Gubernur Laiskodat dan Uskup Agung Kupang di Perayaan Yubelium 150 Tahun Susteran Kongregasi DCPB

209
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menemani Yang Mulia Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr ketika perayaan Yubelium 150 Tahun Susteran Kongregasi Daughters Of Charity of The Most Precious Blood (DCPB) di Paroki Santa Familia Sikumana Kupang, Jumat (6/1/2023). Foto: TimMediaVBL

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Susteran Kongregasi Daughters Of Charity of The Most Precious Blood (DCPB) merayakan Yubelium 150 Tahun. Puncak perayaannya dilakukan di Paroki Santa Familia Sikumana Kupang. Hadir dan memimin perayaan itu Yang Mulia Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr. Turut hadir Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Sebelumnya, pada Selasa (3/1/2023) Gubernur Laiskodat dikunjungi Suster Kepala Sr. Elsy Morely dan para Suster anggota Kongregasi Daughters Of Charity of The Most Precious Blood (DCPB) Sr. Wendelina Kusi Bani, DCPB, Sr. Martha Suni, DCPB, dan Sr. Maria Goreti Intan, DCPB. Gubernur Laiskodat mengaku senang dan bangga atas kunjungan itu. “Terima kasih telah mendedikasikan hidup dalam rangka ikut membangun manusia Indonesia, khususnya membangun manusia di NTT,” sebut Gubernur Laiskodat.

Dikatakan Gubernur Laiskodat, semua pikiran, perhatian dan tenaga penuh kasih telah diberikan untuk mendukung proses pembangunan di NTT, khususnya dalam rangka membangun manusia berkualitas berkarakter Kristus. “Saya berterima kasih karena Kongregasi DCPB telah berkarya 150 tahun di dunia, dan di Indonesia khususnya di NTT sudah ada sejak 19 tahun yang lalu. Ini luar biasa sekali dan patut diapresiasi, karena begitu besar perhatian dari 60 suster DCPB terhadap penyiapan generasi usia dini NTT yang hebat dan berkarakter, karena Kongregasi ini sudah berupaya membangun pendidikan dasar melalui Tempat Penitipan Anak dan Taman Kanak-kanak di seputar lokasi Biara Kongregasi DCPB Sikumana Kota Kupang, dan berikutnya akan mendirikan lagi Sekolah Dasar di Haukoto, Fatukoa, Jalur 40 Kota Kupang. Hal ini menjadi sumbangsih penting untuk mencerdaskan generasi cerdas dan memiliki Karakter Kristus,” ujar Gubernur Laiskodat.

Ia juga mengharapkan dukungan besar dari para Suster untuk ikut menanam 1000 pohon Kelor. Menurut Gubernur Laiskodat, kelor sangat penting untuk dikembangkan secara masif di NTT. Pasalnya, kelor adalah tanaman ajaib dengan sumber gizi tinggi, untuk ibu hamil, ibu menyusui dan mengatasi kasus stunting, jadi sangat cocok juga untuk dibudidayakan dalam mendukung penyiapan generasi cerdas NTT.

“Kerja kolaborasi ini dapat sukses, karena dengan 1 pohon kelor dengan 3 kg daunnya sudah menghasilkan 15 juta perbulan, maka Kelor sangat cocok dikembangkan secara masif di NTT. Soal lahan jangan dikuatirkan, karena itu pasti akan kami siapkan. Yang penting adalah para Suster DCPB harus mendukung kerja mulia ini,” sebut Gubnernur Laiskodat.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap