NTT Sudah Punya 54 Dokter Spesialis Penyakit Dalam

166
Senam kesehatan bersama masyarakat dengan para Dokter Spesialis Penyakit Dalam pada perayaan HUT ke 65 PAPDI di pelataran Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Ully Kupang, Minggu (20/11/2022). Foto: Dok. PAPDI NTT

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Hingga kini, di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah ada 54 dokter spesialis penyakit dalam yang menyebar di seluruh Kabupaten dan Kota. Keberadaan dokter spesialis ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan penyakit dalam.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Provinsi NTT, dr. Heri Sutrisno, Sp.PD, mengatakan itu ketika perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 65 di pelataran Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titu Ully Kupang, Minggu (20/11/2022). Acara memperingati HUT ke 65 PAPDI bertajuk bersama membangun Indonesia sehat dan produktif..

Ketua PAPDI NTT, dr. Heri Sutrisno, Sp.PD mengatakan, sejauh ini di NTT telah banyak dokter spesialis penyakit dalam. Berbeda dengan terdahulu dimana dokter spesialis penyakit dalam sangat terbatas sehingga masyarakat yang ingin mendapat pelayanan penyakit dalam seperti, jantung, diabetes dan lainnya, harus keluar daerah.

Disebutkan dr. Heri Sutrisno, di NTT juga telah memiliki lima dokter konsultan khusus penyakit dalam. “Dokter konsultan itu adalah orang yang memiliki bidang ilmu lanjutan atau khusus dari spesialis penyakit dalam,” sebutnya.

Menurut dia, dengan adanya lima dokter konsultan itu maka penyakit yang sebelumnya sulit ditangani seperti kanker, dan harus melakukan rujukan ke luar daerah, kini sudah bisa melakukan perawatan atau pengobatan di wilayah NTT. Lima dokter konsultan yang ia maksud membidangi penyakit darah dan kanker, jantung, ginjal dan hipertensi, diabetes dan metabolik serta dokter konsultan untuk penyakit hati dan saluran pencernaan. “Kedepannya akan ada beberapa dokter spesialis yang akan mengambil konsultan yang lain,” ujarnya.

Ia mengaku bersyukur dengan kehadiran dokter spesialis penyakit dalam di NTT yang sudah semakin banyak maka pelayanan terhadap pasien di NTT itu semakin lebih baik lagi dan mengurangi rujukan ke luar daerah yang bisa memakan biaya tinggi.

PAPDI NTT menaruh harapan agar masyarakat bisa mengetahui keberadaan dari dokter spesialis penyakit dalam dan dokter konsultan. Karena, tambah Heri Sutrisno, kini masyarakat tidak perlu keluar daerah untuk melakukan pemeriksaan dengan beban biaya yang besar.

Pada usia yang ke 65 tahun, PAPDI juga diharapkan bisa lebih dikenal masyarakat. Dengan begitu pelayanan kepada masyarakat akan sangat tertangani dengan baik. Ia berpesan ke masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dalam kesehariannya.

Rangkaian kegiatan merayakan HUT ke 65 PAPDI, melibatkan masyarakat dan para dokter yang tergabung dalam PAPDI NTT. Ada senam yang dilakukan hingga pemeriksaan kesehatan gratis, seminar awam serta pemotongan tumpeng.

Ada juga rangkaian acara yang dilakukan secara daring bersama semua PAPDI se-Indonesia dan provinsi Lampung menjadi tuan rumah perayaan secara nasional. Provinsi Lampung mengaku mendapat kehormatan karena di kesempatan ini menjadi tuan rumah dalam perayaan HUT ke 65 tahun. Diharapkan bagian tersebut menjadi momentum kebersamaan dalam membangun Indonesia.

Ketua umum PB PAPDI Dr dr Sally Aman Nasution, Sp PD-KKV, FACP, mengatakan, PAPDI berada di 39 cabang di seluruh Indonesia. Sejalan dengan tema ini, sebut dia, menginginkan agar PAPDI bisa bekerja bersama pihak lain dalam pembangunan di Indonesia, terutama dalam sektor kesehatan.

Ia menyebut, saat ini merupakan masa transisi dari era pandemi covid-19. Untuk itu dia mengingatkan agar tetap menjaga kesehatan dimana dan kapanpun berada.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap