Pemprov NTT Siapkan Aramada Laut KMP Pulau Sabu Layani Warga di Daratan Timor

736
KM Pulau Sabu yang disiagakan untuk mengangkut penumpang dan kebutuhan logistik di wilayah Pulau Timor akibat outusnya jalan di Trans Timor, Takari, kabupaten Kupang. Foto: Kredit POSKUPANG.COM

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Longsor di jalur utama Jalan Trans Timor di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang sejak Jumat (17/2/2023) hingga kini masih dalam upaya pengerukan. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT memperkirakan pengerjaan pengerukan itu bakal rampung sekitar satu minggu kedepan.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan armada laut sebagai transportasi alternatif untuk wilayah Pulau Timor. Dinas Perhubungan Provinsi NTT sudah menyiapkan Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Pulau Sabu untuk melayani penumpang dan pengangkutan logistik di wilayah Pulau Timor.

“Dinas perhubungan NTT telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wilayah XIII untuk membuka jalur alternatif untuk melayani penumpang dan distribusi logistik. Alternatif lainnya adalah segera menyiagakan angkutan laut menggunakan kapal feri, yaitu Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Pulau Sabu untuk melayani penumpang jurusan Kefa dan Atambua maupun Malaka. KMP Pulau Sabu selama ini melayani rute Kupang – Wini – Teluk Gurita,” sebut Kadis Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka dilansir dari ANTARANews.com, Minggu (19/2/2023).

Ia mengatakan, Dinas Perhubungan Provinsi NTT telah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wilayah XIII, Balai Jalan Nasional serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kupang untuk bersama mengatur lalu lintas serta upaya penanganan darurat supaya lalu lintas dapat berfungsi.

Disebutkan Kadis Isyak Nuka, pilihan alternatif melalui jalur laut dengan pertimbangan agar arus penumpang dan logistik tidak boleh terhambat, karena akan berakibat pada kenaikan harga barang.

Dikatakannya, membuka jalur transportasi alternatif melalui laut dengan menggunakan KMP Pulau Sabu merupakan salah satu pilihan yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT guna memastikan proses distribusi logistik, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun sembako ke wilayah di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, dan Kabupaten Malaka tetap lancar.

“Malaka serta Timor Leste dapat memilih alternatif jalur laut, karena saat ini pihak operator KMP Pulau Sabu telah menyediakan kapal penyeberangan untuk melayani masyarakat dan logistik yang akan ke Kefa atau Atambua dan Malaka. Bagi masyarakat yang membutuhkan dapat menghuhungi pihak PT Flobamor, Dishub Provinsi NTT dan BPTD Wil XIII terkait dengan penggunaan KMP Pulau Sabu yang saat ini standby di Pelabuhan Penyebrangan Bolok,” sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT sedang berupaya untuk mencari jalan alternatif di jalur Takri yang tertimbun longsor, Jumat (17/2/2023) malam. Pasalnya, upaya menggerus longsoran yang menimbun jalur jalan Nasional itu bakal memakan waktu hingga satu minggu kedepan.

Pada Sabtu (18/2/2023) BPJN NTT, Dinas PUPR NTT dan BPBD NTT menurunkan 4 unit excavator untuk mengeruk longsor yang menimbun Jalan Trans Timor di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.

Empat unit alat berat tersebut beroperasi bersama-sama sejak pukul 15.00 Wita dan mulai mengeruk sisi bagian kiri jalan dari arah Kupang. Longsor yang menimbun jalan Nasional ini diperkirakan bisa dikeruk dalam waktu satu pekan kedepan untuk bisa membuka kembali jalur akses transportasi.

Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto yang dikonfirmasi di lokasi longsor mengatakan,  untuk mengatasi longsor ini sekitar 8 unit alat berat yang akan mereka turunkan.

Ada empat unit excavator yang sudah mulai beroperasi dan dua loder ditambah dua excavator lagi yang akan diturunkan besok di lokasi longsor. “Targetnya ini kita bisa segera tuntaskan  tapi saya belum bisa memastikan berapa lama, tapi saya lihat dengan kondisi ini sekitar satu minggu baru bisa selesai,” sebutnya.

Sementara akses alternatif yang ada sementara hanya bisa dilintasi roda dua yang berada di bawah kaki bukit yang longsor. Untuk itu mereka masih mencoba melalukan survey beberapa ruas jalan yang bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat.

“Lokasi yang longsor ini sekitar 200 hingga 300 meter kedepan dengan ketebalan longsor di atas 10 meter ini tidak bisa kita pastikan, tapi saya yakin kami bisa berikan waktu maksimal,” tegasnya.

“Sebentar kami akan turunkan tim untuk survey jalan alternatif yang paling dekat di mana. Karena kalau beri akses jalan terlalu jauh juga kasian masyarakat, harapan kami masyarakat bersabar dengan kondisi ini,” tutupnya.

Peristiwa tanah longsor terjadi di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang pada Jumat (17/2/23) malam. Longsor terjadi sekitar pukul 21.00 wita hingga mengakibatkan ruas jalan Timor Raya pada Km 75 lumpuh total.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas PUPR Provinsi/Kabupaten, TNI/Polri, lembaga terkait dan unsur pentahelix langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan darurat, melakukan assesment dan mengevakuasi korban.

Sebanyak empat unit alat berat excavator turut digerakkan dalam upaya membersihkan material longsor agar ruas jalan tersebut dapat dilalui kendaraan. Sementara itu, pihak PUPR Provinsi dan Kabupaten saat ini sedang melakukan survei untuk membuka jalan alternatif melalui jalur Amabi Oefeto Timur.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap