Menko Airlangga Ajak Pengusaha KAHMI Ciptakan Iklim Ekonomi Kondusif Hadapi Tantangan

79
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Perekonomian Indonesia di tahun 2023 diproyeksikan masih menguat dan memiliki peluang resesi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain. Indonesia juga memiliki bekal yang baik dimana secara full year di tahun 2022 ekonomi Indonesia mampu tumbuh extraordinary sebesar 5,31% (ctc) dan merupakan pertumbuhan yang tertinggi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel dalam negeri terus tumbuh menjadi kunci mempertahankan proses pemulihan ekonomi, ditunjukkan dengan Purchasing Management Index (PMI) yang berada di level ekspansif selama 16 bulan berturut-turut dimana pada Januari 2023 mencapai 51,3. Inflasi juga relatif terkendali yakni sebesar 5,28% (yoy) pada Januari 2023.

“Terdapat beberapa sektor yang diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di tahun 2023, antara lain konstruksi, transportasi, penyediaan makanan minuman dan akomodasi, serta bebagai sektor berbasis UMKM,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual dalam Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Tahun 2023, Kamis (9/2/2023).

Sektor Industri berbasis hilirisasi komoditas SDA juga akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dengan ditopang komitmen Pemerintah untuk terus membatasi ekspor komoditas pertambangan seperti nikel dan bauksit.

Dalam jangka pendek, Pemerintah akan memperkuat beberapa kebijakan yakni memastikan kebijakan PC-PEN di masa transisi terus berjalan di Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah, mendorong daya beli dan konsumsi dalam negeri melalui P3DN, menyediakan pembiayaan UMKM yang mudah dan murah melalui KUR, melakukan percepatan realisasi belanja APBN/APBD terutama di kuartal I-2023, dan mempercepat realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sedangkan dalam jangka panjang, Pemerintah akan terus memastikan berjalannya reformasi struktural untuk mendorong daya saing dan iklim berusaha di Indonesia, salah satunya melalui Perpu Cipta Kerja dan penerapan sistem layanan perizinan berusaha elektronik yang terintegrasi (OSS RBA).

“Kepemimpinan Indonesia di ASEAN juga diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dengan tema yang diusung adalah ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. ASEAN Matters, menjadikan ASEAN semakin relevan dan penting dalam menyikapi dinamika geopolitik di kawasan Indo-Pasific. Epicentrum of Growth tentunya menjadikan ASEAN pusat pertumbuhan yang mendukung ekonomi kawasan yang resilien,” ungkap Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga mengharapkan kolaborasi seluruh elemen masyarakat termasuk Himpunan Pengusaha KAHMI untuk menjawab berbagai tantangan ekonomi ke depan dan  menciptakan iklim usaha yang kondusif demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. */)dlt/fsr/ekon.go.id

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap