Perkembangan Ekonomi dan Inflasi Provinsi NTT Oktober 2022

343
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef A. Nae Soi

Perkembangan Ekonomi dan inflasi Provinsi NTT bulan Oktober tahun 2022 ini secara umum menunjukkan perbaikan, perubahan, pertumbuhan, penyempurnaan atau sebut saja, perkembangan-perkembangan ke arah yang lebih baik. Hasil kerja/karya semua elemen
pada semua lini dan level pemerintahan yang pelaksanaannya menerapkan pendekatan pembangunan berbasis sumber daya lokal, berkelanjutan, partisipatif, kolaboratif dan dalam konteks ekosistem.  Perwujudan visi NTT Bangkit Mewujudkan Masyarakat Sejahtera dalam
Bingkai NKRI di bawah kepemimpinan Gubernur Bapak Dr.Viktor Bungtilu Laiskodat,SH,M.Si dan wakil Gubernur Bapak Dr.Drs.Josef A.Nae Soi, MM.

Sumber utama tulisan ini adalah suatu terbitan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi NTT berjudul Perkembangan Ekonomi Terkini Provinsi NTT tanggal 14 Oktober 2022.  Terkait perekonomian yang dilanda Pandemi Covid-19, Kasus terkonfirmasi Covid-19 Provinsi NTT pada tanggal 13 Oktober 2022 mencapai 95.070 orang, dengan Case Fatality Rate sebesar 1,61% dan Mortality Rate mencapai 0,028%.

Disamping itu, Bed Occupancy Ratio (BOR) TT COVID-19 di Provinsi NTT pada bulan Oktober tercatat meningkat mencapai 6,10%, dengan positivity rate di NTT saat ini sebesar 9,299% lebih tinggi dari Nasional yang sebesar 7,1%. Berdasarkan inmendagri No. 46 Tahun 2022, terhitung 4 Oktober 2022-7 November 2022 seluruh 22 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT tetap mencapai Level 1. Di tengah melandainya varian virus omicron dan berlanjutnya vaksin booster Pemerintah telah membuka sejumlah PLBN di Provinsi NTT yakni PLBN Motaain (Belu).

PLBN Wini TTU dan PLBN Motamasin (Malaka) yang ditindaklanjuti dalam SE Kasatgas Covid-19 No.22 Tahun 2022. Vaksinasi tahap I dan ll di Provinsi NTT masing-masing dimulai sejak 15 Januari dan 3 Maret 2021. Sampai dengan 13 Oktober 2022, sebanyak 3,70 juta orang (83.276) sudah menerima vaksin dosis 1, dan sebanyak 2,82 juta orang (63,38%) sudah menerima vaksin dosis 2. Adapun realisasi vaksin dosis 3 tercatat masih rendah sebesar 12,53%.

Perkembangan Ekonomi Triwulan II 2022

Kinerja perekonomian NTT pada Tw II-2022 tercatat tumbuh sebesar 3,01% (yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,86% (yoy). Kinerja ekonomi NTT pada triwulan ll 2022 terutama bersumber dari Konsumsi Rumah Tangga (KRT) dan Ekspor. Sementara, dari sisi lapangan usaha (LU) kinerja LU Pertanian dan LU
Perdagangan Besar dan Eceran menjadi penopang pertumbuhan ekonomi NTT. Secara kumuiatif, kinerja perekonomian Provinsi NTT pada tahun 2021 tercatat sebesar 2,51% (ctc), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 yang terkontraksi -0,83% (ctc).

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 terutama bersumber dari akselerasi Investasi yang ditopang oleh berlanjutnya proyek pemerintah, dan permintaan domestic yang meningkat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran kebijakan pembatasan.

Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT diperkirakan terus berlanjut mencapai 2,79-3,59% (ctc). Perbaikan ini sejalan dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19 dan pelonggaran kebijakan pembatasan oleh pemerintah sehingga mengakselerasi aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat. Disamping itu, program pemerintah seperti Food Estate, Ekosistem TJPS/T Pola Kemitraan yang semakin berkembang di seluruh wilayah Provinsi NTT, Pembangunan Infrastruktur dari Pinjaman PT. SMI, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Perkembang Sektor Pertanian

Kinerja sektor pertanian pada Tw.lll diprakirakan melambat terkonfirmasi dari SBT LU pertanian sebesar-147%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan Il 2022 sebesar 8,50% Kredit sektor pertanian mencatatkan pertumbuhan sebesar 32,69% (yoy), terdeselerasi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Di samping itu, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Tw.lII 2022 tercatat menurun pada level 94,71 lebih rendah jika dibandingkan dengan Tw. ll 2022. Kinerja LU pertanian pada Tw. III 2022 diproyeksikan tetap tumbuh positif didorong oleh kinerja produktivitas padi yang tumbuh meningkat menjadi 4,47 ton/ha seiring dengan intensitas hujan yang tinggi di tengah gelombang Rossby Ekuator pada musim tanam sampai bulan Juni 2022. Sejalan dengan itu luas panen padi juga menunjukkan tren perbaikan mencapai 12,06% (yoy) sehingga berpotensi mengakselerasi kinerja pertanian secara keseluruhan.

Perbaikan kinerja tersebut terkonfirmasi oleh meningkatnya investasi ertanian (PMDN) yang tumbuh 855,12% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja pertanian pada keseluruhan tahun 2022 diperkirakan terus meningkat ditopang oleh program pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan komoditas utama seperti padi, jagung dan
sapi melalui program pengembangan food estate, perluasan TJPS/T pola Kemitraan dengan target tanam 105 ribu ha, penerapan ekosistem peternakan dan lainnya. Selain itu, Program Kampung Budidaya Rumput Laut, dan rencana pengembangan ekosistem perikanan (Budidaya Ikan Kerapu dan Kakap) diprakirakan dapat mendorong pertumbuhan sub
sektor perikanan secara keseluruhan.

Perkembangan Sektor Perdagangan

Kinerja sektor perdagangan pada Tw. llI 2022 diperkirakan melanjutkan tren peningkatan sejalan dengan SBT sektor perdagangan yang mencapai 3,69%, dan terkonfirmasi dari kenaikan mobilitas masyarakat di retail dan grocery yang terus meningkat di tengah pelonggaran kebijakan pembatasan Kondisi ini juga tercermin dari kredit perdagangan yang tercatat tumbuh sebesar 11,89% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Di sisi lain, kinerja sector perdagangan yang membaik juga tercermin dari indikator yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yakni ekspor komoditas yang dapat mengakselerasi pertumbuhan soktor perdagangan secara keseluruhan Akan tetapi, pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan akibat omzet total perdagangan pada Tw. llI yang tercatat tumbuh melambat sebesar 9,68% (yoy) dan perkembangan bongkar muat barang yang sedikit melandai.

Perkembangan Sektor Konstruksi

Pertumbuhan konstruksi di Tw. lll 2022 diprakirakan tumbuh membaik sebagaimana tercermin dari omzet bahan konstruksi yang tumbuh 11,96% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,58% (yoy) di tengah tren kredit konstruksi yang membaik dengan pertumbuhan 12,18% (yoy). Akan tetapi, akselerasi konstruksi berpotensi tertahan akibat realisasi pengadaan semen yang terkontraksi sebesar 16,31% (yoy) dan terkonfirmasi dari optimisme pelaku usaha yang menurun terhadap sektor konstruksi sebesar 0,92%.

Berlanjutnya pengerjaan PSN seperti Bendungan Temef, Bendungan Manikin serta proyek pengembangan DPSP Labuan Bajo, diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sektor konstruksi. Pembangunan melalui Pinjaman PT. SMI juga telah dimulai sejak Tw. III 2021 dan ditargetkan selesai pada Desember tahun 2022 diprakirakan menjadi pendorong utama sector konstruksi. Di samping itu, pengembangan kawasan Tanamori terus dipercepat dalam rangka mendorong perhelatan ASEAN SUMMIT 2023 di Labuan Bajo. Akan tetapi, terdapat sejumlah kendala yang berpotensi menurunkan kinerja sektor konstruksi terutama dari sisi pembebasan lahan.

Perkembangan Sektor Pariwisata

Perkembangan sektor pariwisata pada Tw. Ill diprakirakan sedikit membaik setelah mengalami pertumbuhan yang signifikan pada triwulan sebelumnya. Kinerja LU Akmamin berpotensi tumbuh lebih tinggi seiring meningkatnya kredit Akmamin yang tumbuh sebesar 29,15% (yoy), peningkatan mobilitas dan kunjungan penumpang ke NTT pasca pelonggaran kebijakan pembatasan serta penyelenggaraan Event Pariwisata secara off line yang mendorong peningkatan TPK.

Akselerasi kinerja LU Akmamin terkonfirmasi dari SBT Akmamin yang tumbuh sebesar 0,42% pada Tw. Ill 2022, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sampai dengan Tw. III 2022, jumlah kunjungan wisatawan dan kedatangan penumpang bandara tercatat meningkat.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh low base effect pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya pasca penebalan kebijakan pembatasan. Adapun TPK pada TW. III 2022 terus meningkat mencapai 45,91 % dan diprakirakan akan terus membaik.

Fiskal: Belanja APBN di Provinsi NTT

Realisasi belanja APBN di Provinsi NTT pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp 6,5 triliun, atau terkontraksi 6,24% (yoy). Secara persentase, realisasi belanja pada triwulan II 2022 mencapai 34,0% dari total pagu sebesar Rp19,2 triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2021 yang mencapai realisasi 33,1% dari total pagu sebesar Rp20,9 triliun. Jenis belanja APBN yang memiliki share terbesar adalah belanja pegawai sebesar 24% diikuti belanja barang 22% dan dana desa 19%.

Fiskal: Belanja APBD NTT (Total)

Realisasi belanja APBD Pemda pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp7,9 triliun atau terkontraksi 8,06% (yoy). Secara persentase, realisasi belanja pada triwulan II 2022 mencapai 26,2% dari total pagu sebesar Rp29,9 triliun. Lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II 2021 yang mencapai realisasi 28,1% dari total pagu sebesar Rp30,4 triliun.

Sebanyak 25,1% dari realisasi belanja APBD pada triwulan II 2022 di NTT berasal dari belanja pemerintah provinsi, sedangkan sisanya dari belanja pemerintah kabupaten/kota. Jenis belanja yang memiliki share terbesar adalah belanja operasional yakni sebesar 72%.

Fiskal: Pendapatan APBD (Total)

Realisasi pendapatan APBD Pemda pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp10,8 triliun atau tumbuh 1,41% (yoy). Secara persentase, realisasi pendapatan pada triwulan II 2022 mencapai 38,9% dari total pagu sebesar Rp27,7 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II 2021 yang mencapai realisasi 38,3% dari total pagu sebesar Rp27,8 triliun. Sebanyak 20,1% dari realisasi pendapatan APBD pada triwulan II 2022 di NTT berasal dari pendapatan pemerintah provinsi, sedangkan sisanya dari pendapatan pemerintah kabupaten/kota. Jenis pendapatan yang memiliki share terbesar adalah pendapatan transfer yakni sebesar 89%.

Perkembangan Sistem Keuangan

Penyaluran kredit pada September 2022 tumbuh 12,08% (yoy) menjadi Rp41,77 triliun. Sementara itu, aset dan DPK masing-masing tumbuh sebesar 5,42% (yoy) dan 4,14% (yoy). Kredit UMKM, tumbuh tinggi sebesar 28,48% (yoy) menjadi Rp15,90 triliun. Secara pangsa, mayoritas penyaluran kredit di NTT masih didominasi oleh kredit

Perkembangan Sistem Pembayaran

Pada Triwulan III 2022 transaksi tunai di Provinsi NTT mengalami posisi net outflow senilai Rp136,5 miliar. Sementara itu, transaksi RTGS pada bulan September tumbuh sebesar 136,33 % (yoy) sedangkan transaksi kliring (SKNBI) terkontraksi sebesar 21,81% (yoy). Transaksi e-commerce di Provinsi NTT pada triwulan II 2022 tumbuh 19,90% (yoy) menjadi Rp257,47 milyar. Transfer bank adalah metode pembayaran yang paling banyak digunakan dalam transaksi e-commerce. Selanjutnya, jumlah merchant dan user QRIS juga terus berkembang. Pada bulan Oktober 2022 jumlah merchant QRIS di NTT mencapai 139 ribu merchant, sedangkan user QRIS per bulan Agustus sebanyak 72 ribu orang (Penambahan 57.189 user tahun 2022).

Perkembangan Penyaluran Dana Desa

Penyaluran Dana Desa pada tahun 2022 terus berlanjut kepada 3.026 desa di NTT. Adapun pagu dana desa pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp 2,80 triliun. Sementara itu, hingga triwulan III 2022 penyaluran dana desa yang telah terealisasi adalah sebesar Rp2,21 triliun atau 78,8% dari pagu.

Realisasi Program PEN NTT

Program PEN dan Bantuan Sosial telah direalisasikan di Provinsi NTT baik perlindungan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat, program pengembangan kompetensi, maupun insentif tenaga kesehatan dan klaim pasien yang terpapar Covid-19. Program Keluarga Harapan
(PKH) Bantuan Subsidi Tunai, dan BPNT terus disalurkan untuk mendukung masyarakat yang tidak mampu untuk dapat memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Di samping itu, Pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan sumber daya lokal melalui program padat karya tunai di Provinsi NTT yang telah terealisasi sebesar Rp 477 milyar sampai
dengan Semester I tahun 2022.

Perkembangan Inflasi September 2022

Pada September 2022, Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 1,64% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi cukup dalam sebesar 0,93% (mtm). Inflasi terutama didorong oleh komoditas bensin dan angkutan dalam kota seiring dengan penyesuaian harga BBM. Selain itu, inflasi juga didorong oleh kenaikan harga sawi hijau, ikan tembang, dan ikan cakalang. Secara tahunan, inflasi NTT pada September 2022 tercatat sebesar 6,97% (yoy). Tekanan inflasi di bulan September terutama didorong oleh meningkatnya harga kelompok administered prices dan volatile food. Pada bulan Oktober, inflasi Provinsi NTT diprakirakan berada pada rentang -0,08 s.d. 0,52% (mtm).

Prakiraan tersebut terutama didorong oleh dampak kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi yang dapat memengaruhi biaya angkut berbagai  komoditas volatile food. Selain itu, puncak panen hortikultura yang telah berlalu juga dapat mengurangi ketersediaan pasokan sehingga berdampak pada kenaikan harga.

Kenaikan tarif angkutan udara seiring dengan masih tingginya harga avtur juga dapat mendorong inflasi. Upaya extra effort pengendalian inflasi sejalan dengan arahan pemerintah pusat, dilakukan Pemerintah Provinsi NTT di bawah pimpinan gubernur dan wakil gubernur melalui pelaksanaan komunikasi efeftif bersifat hight level maupun teknis level tidak hanya sampai pada tingkat kabupaten dan kota tetapi tingkat kecamatan dan desa/kelurahan dengan melibatkan semua elemen masyarakat dan lembaga termasuk dengan melibatkan anak sekolah/siswa, penyuluh, petani dan lainnya, langsung dipimpin Gubernur.

Selain itu adalah Gerakan kampung sadar inflasi, tanam pangan cepat panen dan gerakan panen holtikultura, bantuan sarana dan prasarana serta dukungan sector pembiayaan termasuk digitalisasi pendataan komoditi melalui aplikasi yang dirancang Bank NTT “B Pung Petani”, juga inklusi keuangan melalui Agen Laku Pandai “B JU Bisa” oleh Bank NTT.

Komunikasi tingkat hight level erakhir dipimpin langsung oleh Gubernur NTT bersama Bupati se Pulau Sumba di Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya yang dihadiri tidak hanya pejabat pemerintah daerah dan TPID tetapi masyarakat luas, lembaga jasa keuangan, koperasi, LSM, lembaga agama, petani, penyuluh, TNI Polri, Puskesmas, guru, termasuk anak sekolah atau murid dan siswa dan lainnya, pembagian 40 ribu bibit cabai, bantuan Saprodi,
dukungan pembiayaan/kredit merdeka oleh Bank NTT, gerakan tanam pangan cepat panen, peninjauan program TJPS, Integrated Fund pada Program TJPS oleh Undana Kupang, UniBraw Malang dan Politani Kupang. Biro PAP Setda Provinsi NTT akan melaksanakan komunikasi dan koordinasi tingkat teknis di beberapa kabupaten di Sumba, Flores dan Timor dalam kerangka pengendalian inflasi antar lain terkait pemantauan harga dan stok, mendorong kerja sama antar daerah surplus dan defisit komoditas pangan, pengkinian data, plafon digital, akses
keuangan/pembiayaan, transportasi komoditi pangan, tanam pangan cepat panen, sarana penyimpanan produk hasil panen, sinerji teknis TPID Provinsi dan Kabupaten dan lainnya.

Dinas Perindag Provinsi NTT melaksanakan operasi pasar murah di beberapa kabupaten. Upaya pengendalian dan penyadaran inflasi dilakukan Gubernur NTT secara meluas bahkan sampai ke tingkat anak sekolah/siswa SD, SMP dan SMA di lokasi-lokasi kunjungan gubernur.

Terkait penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) secara tepat sasaran, telah dilaksanakan PT Pertamina di seluruh wilayah Provinsi NTT melalui penyediaan perangkat EDC Android di SPBU, sarana Tablet dengan koneksi selular untuk scan QR untuk transaksi di SPBU, tenaga bantu khusus untuk registrasi berjalan keliling di SPBU, aktivasi ke tempat-tempat strategis seperti pool taksi, Damri dan terminal-terminal, dan lainnya.

Perkembangan Harga Komoditas Strategis

Pada minggu kedua Oktober 2022, harga komoditas utama di Kota Kupang, Maumere, dan Waingapu masih cenderung stabil. Harga minyak goreng dan telur ayam ras mengalami tren penurunan dalam beberapa minggu terakhir. Pada minggu kedua Oktober 2022. harga komoditas utama di Kota Kupang. Maumere, dan Waingapu masih cenderung stabil. Secara umum harga komoditas bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit mulai melandai sejak akhir Juli.

Ketersediaan Pasokan

Kondisi pasokan komoditas pangan utama Provinsi NTT masih terjaga hingga 2-9 minggu ke depan. Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia pada minggu Il Oktober 2022, pasokan di Kota Kupang, stok daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, cabai merah,
minyak goreng dan gula pasir meningkat dibandingkan minggu sebelumnya.

Perkembangan Stok BBM

Data stok BBM di Provinsi NTT per tanggal 11 September 2022 menunjukkan kondisi stok yang masih terjaga dengan ketahanan 6 hingga 31 hari. Kondisi ketahanan stok ini berada di atas batas aman yakni 5 hari Adapun jenis BBM dengan daily objective throughput (DOT) terbesar adalah solar dengan penyaluran 1.667 kiloliter/hari.

Realisasi Dan Prognosa Kuota Pertalite, Solar, Minyak Tanah

Berdasarkan prognosa dari PT Pertamina, konsumsi Pertalite di Provinsi NTT sampai akhir tahun 2022 sebesar 333.283 kilo liter atau 114,2% dari kuota yang ditetapkan, estimasi kuota habis diprakirakan pada 15 November 2022. Kabupaten TTS menjadi kabupaten dengan prognosa tertinggi dibandingkan kuota sehingga estimasi kuota akan habis pada 17 Oktober 2022.

Konsumsi Solar di Provinsi NTT sampai akhir tahun 2022 sebesar 159.014 kilo liter atau 117,6% dari kuota yang ditetapkan, estimasi kuota habis diprakirakan pada 26 November 2022. Kabupaten Belu menjadi kabupaten dengan prognosa tertinggi dibandingkan kuota
sehingga estimasi kuota akan habis pada 25 Oktober 2022.

Konsumsi Minyak Tanah di Provinsi NTT sampai akhir tahun 2022 sebesar 104.688 kito liter atau 102,6% dari kuota yang ditetapkan, estimasi kuota habis diprakirakan pada 25 Desember 2022. Kabupaten Sumba Barat menjadi kabupaten dengan prognosa tertinggi dibandingkan kuota sehingga estimasi kuota akan habis pada 28 November 2022.

Penutup

Demikian perkembangan ekonomi dan inflasi Provinsi NTT Oktober 2022. Terima kasih kepada semua pihak yang tanpa mengurangi rasa hormat, tidak dapat kami sebut satu persatu, terkecuali Plt Kepala KPw BI Provinsi NTT dan segenap jajarannya yang telah menerbitkan laporan sebagai sumber data dan informasi utama dalam laporan yang kami buat ini. Mohon maaf atas hal-hal yang kurang atau tidak sewajarnya, akan kami sempurnakan dan sempurnakan kembali. Salam Pancasila dan salam sehat.***/Dr.Lery Rupidara, M.Si (Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Setda Prov. NTT)

 

Center Align Buttons in Bootstrap