Gubernur Laiskodat Dorong PT IDK Kembangkan Garam di Malaka Hingga 4.500 Ha

118
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Bupati Malaka Simon Nahak ketika meninjau lokasi tambak garam milik PT IDK di Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Rabu (23/11/2022). Foto: BiroApim/Remi

MALAKA,SELATANINDONESIA.COM – Di Kabupaten Malaka kini sedang dikembangkan tambak garam dalam skala besar. Meski baru tergarap 300 Ha, potensi garam yang mencapai 4.500 Ha di Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka itu bakal digarap habis.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat pada Rabu (23/11/2022) lalu meninjau lokasi tambak garam di yang di kelola oleh PT Inti Daya Kencana (PT IDK).

Kesempatan tersebut, Gubernur Laiskodat meminta agar total potensi lahan yang dikelola oleh PT IDK seluas 4.500 Ha dapat disiapkan untuk dikerjakan secara maksimal. “Saat ini tentunya kita ingin agar dari total lahan 4.500 Ha harus dikerjakan secara keseluruhan yang saat ini masih 300 Ha yang dikerjakan. Tentunya untuk mengerjakan infrastruktur untuk tambak garam itu tidak mudah maka kita kerja sama juga dengan Kementerian dan pihak swasta,” sebut Gubernur Laiskodat.

Ia meminta pihak PT IDK agar menyiapkan dan merrumuskan dengan benar semuanya dan ditata rencanakan dengan baik. “Dari 4.500 Ha ini kita laporkan kepada Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kita kerjakan dan kembangkan bersama. Ini pekerjaan yang tidak mudah maka kita perlu juga dukungan dari Kementerian,” ujarnya.

Disebutkan, dengan potensi lahan ini kalau dikerjakan infrastrukturnya dengan baik dan operasionalnya berjalan lancar maka tahun 2024 nanti bisa ada lahan tambak terbesar di NTT ini ada di Malaka. “Jadi garam yang kita produksi ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan garam di Provinsi NTT. Kita juga melibatkan masyarakat dengan UMKMnya menjadi produksi garam konsumsi untuk dijual. Misalnya dengan nama produk garam yang dijual yaitu ‘Garam Wewiku’,” kata Gubernur Laiskodat.

Dijelaskan Gubernur Laiskodat, garam merupakan komoditi penting dan sangat vital dalam kebutuhan. “Saat ini untuk kebutuhan secara nasional itu Indonesia butuh 3,7 juta metrik ton garam per tahun,” tegasnya.

Untuk diketahui, Presiden telah menandatangani Perpres Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional. Perpres ini mengatur mengenai upaya percepatan pembangunan pergaraman nasional yang dilaksanakan pada SEGAR. SEGAR atau Sentra Ekonomi Garam Rakyat adalah kawasan usaha pergaraman yang dilakukan secara terintegrasi. Kebijakan ini mengamanatkan pemerintah pusat dan daerah melakukan percepatan pembangunan sentra garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional, meliputi garam konsumsi dan garam kebutuhan industri.

Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Malaka Simon Nahak berharap agar luas lahan tambak 4.500 ha tersebut dapat dimaksimalkan dengan baik. “Kita Pemerintah Kabupaten Malaka ingin agar PT IDK dapat mengelola seluruh lahan 4.500 Ha ini dengan benar. Kita mau lahan yang sudah ada ini dikelola semuanya dengan baik sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat termasuk juga untuk perusahaan dan juga untuk pemerintah,” ungkap Bupati Simon.

Direktur PT IDK Cristian Devi Febrianto mengatakan, pada bulan Oktober lalu telah dipanen 50 ton. “Pada 2023 nanti kita akan menggarap 300 Lahan yang ada di Desa Weoe dengan 30 Ha meja garam dengan estimasi panen mencapai 12.000 Ton,” ungkap Cristian.*/)Remi/BiroApim

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap