat Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). “Dan semua proses berjalan lancar karena ada Pak Melki Laka Lena sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI di Senayan. Saya minta khusus Pak Melki Laka Lena soal pembangunan RS Kualin,” katanya.
Kendati melalui penolakan yang cukup panjang serta rasa ragu dan sikap pesimis dari berbagai pihak, akhirnya pembangunan RSUP Kualin rampung 100 persen. Saat ini RSUP Kualin bisa melayani masyarakat yang tersebar di 7 Kecamatan diantaranya Amanuban Selatan, Kualin, Kuanfatu, Noebeba, Kolbano, Kot’olin, dan Amanatun Selatan.
Inche Sayuna menambahkan, ada komitmen yang dibangunnya dengan pihak Dinkes TTS dan pengusaha yang mengelola. “Seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk pembangunan RSUP Kualin diusahakan diambil dari dalam kampung sendiri. Mulai tenaga buruh, material, angkutan, dan sebagainya, semuanya diambil dari sumber daya yang ada dalam kampung,” katanya.
Bahkan, SDM yang dibutuhkan untuk mengisi RSUP Kualin juga diprioritas untuk anak-anak dalam kampung. “Security, clenaing service , juga perawat atau bidan harus prioritas anak-anak kampung. Ini dimaksudkan agar masyarakat setempat merasa memiliki RSUP Kualin agar mereka bisa merawatnya dengan baik. Bangunan megah ini menjadi tempat yang sangat menonjol di Selatan pulau Timor,” ujar Inche Sayuna.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, Ria Tahun bersama PPK pekerjaan RS Pratama Kualin, Nahad Baunsele, Sabtu (25/3/2023) melakukan kunjungan ke RS Pratama Kualin, Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Kunjungan tersebut guna memantau bangunan RS Pratama Kualin yang telah rampung dikerjakan. Kepada SelatanIndonesia.com, Kadinkes Ria Tahun menyampaikan apresiasi dan terima kasih unuk Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. “Terima kasih kepada Komisi IX DPR RI, khususnya Wakil Ketua Komisi Bapak Melki Laka Lena yang berasal dari Dapil NTT II yang telah memperjuangkan berdirinya RS Pratama Kualin di Kabupaten TTS,” sebut Ria Tahun.
Kadinkes Ria Tahun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena diberikan RS Pratama dengan fasilitas yang luar biasa lengkap dan segera beroperasi. “Keberadaan RS Pratama ini menjawab kebutuhan masyarakat akan keberadaan fasilitas kesehatan yang memadai,” tambahnya.
Ia menegaskan, pekerjaan RS Pratama Kualin telah tuntas dikerjakan. Pihaknya menargetkan dalam waktu 2 bulan RS Pratama Kualin akan dioperasikan. “Pasca rampung dikerjakan, saat ini kita sedang memproses ijin dari Kementerian Kesehatan. Target kita dua bulan lagi rumah sakit ini akan beroperasi,” ungkapnya.
Disebutkan Ria Tahun, dalam waktu dekat Dinas Kesehatan Kabupaten TTS juga akan membuka rekrutmen tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di RS Pratama Kualin. “Untuk mengoperasikan RS Pratama Kualin kita akan merekrut sekitar 60 tenaga kesehatan mulai dari dokter spesialis, dokter umum, perawat gigi, bidan dan perawat umum,” ujar wanita berkaca mata ini.
Ia menambahkan, fasilitas penunjang di RS Pratama Kualin seperti, ruangan rawat jalan, poli anak, poli umum, poli gigi, poli kandungan, ruang rawat inap berkapasitas 40 bad, IGD dengan 5 bad, ruang operasi, laboratorium, farmasi, ruang isolasi dan kamar jenazah. “Fasilitas di RS ini sangat lengkap,” sebutnya.
Dijelaskannya, jika ijin telah dikeluarkan Kementerian Kesehatan, kendati sambil menunggu proses perekrutan tenaga kesehatan tuntas, pihaknya akan memanfaatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas terdekat untuk mengoperasikan RS tersebut.
“Kalau ijinnya keluar cepat maka kita akan geser tenaga kesehatan dari Puskesmas-puskesmas terdekat untuk mengoperasikan RS ini sambil menunggu proses perekrutan tenaga kesehatan khusus RS Pratama Kualin selesai,” pungkasnya.
PPK Pekerjaan RS Pratama Kualin, Nahad Baunsele mengatakan, anggaran untuk pembangunan RS Pratama Kualin mencapai Rp 38 miliar ditambah dengan alkes mencapai Rp 69 miliar. “Ini perjuangan yang luar biasa oleh Pak Melki Laka Lena karena tidak tanggung-tanggung, pembangunan RS ini menelan anggaran mencapai Rp 38 miliar, ditambah dengan alkes mencapai Rp 69 miliar” katanya.***Laurens Leba Tukan