KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat tegas mengatakan bahwa tidak akan maju pada periode kedua Pilgub NTT tahun 2024 mendatang. Pengamat politik dari Universitas Muhammadyah Kupang, Dr. Achamd Atang menilai, pernyataan tersebut menjadi multitafsir.
“Pertama, untuk kepentingan politik Partai NasDem dalam menghadapi Pemilu mendatang yang berhadapan dengan tantangan, khususnya terkait ambang batas 4 persen. Oleh karena itu, figur potensial seperti Viktor Bungtilu Laiskodat harus didorong menjadi caleg untuk mengamankan posisi Nasdem di parlemen,” sebut Dr. Achamd Atang menjawab SelatanIndonesia.com, Jumat (9/12/2022).
Kedua menurut Achamd Atang, dengan NasDem mendukung Anies Baswedan, yang mana dalam kalkulasi politik dapat memenangkan Pilpres maka tiket Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi salah satu menteri sangat terbuka lebar bilamana posisinya di Senayan, bukan dari Kupang. “Ketiga, memang diakui bahwa Viktor Bungtilu Laiskodat kadang keputusan politik selalu diluar dugaan. Dahulu tidak ingin jadi Gubernur dan ingin membangun NTT dari Jakarta, namun pada akhirnya beliau maju juga menjadi calon Gubernur tahun 2018. Jika sekarang muncul lagi wacana tersebut semoga merupakan keputusan final bukan politik eksperimen untuk mengetahui respon lapangan semata-mata,” katanya.
Keempat menurut Achamd Atang, dengan munculnya pernyataan ini maka Nasdem setidaknya telah menyiapkan kader pengganti untuk maju menjadi calon Gubernur. “Dan dugaan saya adalah Ibu Yulie Sutrisno Laiskodat yang dipersiapkan,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, pernyataan politik memang tidak bisa menjadi rujukan sepenuhnya apalagi dinamika politik masih kurang lebih dua tahun lagi sehingga segala sesuatu masih terbuka untuk berubah.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat tegas mengatakan bahwa tidak ingin lagi maju menjadi Gubernur NTT periode kedua dalam Pilgub 2024 mendatang. Salah satu pendiri Partai NasDem ini memilih maju sebagai Calon Anggota DPR RI pada Pileg 2024 mendatang.
Gubernur Laiskodat bersama Wagub Josef A. Nae Soi bakal mengakhiri masa jabatannya pada 5 September 2023 mendatang. Meski demikian Dwitunggal NTT itu enggan maju lagi di periode kedua. “Iya, tidak maju (Cagub NTT) lagi, ” kata Gubernur Laiskodat kepada wartawan usai acara Penyerahan DIPA dan TKDD tingkat provinsi NTT tahun 2023, Jumat, (9/12/2022) siang.
Ia menyebut alasan tidak ingin menjadi calon Gubernur NTT lantaran 70 persen masalah di NTT itu ada di pusat. Itu pasalnya ia akan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI untuk mendesain pembangunan NTT dari Pusat. “70 persen masalah NTT itu ada di Pusat, sehingga kita harus desain dari Pusat, ” katanya.
Gubernur Laiskodat ingin merubah mindset berpikir pemerintah pusat tentang potensi sumber daya alam yang ada di NTT. “Sehebat apapun Gubernur, tetapi kalau tidak diurus di Pusat maka kekayaan alam NTT tidak ada diurus dengan baik, sehingga mindset pemerintah harus diubah,” ujarnya.
Ia menegaskan tidak akan mencalonkan diri lagi walaupun masyarakat NTT meminta. Ia ingin kembali ke Jakarta dengan kapasitas sebagai anggota DPR RI sehingga membantu desain pembangunan di NTT. “Saya lima tahun sebagai Gubernur NTT telah memahami benar masalah yang ada di NTT sehingga harus desain dari pusat, bukan dari daerah,” pungkasnya.***Laurens Leba Tukan