KOTAKUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pemilik Apotek Tga Radja, drg. Andi Gunawan Sihombing melaunching Apotek miliknya di Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Sabtu (19/11/2022). Rupanya, Andi Gunawan Sihombing dan isterinya tergerak untuk menjadi orang tua asuh bagi 12 anak stutning di wilayah itu.
Aksi yang patut diteladani ini menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Kota Kupang dalam hal penanganan stunting di Kota Kupang.
Penjabat Wali Kota Kupang, George M Hadjoh yang diwakili Asisten II Setda Kota Kupang, Ignas Lega, membeberkan data balita stunting di Kelurahan Maulafa mencapai 129 anak. Data stunting di Kota Kupang cukup banyak. Mengatasi stunting menjadi tugas bersama dengan memberikan pemahaman kepada anak-anak muda dalam mempersiapkan keluarga baru.
“Selaku Pemerintah Kota Kupang, kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Apotek Tiga Radja yang juga boleh menjadi bapa-mama asuh bagi anak-anak kita yang stunting. Ini biarlah menjadi contoh buat apotek-apotek yang ada di Kota Kupang agar bisa membantu kami dalam memperhatikan anak-anak kita yang stunting di lingkungannya masing-masing,” ungkap Ignas.
Sementara drg. Andi Gunawan Sihombing, pemilik Apotek Tiga Radja, kaget dengan data balita stunting khusus di Kelurahan Maulafa yang dibeberkan oleh Ignas.
“Ternyata balita stunting banyak ya di Kota Kupang. Saya pikir namanya Kota Kupang itu terbebas dari stunting dan stunting itu adanya di kabupaten-kabupaten yang sulit atau pelosok. Saya agak miris pas disebutkan jumlah balita stunting di Kelurahan Maulafa cukup besar, kalau 129 balita. Ini baru di Maulafa, belum di kelurahan lainnya di Kota Kupang. Stunting ini lebih pada kurangnya ilmu atau pengetahuan khususnya ibu yang mengandung, terkait kesehatan pada kandungan anaknya ketika lahir serta kondisi ekonomi yang membuat anaknya stunting,” imbuh drg. Andi.
Atas keprihatinan inilah yang membuat Andi dan istri mencoba menjadi bapa-mama asuh untuk 12 balita stunting, dan akan merawat mereka sampai sehat atau keluar dari fase stunting. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah mencari tahapan untuk pola asuh balita stunting.
“Memang dengan keprihatinan ini maka kami keluarga memberanikan diri untuk menjadi bapa-mama asuh ke-12 balita stunting di Maulafa. Dan ini juga semoga menjadi contoh ya, kalau misalnya kita semua pengusaha apotek di Kota Kupang menjadi bapa-mama asuh balita stunting di kelurahan kita masing-masing, maka saya percaya kita juga berkontribusi dan mendukung program Pemerintah Kota Kupang dalam menangani balita stunting. Kalau seorang diri pasti tidak sangguplah dan semoga ada teman-teman juga yang membuka diri untuk menjadi bapa-mama asuh balita stunting, kita sama-sama pasti kita bisa,” ungkapnya.*/)kntt
Editor: Laurens Leba Tukan