Kesepakatan Bank NTT dan Bank DKI tentang KUB Perkuat Modal Inti Terukir di Hameli Ate

196
Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dengan Direktur Kredit Komersial dan Kelembagaan Bank DKI, Herry Djufraini usai menandatangani kesepakatan bersama tentang tetang Kelompok Usaha Bank (KUB) di selah-selah Puncak HUT ke 64 Provinsi NTT di Desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara, kabupaten Sumba Barat Daya, Senin (20/12/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Berbagai upaya cerdas dilakukan manajemen Bank NTT untuk memperkuat modal inti. Bank kebanggan masyarakat NTT yang kini dipimpin Dirut Harry Alexander Riwu Kaho itu melakukan kerja sama dengan Bank DKI Jakarta. Kerja sama tersebut terwujud pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 64 Provinsi Nusa Tenggara Timur yang digelar di Desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Senin (20/12/2022).

Momentum perayaan HUT itu dirangkai dengan Rapat Kerja Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef Nae Soi bersama Forkopimda dan seluruh Bupati/Waikota se NTT. Juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dengan Direktur Kredit Komersial dan Kelembagaan Bank Bank DKI, Herry Djufraini tetang Kelompok Usaha Bank (KUB).

Disaksikan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Kapolda NTT Irjen Pol. Johny Asadoma serta unsur Forkopimda NTT dan seluruh Bupati dan Walikota se NTT, kerja sama itu diyakini mampu membawa Bank NTT kian melejit terutama bakal memenuhi modal inti.

Kesepakatan bersama antara Bank DKI dan Bank NTT tentang pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) merupakan dasar dan pedoman masing-masing pihak dalam melkukan konsolidasi pembentukan Kelompok Usaha Bank yang meliputi penentuan tugas dan tanggungjawab, penentuan skema kerja sama dan penentuan kebutuhan-kebtutuhan secara terperinci antara PT Bank DKI dan PT Bank Pembangunan Daerah NTT.

Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menjelaskan, salah satu strategi penguatan modal inti adalah membentuk Kelompok Usaha Bank dengan Bank DKI. “Bukan saja itu ruang lingkupnya tetapi dengan KUB tentu aspek pasar kita untuk sektor industri  semakin bertambah. Juga soal transfer knowledge dan pengutan SDM serta dunia digitalisasi yang semakin luas dan hebat. Nah, mereka (Bank DKI) sudah mendahului, terutama SDMnya sehingga akan terbangun networking hubungan dagang yang makin kuat antara NTT dan DKI,” sebut Dirut Alex Riwu Kaho.

Ia menjelaskan, sebagai misal sektor peternakan, pengembangan ternak kecil dan besar unuk kebutuhan pangsa pasar ternak di DKI bisa dipasok dari NTT. “Bicara industriliasiai, DKI yang memiliki kapasitas dan moderninasisi pengolahan berbagai komoditi, maka akan terbuka peluang untuk investasi dari Jakarta masuk ke NTT untuk produksi dari NTT keluar dalam bentuk produk yang sudah jadi, bukan lagi barang-barang mentah. Dampaknya pada pertumbuhan nilai ekonomi dengan nilai unggul dan daya tumbuh tentu akan terungkit,” jelasnya.

Dirut Alex mengatakan, Bank DKI dalam tahun 2023 akan menjadi bank Initial Public Offering (IPO) atau Bank yang bisa melantai di bursa. “Kita di Bank NTT akan melangkah ke sana dan kita belajar di Bank DKI untuk nanti Bank NTT pada tahun 2025-2026 akan menjadi bank IPO. Apalagi NTT punya komoditi unggul di NTT seperti Kopi, Vanili, Kakao, Bambu, Perikanan, Rumput Laut dan Peternakan, itu kapasitasanya harus ditingkatkan. Dan intervensi mereka dalam budi daya, tenlogi dan modal itu akan memberikan daya pacu yang cepat,” sebut Dirut Alex.

Tidak hanya itu, dengan kerja sama KUB maka terjadi saling tukar informasi soal pruduk perbankan dari masing-masing pihak. “Jika ada produk perbankan kita yang sudah maju, bisa direplikasi oleh Bank DKI, demikian juga sebaliknya,” ujar Dirut Alex.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap