Kota Kupang Masih Bebas Kasus Gagal Ginjal pada Anak

181
Kadis Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Meski di Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah ditemukan dua kasus kematian anak akibat gagal ginjal misterius, di Kota Kupang hingga kini masih bebas dari kasus tersebut.

“Di Kota Kupang tidak ada kasus” sebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati kepada SelatanIndonesia.com, Kamis (20/10/2022). Meski demikian, semua pihak diminta untuk tetap waspada dan hati-hati agar kasus gagal ginjal misterius pada anak tidak terjadi di Kota Kupang.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTT, dr. Woro Indri Padmosiwi menyebt, kasus kematian akibat gagal ginjal misterius di Provinsi NTT bertambah kini menjadi 2 kasus yang terlaporkan ke Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi NTT.

Kasus kematian baru akibat penyakit ini dialami seorang pasien anak berusia 1 tahun 10 bulan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waikabubak, Sumba Barat.

Disebutkan, pasien ini meninggal dunia pada pukul 22.00 WITA pada Rabu (19/10/2022) saat tengah direncanakan untuk rujuk ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali.

Dikatakan dr. Woro, fasilitas seperti alat cuci darah khusus anak belum ada di NTT sehingga menjadi kendala. “Pasien AKI (acute kidney injury) misteirus di Sumba Barat meninggal tadi malam jam 22.00,” ujarnya.

Sebelumnya IDAI NTT melaporkan seorang anak laki-laki di Sumba Barat mengalami gagal ginjal akut misterius saat dibawa oleh orangtuanya ke RSUD Waikabubak. Saat itu, kondisi anak tersebut dalam keadaan sesak napas dan tidak buang air kecil atau kencing selama tiga hari.

Dengan meningalnya pasien anak ini maka telah terjadi dua kasus gagal ginjal misterius di NTT yang dilaporkan. Sebelumnya, IDAI NTT melaporkan satu kasus gagal ginjal misterius dialami seorang anak laki-laki berusia 2 tahun di Kabupaten Rote Ndao yang meninggal dunia akhir September 2022 lalu.

Kemenkes Larang Pemberian Obat Sirup

Kementerian Kesehatan sudah menyarankan agar tenaga kesehatan tidak merekomendasikan obat sirup kepada anak untuk mencegah Gagal Ginjal Akut pada Anak.

Selain saran kepada tenaga Kesehatan, untuk mengantisipasi Gagal Ginjal Akut pada Anak yang banyak terjadi di dunia, termasuk Indonesia Kemenkes juga memberi peringatan ke para orangtua.

Pasalnya, per 18 Oktober 2022, Kemenkes mencatat sebanyak 206 kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak ditemukan di 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak.

Dari catatan Kemenkes tentang Gagal Ginjal Akut pada Anak itu, angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen.

Juru biacara Kemenkes, dr. Syahril meminta para orangtua untuk waspada. “Jika orangtua yang memiliki anak balita dengan gejala penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat,” sebutnya dikutip dari kemenkes.go.id.

Jubir Kemenkes meminta, keluarga pasien diminta membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap