KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Cricket menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) yang sudah selesai dipertandingkan dalam seluruh rangkaian Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTT VIII. Bertempat di lapangan Unwira Penfui Kupang, cabor yang diikuti 6 kontingen dari 22 Kabupaten dan Kota di NTT itu sukses terselenggara pada laga final, Kamis (17/11/2022) petang.
Ketua Umum KONI NTT Josef A. Nae Soi yang hadir menyerahkan medali kepada para juara di lapangan, mengaku makin jatuh cinta dengan olahraga cricket. “Cabang olahraga cricket ini disini hanya seglintir orang yang melihat anda. Tetapi kalau anda bermain di Australia, India, dan bermain di Inggris maka anda akan di eluh-elukan, karena cricket ini luar biasa menjadi olaharaga vafortit,” sebut Josef A. Nae Soi.
Wagub NTT ini mengatakan, telah berdiskusi dengan Ketua Pengprov Cricet NTT Dr. Inche Sayuna untuk mencari waktu dan mau mencoba pertandingan cricet antara NTT dengan Darwin, Australia. “Kebetulan Ibu Wakil Walikota Darwin orang TTS. Mereka disana sangat menyukai cricket. Maka kitab oleh katakan kepada mereka, bahwa cricet tidak hanya milik oarang Australia tetapi milik orang NTT,” ujar Nae Soi.
Meski demikian, Wagub Nae Soi menyebut, lapangan pertandingan khusus cricet harus dibuat bagus dulu. “Supya kalau mereka datang kita agak sombong sedikit. Lapangan begini saja kalian sudah jago apalagi kalau lapangannya bagus. Kemarin waktu saya lihat cricket di PON Papua yang saat itu NTT meraih medali, saya bertanya kepada Ibu Inche, ini olahraga apa, lempar begini terus lari begini. Tetapi semakin saya lihat saya semakin jatuh cinta dengan olahraga ini. Karena olahraga ini perlu kekuatan, ketangkasan, juga perlu taktik dan strategi,” sebutnya.
Selaku Ketua Umum KONI Provinsi NTT, Nae Soi yang saat itu didampingi sejumlah pengurus KONI diantaranya Dr. Inche Sayuna, H. Mohammad Ansor dan Alfridus Bria Seran memberikan apresiasi kepada Pengurus Cabang Cricket se NTT yang sudah berhasil untuk melakukan kegiatan pertandingan. “Juga kepada anak-anak saya, yang juara adalah kamu semua. Semua yang bertanding, itu nomor one, tetapi kebetulan saja nanti sebentar ada yang mendapat medali ada yang tidak. Yang belum juara mungkin kemudian dia akan juara tetapi yang champion adalah kalian semua anak-anak saya,” ujar politisi senior Partai Golkar ini.
Disebutkan Nae Soi, cabor cricet NTT harus terus mempersiapkan diri untuk Pra Pon tahun depan dan NTT juga mengikuti PON XXI di Medan dan Aceh. “Yang lebih hebat lagi tahun 2028 PON XXII di NTT, kita sudah ditentukan dan disahkan oleh KONI Pusat dan oleh Pemerintah bahwa tahun 2028 kita akan menjadi tuan rumah. Mudah-mudahan tempat ini akan disulap oleh Ibu Inche Sayuna dan teman-teman supaya menjadi lapangan cricket yang bertaraf internasioanal,” katanya.
“Kepada yang juara saya sampaikan selamat, dan yang belum berhasil saya sampaikan jangan putus asa. Hidup ini perlu perjuangan, olahragra juga perlu perjuangan. Olahraga itu pencetus olimpiade pertama mengatakan Citius, Altius, dan Fortius artinya yang tercepat, tertinggi dan terjauh. Anda sekalian mendapat predikat paling cepat, paling jauh dan paling tinggi,” ungkas Nae Soi.
Kota Kupang dan TTU Bersaing Ketat Raih Emas
Kontingan Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) bersaing ketet dalam perolehan medali untuk cabor cricket. Dari sepuluh nomor yang dipertandingan tim putra dan puteri, Kota Kupang meraih enam medali emas dan TTU meraih empat medali emas. Medali perak diraih kontingan Sabu Raijua sebanyak 3 medali untuk nomor putri dan Sumba Tengah sebanyak 2 medali. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Rote Ndao sebanyak 4 medali, Sabu Raijua 2 medali, Sumba Tengah 2 medali dan TTU 1 medali.
Pada nomor putera, medali Perak diraih Rote Ndao sebanyak 2 medali, Sabu Raijua 2 medali dan TTU 1 medali. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Kabupaten Kupang sebanyak 4 medali, Rote Ndao 3 medali, dan sabu Raijua 3 medali.*/)AditAdu
Editor: Laurens Leba Tukan