Manajer Dutalia: Bangga Jual Produk UMKM Binaan Bank NTT

352
Aneka produk UMKM Binaan Bank NTT yang dipajang di Swalayan Dutalia Kota Kupang. Foto diabadikan, Jumat (3/3/2023). Foto: SelatanIndonesia.com/Adit Adu

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Aneka produk UMKM Binaan Bank NTT kini terpajang di berbagai pusat berbelanjaan di Kota Kupang. Untuk mendapatkan beragam produk dengan bahan dasar lokal tersebut bisa diperoleh dengan mudah di sejumah swalayan. Sahal satunya adalah swalayan terbesar di Kota Kupang yaitu swalayan Dutalia.

Pusat perbelanjaan terlengkap dan termurah di Kota Kupang ini sudah sangat familiar dengan warga Kota Kupang dan sekitarnya. Letaknya yang strategis di jantung Kota Kupang, membuat swalayan yang kini memasuki 30 tahun berkiprah itu menjadi lokasi tepat untuk memasrkan aneka produk UMKM Binaan Bank NTT.

Apalagi, Manajer Swalayan Dutalia, David Wirawan, sangat mendukung program-program pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Bank NTT untuk para pengusaha lokal.  “Kita sangat mendukung produk-produk UMKM binaan Bank NTT. Dan kami di Dutalia sangat terbuka menyambut produk-produk UMKM. Kami punya kebanggaan tersendiri bisa memasarkan semua prodyuk UMKM Binaan Bank NTT,” sebut Daid Wirawan kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (3/3/3023).

Lantaran kebanggannya itu, David menyiapkan rak jualan untuk memasarkan produk-produk UMKM Binaan Bank NTT pada bagian paling depan dan strategis dalam swalayan Dutalia. “Pada tanggal 23 Maret 2023 ini akan dirayakan HUT Dutalia yang ke 30. Dan untuk menyambut momentum HUT tersebut kami telah mendesain konter khusus untuk pajangan produk-produk UMKM binaan Bank NTT,” sebut David Wirawan.

Ia menambahkan, di konter khusus tersebut tidak saja dimanfaatkan untuk memasarkan produk-produk UMKM Binaan Bank NTT berupa cemilan dan snak tetapi juga ada sarung dan kain-kain tenun NTT serta souvenir khas NTT yang diproduksi oleh UMKM Binaan Bank NTT. “Kami bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya yang selalu setia memberikan kepercayaan kepada swalayan Dutalia. Juga memilih Dutalia sebagai tempat belanja yang nyaman. Dukungan ini membuat kami semakin eksis hingga usia ke 30 tahun,” ujarnya.

David Wirawan mengatakan, tidak ada persyaratan khusus untuk produk UMKM masuk ke Dutalia. “Hanya kita akan memeriksa Depkes, tanggal expired, serta produk-produknya akan diseleksi. Karena akan berdampak pada saat pemeriksaan BPOM,” ujar David.

Kepala Kantor Cabang Khusus Bank NTT Sony Pelokila mengatakan, UMKM MamaGe berada di bawah binaan Kantor Cabang Khusus Bank NTT. MamaGe adalah UMKM kuliner yang sangat bagus, karena menghasilkan produk makanan dari Kelor dan Sorgum. Produk UMKM MamaGe sudah terjual ke mana-mana.

“Produknya sudah masuk ke dunia pariwisata sampai ke Jakarta. Oleh-oleh khas NTT yang dijual di Labuan Bajo itu dari MamaGe,” kata Kepala Bank NTT Cabang Khusus Sony Pelokila, Kamis 2 Maret 2023. Selain MamaGe, ada juga 10 kelompok UMKM camilan khas NTT yang direkrut untuk menjadi binaan Bank NTT. Kelompok-kelompok ini kemudian masuk dan bergabung ke dalam UMKM MamaGe. Produk-produk makanan khas NTT yang dihasilkan juga dijual di Swalayan Dutalia.

Ia menjelaskan, pihaknya terus melakukan pemberdayaan, dan mendorong UMKM di Kota Kupang terus berkembang. Salah satu upaya memberdayakan UMKM adalah memberikan Kredit Mikro Merdeka maupun Kredit Mikro.

“Kredit Merdeka itu plafondnya Rp5 Juta dengan jangka waktu 1 tahun. Sejak dilaunching tahun 2020, kita sudah salurkan ke 118 pengguna,” ujarnya.

Sony Pelokila menyampaikan, semua Kredit dalam keadaan baik. Kredit Mikro Merdeka disalurkan ke sektor pertanian, perdagangan, maupun jasa dengan penerimanya adalah perorangan maupun kelompok.

“Sampai dengan posisi terakhir ada yang sudah lunas, ada yang sudah naik dari Mikro Merdeka ke Kredit Mikro dengan plafondnya yang lebih besar. Kredit Mikro ada 49 debitur, sedangkan Kredit Mikro Merdeka ada 97 debitur. Jadi totalnya ada 146 debitur, dengan keseluruhan baki debet Rp1,5 Miliar,” jelas Sony Pelokila.

Ia berharap, kelompok UMKM binaan Bank NTT terus naik kelas ke usaha menengah, dan usaha besar. “Kami harap juga bahwa jangan sampai ada tingkat kejenuhan dari pelaku usaha. Karena Bank NTT bukan hanya menyalurkan kredit, tapi melakukan monitoring, evaluasi, pembinaan, dan turun bertemu dengan pelaku UMKM. Di situ Bank NTT terus mendorong pelaku usaha untuk terus berkembang. Jangan sampai usahanya stop,” tandas Sony Pelokila.*/)AditAdu

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap