ASKRINDO Beri Pelatihan dan Bantuan Alat Produksi untuk UMKM di Kota Kupang

204
Asosiasi Kredit Indonesia (ASKRINDO) memberikan pelatihan dan bantuan peralatan produksi bagi para pelaku UMKM di Kota Kupang, Senin (19/12/2022) di Hotel Asston Kupang. Foto: SelatanIndonesia.com/Azhora

KOTAKUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Asosiasi Kredit Indonesia (ASKRINDO) memberikan pelatihan dan bantuan peralatan produksi bagi para pelaku UMKM di Kota Kupang, Senin (19/12/2022) di Hotel Asston Kupang .

Pelatihan dan pemberian bantuan peralatan produksi itu dilakukan puluhan pelaku UMKM di Kota Kupang. Pelatihan tersebut diberikan oleh dua pemateri yakni dari akademisi dan Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Provinsi NTT.

Bantuan perlatan produksi bagi pelaku UMKM di Kota Kupang itu merupakan CSR PT Askrindo berupa alat pembuat jagung goreng dan alat pembuat tenun.

Kepala Bagian KUR dan Program PT ASKRINDO, Teuku Arif Ridwan menyebut, pelatihan dan pemberian peralatan produksi bagi pelaku UMKM di Kota Kupang itu merupakan acara yang ke 7 dilaksanakan.

“Di Kupang pertama kali. Ini rutinitas program kerja kami dari pusat untuk melakukan pendampingan bagi pelaku UMKM. Kami ucapkan terimakasih ASKRINDO Kota Kupang yang sudah melakukan kegiatan ini,” katanya.

Pendampingan UMKM

Pada sesi penyampaian materi, puluhan peserta yang merupakan kelompok pelaku UMKM di Kota Kupang mendapat pengetahuan soal peran pemerintah dan juga digital marketing.

Kepada Badang Industri, pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Johny Rohi dalam pemaparan materinya mengatakan bahwa peran pemerintah dalam mendukung UMKM terus dilakukan.

Disebutkan Johny Rohi, peningkatan kualitas dan jangkauan pasar penting dilakukan bagi para pelaku UMKM. “Kalau kita mau produk laku fokus pada itu. Fokus secara baik, konsisten, intuisi untuk lakukan perubahan,” jelas Johny.

Dia menyebut pelaku UMKM harus berani mengambil langkah untuk menjangkau pasar yang lebih luas. “Kalau ingin pasar tetap ada berani keluar. Harus meningkatkan produk. Karakter wirausaha anak muda kita sangat rendah. Kita meminta bantuan kampus untuk menumbuhkan semangat wirausaha. Kita harus kerja kolaborasi,” ujar salah satu Dewan Juri Festival Desa Binaan Bank NTT dan Festival PAD tahun 2022 ini.

Akademisi, Rolland Fangidae  menyampaikan materi tentang Digital  marketing. Rollan mengatakan bahwa saat ini, covid merubah aktivitas bisnis. “Bagaimana kita membuat produk semenarik mungkin di market plus. Gunakan FB untuk berjualan. Orang Kupang suka pakai FB kita pakai itu. Begitu juga dengan WA bisnis,” katanya.

Rolland merinci, jenis digital marketing yakni Website, sosial media marketing, email marketing, video marketing. Komunikasi dua arah  harus baik. Kita bisa membuat konsumen percaya. Lalu soal target pasar. Kita mau jual produk harus tahu target pasar kita. Menjelaskan tentang produk makna dan filosofi,” katanya.

Menurutnya, jika pelaku UMKM mampu membangun brand secara baik di media sosial akan berimbas pada  dunia nyata. “Ketika kita bisa memanfaatkan secara online dengan baik maka akan berimbas pada usaha secara nyata,” ujarnya.

Testimoni Pelaku UMKM

Dalam sesi materi terdapat satu  pelaku UMKM yang turut memberikan testimoni. Adalah Johanson Balla selaku Founder Soe Kriukk. Anak muda yang biasa di sapa Hanson itu menceritakan pengalaman  bisnisnya SoE Kriukk.

“Luncur pertama 20 Juni 2020. Saya launcing pertama kali produk itu tiga. Produk harus dikemas secara baik. Awal dipesan melalu atif f ia,” kenang Hanson.

Hanson mengatakan, berkat ketekunannya bisa membuat usahanya semakin besar. “Lama kelamaan saya punya toko. Toko tidak dalam bentuk bangunan. Respon dari pelanggan akan membuat evaluasi produk. Setelah online tinggi maka akan menuju ke offline. Kalau mau mulai bangun sesuatu jangan berpikir yang susah susah,” ujarnya.

Sesi akhir kegiatan, ASKRINDO mengatakan komitmen untuk melakukan pendampingan bagi UMKM. Hal itu dilakukan dengan cara  membuat acara pelatihan digital market place bagi pelaku UMKM.*/)Azhora

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap