KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) NTT menilai misi pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang selama ini sudah dilaksanakan oleh Bank NTT berjalan baik. Itu pasalnya, KAHMI NTT menjajaki kerja sama dengan Bank NTT untuk pemberdayaan ekonomi bagi UMKM, nelayan dan petani di NTT.
“KAHMI memandang positif terkait kinerja Bank NTT selama ini yang berkolerasi posiitif dengan misi Bank NTT sebagai bank pembangunan daerah. Sehingga, kami datang untuk sharing dengan Bank NTT dan rencana untuk bersinergi terkait dengan program-program pemberdayaan masyarakat kita,” sebut Ketua Majelis Pakar, Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) NTT, H. Anwar Pua Geno, SH di Kantor Pusat Bank NTT, Rabu (8/2/2023) usai bertemu Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan jajaran.
Anwar Pua Geno yang juga mantan Ketua DPRD Provinsi NTT ini menyebut, KAHMI juga akan melakukan pendampingan, memfasilitasi ruang-ruang sinergi pemberdayaan antara masyarakat khsusunta nelayan dan petani dengan Bank NTT. “Kita berharap Bank NTT terus memberikan konstribusi terbaiknya dalam rangka pengembangan dan peningkatan ekonomi, terlebih pada pelaku UMKM,” katanya.
Bersama Jaga Kepercayaan Bank NTT
Tentang beragam diskursus yang terjadi di ruang public tentang Bank NTT, Anwar Pua Geno mengatakan, di era keterbukaan saat ini semua platform media mengekspresikan misinya masing-masing. “Saya kira wajar saja dan saya tadi menyampaikan ke Pak Dirut Bank NTT agar mengambil positifnya saja. Ini bisa saja menjadi sinyal peringatan atau masukan ke jajaran direksi dan manajemen untuk bekerja lebih profesional dan lebih baik lagi. Hal-hal yang kurang tentu harus ditingkatkan lagi,” sebut Anwar Pua Geno.
Ia menambahkan, beragam diskursus yang terjadi saat ini hanya soal persepsi. “Saya yakin masyarakat tentu melihat Bank NTT ada banyak kinerja positifnya. Ada hal-hal yang terkait dengan pengembangan dan peberdayaan masyarakat . Bahwa ada pemberitaan terkait dengan Bank NTT, itu menjadi masukan, menjadi refleksi bagi manajemen agar menjaga bank ini supaya tetap dipercaya menjadi bank kebanggaan masyarakat NTT. Dan saya kira kita semua harus menjaga agar trust kepercayaan mitra bank NTT tetap terjaga,” katanya.
Anwar Pua Geno mengatakan, mestinya dinamika dan polemic di ruang public harus diakhiri karena ini bank bukan partai politik. “Bahwa kalau ada kekurangan saya kira secara internal bisa diberi masukan, ataupun ada masalah menurut saya, kan bank punya mekanisme penyelesaian secara internal,” sebutnya.
Sinergi KAHMI dan Bank NTT
Kepala Divisi Rencorsec dan Legal Bank NTT, Endri Wardono mengatakan, jajaran direksi Bank NTT dikunjungi oleh KAHMI NTT dibawah pimpinan Hamdan Saleh Batjo. Sejumlah hal mendasar dikomunikasikan terkait dengan pembinaan UMKM, petani dan nelayan.
“KAHMI sangat tertarik dengan kita punya model pembinaan UMKM selama ini. Sehingga disepakati beberapa hal pertama tentu soal label Halal. Mereka mendorong dan mengharapkan bahwa Bank NTT juga berperan di Halal karena UMKM kita yang khusus barang makan-minum ini bukan kita sendiri yang konsumsi tetapi ada juga teman-teman muslim. Apalagi produk UMKM kita bukan hanya dikonsumsi di NTT, nanti kedepan itu sampai ekspor ke luar,” katanya.
Endri Wardono menambahkan, topik yang disampaikan KAHMI NTT juga soal asuransi nelayan. Dikatakan, ternyata nelayan NTT rata-rata tidak punya asuransi. “Itu menjadi kekuatiran tersendiri bagi keluarganya ketika mereka nelayan penuh dengan tantangan. Kalau dicover asuransi, saya pikir itu ada baiknya, nanti kami akan mengkomunikasikan dengan pihak pemerintah untuk mencari jalan keluar solusinya seperti apa,” sebutnya.
Ia menambahkan, KAHMI juga menawarkan maping potensi daerah, bisnis dan segala macam. “Jadi kami kan buat pertemuan lagi kira-kira model maping, model kerja samanya seperti apa nanti kita akan bahas lebih lanjut lagi. Pertemuan hari ini sangat positif dan KAHMI juga mensuport Bank NTT dalam segala hal. Mereka memandang kita pada track atau reel yang benar. KAHMI sangat paham dan mengerti seperti apa kondisi Bank NTT,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan
