KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Aksi cerdas dilakukan Lewi Runesi, seorang penumpang KMP Garda Maritim 3 yang beberapa waktu lalu dikabarkan mengalami insiden, mendapat apresiasi dari Manajemen Garda Marintim.
Rupanya, Lewi Runesi dengan sigap mengelilingi semua lantai kapal hanya ingin memberi tahu semua penumpang bahwa tidak terjadi kebakaran dan meminta semua untuk tenang. “Pak Lewi saat kejadian langsung menuju ke ruang musolah di kapal dan memastikan bahwa insiden kecil dari kipas angin itu sudah diamankan, langsung menuju ke semua lantai kapal dan menyampaikan kepada penumpang untuk tidak boleh panik. Dan hal itu sangat membantu crew kapal karena kepanikan berlebihan akan menimbulkan chaos dan masalah baru di atas kapal karena bisa saja penumpang mengambil langkah salah yang tidak kita inginkan,” sebut General Manager Garda Maritim, Yusak Benu kepada SelatanIndonesia.com, Sabtu (19/11/2022).
Atas kesigapan Lewi Runesi itu, Yusak Benu dan manajemen menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih. “Saya atas nama manajemen menyampaikan rasa terima kasih kami untuk Bapak Lewi Runesi. Dan kemarin saya menyerahkan sedikit berkat untuk Bapak Lewi. NTT butuh banyak orang baik seperti beliau,” ujar Yusak Benu.
Ketua HIPMI Kota Kupang ini mengatakan, sedikit berkat yang diberikan itu sebagai bentuk terima kasih atas aksi heroik dari Lewi Runesi pada Senin, 14 November 2022 silam. Saat itu, terjadi konsleting kecil di Musolah KMP Garda Maritim 3, sehingga menimbulkan asap dan timbul kepanikan dari penumpang.
“Saya berterima kasih karena tidak banyak orang memilih seperti apa yang dilakukan oleh Bapa Lewi Runesi. Seperti keterangan beliau, kejadiannya begitu cepat dan tidak sampai 10 menit sudah dapat diamankan oleh semua crew. Tetapi kepanikan oleh penumpang saat itu sudah sangat mencekam. Mungkin saja karena dampak dari kejadian Terbakarnya Kapal Cantika beberapa waktu lalu masih meninggalkan trauma di dalam benak masyarakat,” ungkap Yusak Benu.
Ia menambahkan, memang kejadiannya tidak ada api atau kebakaran. Yang ada karena panasnya dinamo kipas angin membuat dinding Musolah panas sehingga menimbulkan asap. “Saat itu juga langsung dibenahi oleh crew menggunakan alat pemadam kebakaran. Asap dari alat Pemadam kebakaran inilah yang membuat penumpang panik,” katanya.
Lewi Runesi yang dihubungi mengatakan, ia dan anggota keluarga ke Rote untuk menghadiri pernikahan keluarga. “Pada saat kejadian, saya memilih untuk mengetahui kejadian sebenarnya dengan menuju ke Musolah. Ternyata ada seorang crew sudah bertindak dan sudah selesai. Saya berterima kasih untuk sigapnya Crew Kapal Garda Maritim 3 yang bertindak begitu cepat dan akhirnya kita melanjutkan pelayaran sehingga tiba dengan selamat. Terima kasih juga untuk pak Yusak dan semua manajemen. Kami akan gunakan lagi Garda Maritim kalau ke Rote,” sebutnya. ***Laurens Leba Tukan