Gubernur Laiskodat dan Umbu Maramba Hawu, Dulu Berseteru Kini Satu Tikar

863
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Tokoh Adat Sumba, Umbu Maramba Hawu di Desa Kabaru, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur, Jumat (10/3/2023). Foto: TimMediaVBL

WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Tokoh Adat Sumba Umbu Maramba Hawu tampak mesra satu tikar. Kedua tokoh ini diketahui pernah bersitegang lantaran persoalan lahan untuk rencana pengembangan sapi wagyu di Desa Kabaru, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur beberapa waktu lalu.

Ritual adat perdamaian antara Gubernur Laiskodat dan Umbu Maramba Hawu sudah dilakukan di Kampung Lambanapu, Sumba Timur pada Sabtu (12/2/2022) silam. Kemarin Jumat (10/3/2023), Gubernur Laiskodat kembali menemui Umbu Maramba Hawu di kediaman keluarga besarnya.

“Saya sekaligus melayat keluarga besar yang sedang berduka. Sambil memamah sirih dan menyeruput kopi panas, kami berbagi cerita masa lalu termasuk keseruan cerita awal pernikahan Umbu Maramba Hawu,” sebut Gubernur Laiskodat di Waingapu, Sumba Timur, Sabtu (11/3/2023).

Tidak hanya itu, sambil duduk bersilah di satu tikar, Umbu Maramba Hawu juga berkisah tentang suka duka saat menjadi kepala desa dulu. “Juga keluh kesah sodara basodara di Desa Kabaru, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur. Rupanya, tak kenal maka tak sayang. Semua baik adanya,” sebut Gubernur Laiskodat.

Sebelumnya Gubernur Laiskodat melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Pemprov NTT dengan PT. Asia Beef Biofarm di UPT Peternakan Provinsi NTT di Desa Kabaru, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur.

Turut hadir Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT Christian MBoeik, Sekda Kabupaten Sumba Timur mewakili Bupati Sumba Timur, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Forkopimda Kabupaten Sumba Timur, Direktur PT Asia Beef Biofarm Indonesia, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemprov NTT dan Pemkab Sumba Timur, Camat, Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat; Tokoh Adat, Kelompok Pemuda, Media dan masyarakat yang hadir.

“Saya berharap agar kehadiran PT Asiabeef Biofarm Indonesia dapat membawa angin perubahan tentang bagaimana melakukan pola pengembangan ternak sapi secara modern. Juga bisa memberikan trickl down effect bagi Petani serta Peternak di Kabaru,” sebut Gubernur Laiskodat.

Ia menambahkan, dengan pengembangan sapi modern di wilayah itu dapat berkontribusi secara signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah. “Saya juga menyempatkan diri untuk meninjau kebun sorgum di area UPT peternakan,” katanya.*/)TimMediaVBL

 Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap