Kredit Merdeka Bank NTT Atambua, Jadikan Belu Surplus Tomat Dikirim ke Ambon, Makasar dan Papua

277
Bupati Belu dr. Taolin Agustinus dan Wakilnya Aloysius Haleserens, Pimpinan Bank NTT Cabang Atambua Adi M. Pontus serta sejumlah pimpinan OPD terkait melakukan panen raya tomat milik warga dan penyerahan Kredit Merdeka untuk warga di di Desa Takirin, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Selasa (14/11/2022). Foto: Dok. Adi Pontus

ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Gagasan cerdas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menciptakan fasilitas kredit yang diberi nama Kredit Merdeka membawa dampak positif bagi masyarakat. Para wirausahawan mandiri (wiman) di Kabupaten Belu, yang memanfaatkan Kredit Merdeka Bank NTT kini mengaami surplus tomat.

Pada Senin (14/11/2022), wirausahawan mandiri di Desa Takirin, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu melakukan panen tomat dalam skala besar. Bahkan, Bupati Belu dr. Taolin Agustinus dan Wakilnya Aloysius Haleserens serta sejumlah pimpinan OPD terkait ikut melakukan panen raya tomat milik warga.

“Ini panen tomat skala besar di lahan wiman ekosistem Pembiayaan Pertanian Hortikultura untuk enam Kelompok Tani tahap kedua yang telah diserahkan pada 2 September 2022 lalu,” sebut Pimpinan Bank NTT Cabang Atambua, Adi M. Pontus kepada SelatanIndonesia.com, Selasa (15/11/2022). Saat itu, dilakukan juga penyerahan Kredit Merdeka untuk ekosistem Pembiayaan Pertanian hortikultura tomat bagi delapan kelompok tani tahap ketiga.

Adi Pontus mengatakan, di Kabupaten Belu saat ini mengalami surplus tomat. Hasil panen tomat selain dikirim ke Kupang, tetapi juga ke Ambon, Makasar dan Papua untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan tomat dari daerah-daerah tersebut yang cukup tinggi. “Saat ini, sangat bedampak pada harga tomat yang semula hanya Rp 150.000 / keranjang, kini menjadi Rp 350.000/keranjang. Dan sangat menguntungkan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada tahap pertama disalurkan Kredit Merdeka kepada tiga kelompok tani dengan nilai Rp 130 juta di Desa Takirin pada 28 April 2022 silam. “Para wiman sudah melunasi seluruh kredit tersebut karena berhasil meraup pendapatan Rp 500 juta lebih dari 67 ribu pohon tomat yang ditanam,” sebutnya.

Pada tahap kedua, dicairkan Kredit Merdeka  kepada enam Kelompok Tani senilai Rp 145 juta pada awal September 2022. “Dan kemarin kita mulai panen. Kita tidak kesulitan karena mobil pickup langsung standbye di kebun warga dan langsung kumpul dan angkut dan dikirim ke kota-kota lain,” jelasnya.

Adi Pontus menambahkan, aaat panen tahan kedua itu sekalian Bank NTT Cabang Atambua melakukan penyerahan Kredit Merdeka Ekosistem Pembiayaan Pertanian Holtikultura Tomat kepada 8 kelompok tani tahap ketiga. “Kita berharap dengan harga yang cukup bagus saat ini sangat membantu petani mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Ekosistem ini adalah kolaborasi Bank NTT, Pemerintah Kabupaten Belu dan PT Zigenta,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap