KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Duet kepemimpinan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi yang dikenal dengan sandi politik Victory Joss tinggal menghitung bulan. Wakil Gubernur Josef Nae Soi punya kesan tersendiri terhadap sosok Gubernur Laiskodat.
“Sosok Viktor Bungtilu Laiskodat dengan segudang ide dan gagasan yang sangat luar biasa, membuat saya bangga bisa mendampingi beliau untuk bisa berkarya memajukan NTT. Ia tidak hanya memiliki watak yang keras, tetapi juga selalu tegas dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Jangan hanya lihat orangnya marah-marah, tetapi dibalik itu semua ia seorang pemimpin yang memiliki ide dan gagasan yang sangat besar untuk kemajuan daerah ini dan berjuang untuk mensejahterakan masyarakat NTT, ” sebut Wagub Nae Soi ketika peluncuran buku Falsafah Hidup Viktor Bungtilu Laiskodat di New Sasando Internasional Hotel Kupang, Selasa (21/2/2023).
Buku tersebut ditulis oleh Pius Rengka, Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Komunikasi Publik dan juga seorang wartawan senior NTT. “Kur Hut Kusumu, Mengapa kita ada di sini, ini adalah sebuah pertanyaan dalam Bahasa Latin, yang punya makna mendalam untuk kita berefleksi tentang Filsafat. Karena ada sesuatu ataupun seseorang yang begitu menarik, makanya kita semua bisa ada di tempat ini. Tidak berkelebihan apabila kita menulis tentang falsafah pendapat, gagasan, dan sikap batin dari seseorang. Oleh sebab itu, kalau tidak ada sosok Viktor Laiskodat maka kita tidak mungkin ada disini,” sebut Wagub Nae Soi.
Politisi senior Partai Golkar itu mengatakan, semua yang hadir dalam acara peluncuran buku tersebut tentu mengenal dengan akrab sosok Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat. “Ia memiliki falsafah hidup yang unik dengan karakter tegasnya. Ia pantas untuk ditulis tentang kepribadiannya dengan sikap batinnya sebagai seorang pemimpin visioner dan inspiratif, yang hampir semuanya tertuang dalam buku Falsafah Hidup Viktor Bungtilu Laiskodat ini”, ujarnya.
Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadajaran Bandung ini mengatakan, kata-kata akan hilang lenyap, tetapi tulisan akan tetap abadi (Verba Valent Scripta Manent). Itu berarti bahwa saat membaca tulisan dalam bentuk narasi literatur yang tertuang dalam sebuah buku, maka pasti akan diketahui.
Wagub Nae Soi mengatakan, Pemerintah NTT sangat menghargai setiap ide, pendapat, dan gagasan yang luar biasa dari siapa saja termasuk dari seorang Viktor Bungtilu Laiskodat dengan falsafah hidupnya yang luar biasa yang bisa mengantarkan ia dapat menjadi Gubernur NTT, dalam karya literasi luar biasa dari seorang penulis kawakan Pius Rengka.
“Kita tentu sudah banyak mengetahui kisah dan perjalanan hidup dari seorang Viktor Bungtilu Laiskodat, terutama tekad, komitmen, dan kerja kerasnnya untuk mengubah kehidupannya dan kehidupan setiap orang yang dikasihinya. Ini merupakan sebuah contoh yang patut kita teladani,” ujarnya.
Disebutkan, seorang Viktor Bungtilu Laiskodat adalah pribadi yang pantang menyerah, karena baginya hidup adalah perjuangan. “Hari ini kita melaunching buku sosok VBL, dimana hal ini membuat kita lebih mengenal lebih dekat lagi dengan sosok beliau. Dengan membaca buku Falsafah Hidup Viktor Bungtilu Laiskodat, kita akan tahu begitu banyak gagasan dan ide cerdasnya. Dibalik sosok VBL yang luar biasa, bagaimana ide dan gagasan itu dapat diterjemahkan dalam aksi konkrit untuk dimanivestasikan untuk kesejahteraan banyak orang,” ujar Wagub Nae Soi.
Ia menambahkan, Viktor Bungtilu Laiskodat banyak mengikuti ajaran Yesus. Salah satu bagian kecil dari sikap batin VBL adalah penuh perhatian, kejujuran, dan kebersamaan terhadap orang-orang kecil dan orang-orang di sekelilingnya. “Ia punya karakter care, fair and love. Beliau juga adalah seorang pribadi yang tak lelah belajar dan mengupgrade pengetahuannya dari segala bidang. Inilah yang harus menjadi inspirasi kepada kita terutama kaum muda, bahwa kita harus berubah,” katanya.
Mantan Anggota Fraksi Golkar DPR RI dua periode memberikan apresiasi yang tinggi kepada penulis atas diterbitkannya buku Falsafah Hidup Viktor Bungtilu Laiskodat. Menurutnya, buku itu merupakan karya literasi yang sangat berguna untuk menjadi warisan bagi generasi penerus dan juga masyarakat NTT pada umumnya.
“Saya bangga bisa mendampingi beliau dalam membangun untuk mewujudkan visi besar NTT bangkit menuju masyarakat sejahtera. Bagi kami berdua NTT adalah surga di Timur Indonesia, karena memiliki kekayaan alam yang luar biasa, baik di bidang pariwisata, pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan dan berbagai sumber daya alam lainnya”, ujarnya.
Wagub Nae Soi mengatakan, seorang Viktor Bungtilu Laiskodat adalah pribadi yang pantang menyerah. Baginya hidup adalah sebuah perjuangan (Vivere militare est). Baginya, Viktor Laiskodat adalah seorang yang beriman dan cerdas, karena punya pengetahuan yang banyak, seorang yang memiliki kepedulian kepada sesama dan juga seorang yang punya keberanian (think, heart and brave).
Penulis buku Falsafah Hidup Viktor Bungtilu Laiskodat, Pius Rengka, SH. M. Sc, menyampaikan beberapa hal terkait penulisan buku yang ditulisnya. Pius Rengka mengaku bahwa hampir setiap hari selalu bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, maka dipastikan ada hal-hal serius namun inspiratif dengan makna yang sangat dalam pada setiap ucapan beliau, dimana ungkapan-ungkapan tersebut juga mengandung muatan filosofis dan makna teologis yang tinggi.
“Saya sempat berpikir apa makna dari ucapan-ucapan tersebut, dan dasar inilah yang menjadi spiritualitas dasar kepemimpinan beliau. Hal tersebut membuat saya berpikir untuk menuangkan berbagai ucapan filosofi Gubernur VBL, dalam bentuk tulisan dan dijadikan sebuah buku. Dan sebelum saya menulis saya membentuk tim dengan editor Romo Dr. Okto Naif, dimana buku ini terdapat 10 bab dan masih ada 2 buku yang nantinya akan saya terbitkan, tentang sosok kepemimpinan dari Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur NTT”, ungkap Pius Rengka.
Pada bagian lain, Romo Dr. Okto Naif, Pr, yang juga sebagai editor buku Falsafah Hidup Viktor Bungtilu Laiskodat juga mengatakan bahwa buku Falsafah Hidup Viktor Bungtilu Laiskodat, sangat kaya berbagai narasi singkat dengan muatan ilmiah, moral, dan spiritual. Buku tersebut uga mengandung pikiran-pikiran emas untuk menjadi bagaimanna kehidupan masyarakat NTT dapat menjadi “Garam dan Terang” bagi dunia.
“Buku ini menunjukkan bagaimana seorang Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, telah menjadi pendobrak pikiran-pikiran klasik tetapi berkualitas. Dengan membaca buku ini kita layaknya berbicara dengan seorang pemikir yang mempunyai ide dan gagasan brilliant, karena dengan membaca buku ini kita akan mengetahui dan berpikir tentang perubahan dalam hidup kita”, ungkap Romo Okto Naif yang juga seorang akademisi pada Seminari Tinggi St. Mikael Penfui Kupang.
Turut hadir pada acara kesempatan tersebut, sejumlah undangan diantaranya Staf khusus Gubernur Bidang Hukum Markus Hage, Staf khusus Gubernur Bidang Pertanian Tonny Djogo, Staf khusus Gubernur Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga Anwar Pua Geo, Staf Khusus Gubernur Bidang Kesehatan Stef Bria Seran, Staf Khusus Gubernur Bidang Pendidikan Prof. Willy Toisuta, Satf Khusus Bidang Energi dan Industri Esau Koene.
Hadir juga Pejabat Walikota Kupang George Hadjoh, Wakil Walikota Kupang Masa Bhakti 2012 – 2022 Hermanus Man, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT Viktor Manek, Kepala Badan Keuangan Zakarias Moruk, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kanisius Mau, Kepala Dinas Perindag M. Nasir Abdullah, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Soni Libing, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lecky Frederich Koli, Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Alex Lumba, Kepala Pelaksana BPBD Ambrosius Kodo, Kepala Biro Hukum Odermaks Sombu, Kepala Biro Organisasi Rita Wuisan, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Jusuf Lery Rupidara, Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Stefania Boro, Ketua Umum KADIN NTT Bobby Lianto, Direktur Utama PT. Jamkrida Ibrahim Imang, Direktur PT. Flobamor Hadi Djawas beserta para Wartawan Senior, diantarnya Beni Djahang, Tony Kleden, Yossy Bataona, dan para wartawan media cetak, elektronik dan online lainnya.*/)BiroAdpim/Teresia Arkian dan Natacia Mirulewan/France A. Tiran
Editor: Laurens Leba Tukan