Pemda Flotim Siap Sinergi Sukseskan Semana Santa 2023

162
Uskup Larantuka, Yang MUlia Mgr. Frans Kopong Kung ketika menerima kunjungan Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi bersama isterinya Ny. Stefani Sri Mutarti belum lama ini di Istana Keuskupan Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Foto:ProkopimFlotim

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Seluruh jajaran pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur siap bersinergi maksimal dengan Keuskupan Larantuka dalam menyukseskan Proses Semana Santa tahun 2023.

Tidak hanya itu, Pemda Flotim juga bakal melibatkan seluruh elemen masyarakat dari berbagai latar belakang untuk mendukung Keuskupan Larantuka.

“Pemda Kabupaten Flores Timur sangat mendukung pelaksanaan Samana Santa dan siap bersinergi dengan Keuskupan Larantuka dan semua elemen,” sebut Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi kepada SelatanIndonesia.com, Sabtu (14/1/2023).

Disebutkan Doris Rihi, setelah Yang Mulia Uskup Larantuka mengeluarkan surat yang mengijinkan pelaksanaan Semana Santa tahun 2023, maka Pemda Flotim nyatakan mendukung sepenuhnya kebijakan Keuskupan.

Sebelumnya diberitakan, Uskup Larantuka, Mgr. Frans Kopong Kung, Pr mengeluarkan surat yang isinya memberikan ijin pelaisanaan Semana Santa tahun 2023. Uskup Larantuka, Yang Mulia Mgr. Frans Kopong Kung, Pr mengijinkan pelaksanaan Semana Santa tahun 2023 di wilayah Keuskupan Larantuka. Ijin dari Uskup Larantuka itu tertuang dalam Surat bernomor KL10/V.l/l./2023 tertanggal 10 Januari 2023.

Surat dengan perihal Perayaan Semana Santa tahun 2023 itu ditujukan kepada para Imam, Biarawan-Biarawati dan Seluruh Umat Keuskupan Larantuka. Dalam surat yang copyannya diterima SelatanIndonesia.com, Jumat (13/1/2023) dijelaskan, surat tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil sidang pada Rabu, 7 Desember 2022 di pelataran Pastoran Katedral Reinha Rosari Larantuka, serta setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak yang bertanggung jawab serta mempertimbangkan hal-hal terkait. Keuskupan Larantuka memberitahukan bahwa perayaan Semana Santa 2023 akan dibuka secara publik di seluruh wilayah gereja lokal Keuskapan Larantuka.

“Paroki-paroki yang memiliki tradisi Semana Santa diizinkan untuk kembali merayakannya seperti sebelurn pandemi Covid-19. Namun harus memenuhi sejumlagh harapan,” demikian penjelasan.

Sejumlah harapan itu diantaranya, seluruh umat di wilayah Keuskupan Larantuka khususnya para pemangku kepentingan, misalnya panitia. suku-suku semana dan lain-lain, sangat diharapkan mempersiapkan diri dengan baik melalui rekoleksi bersama, tobat dan pengakuan dosa pribadi. “Pertobatan batin merupakan aspek terpenting dalam mempersiapkan perayaan tersebut. Para imam diminta untuk mernperhatikan aspek rohani ini agar semua umat benar-benar siap merayakannya,” sebut Uskup Larantuka.

Harapan lainnya adalah, paroki atau stasi tertentu yang memiliki tradisi khusus, misalnya Paroki Katedral, Paroki San Juan Lebao Tengah (Tuan Meninu), Lingkungan Pantai Besar (Misericordia), Stasi Wureh, dan Stasi Konga diharapkan agar tetap menghidupkan semangat awal dari tradisi Semana Santa agar tidak mengaburkan pesan asli dari warisan rohani tersebut. “Kami mengharapkan kerja sama yang baik dari semua pihak agar perayaan Semana Sata 2023 berjalan dengan lancar dan memberi dampak positif bagi pertumbuhan iman di tengah dunia yang semakin berkembang dan berubah ini,” katanya.

Ditambahkan dalam surat tersebut, salam kerja sama dengan pemerintah dan pihak keamanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. “”Koordinasi, komunikasi dan kolaborasi yang sinergis antara panitia gereja dan panitia pernerintah sangat diharapkan untuk menjaga kelancaran dan keamanan sebelum, selama dan sesudah perayaan Semans Santa,  secara khusus dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan,” ujarnya.

Selain itu seluruh umat dirwajibkan sudah mendapat pelayanan vaksinasi Covid 19 tahap ketiga (Booster’) sebelum Semana Santa 2023. “Yang terlibat langsung dalam perayaan Semana Santa di situs-situs rohani adalah orang-orang yang sudah mendapat vaksin ketiga. Dalam hubungan dengan ini, semua peziarah dari luar harus mendapat pelayanan pemeriksaan melalui aplikasi pedulilindungi,” katanya.

Uskup Larantuka menambahkan, Semana Santa tidak boleh dikomersialkan, dalam arti memanfaatkan kesempatan untuk meraih keuntungan finansial sebesar-besamya. Karena itu, pihak-pihak terkait diharapkan bertanggung jawab mengkawal kenyamanan paru peziarah. “Keramah-tamahan seluruh umat dalam menyambut peziarah yang datang harus ditampakkan sebagai karakter utama kita,” sebut Uskup Larantuka.

Untuk diketahui, perayaan Semana Santa di Larantuka sudah tiga tahun terakhir tidak terselenggara lantaran pandemic Covid-19. Kini perayaan yang menjadi tradisi ratusan tahun itu Kembali dibuka setelah Uskup Larantuka Mgr. Frans Kopong Kung mengeluarkan ijin.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap