Wagub Nae Soi Jatuh Cinta dengan SMK Ancop Likotuden, Ladang Persemaian Pelaku Pariwisata

334
Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi bersama Uskup Larantuka, Mgr. Frans Kopong Kung dan Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi ketika melakukan kunjungan di SMK Ancop Likotuden, Desa Kawalelo, Kecamatan Demong pagong, Kabupaten Flotim, Minggu (16/10/2022). Foto: ProkopimFlotim

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM –  Likotuden, sebuah kampung gersang di Desa Kawalelo, Kecamatan Demong Pagong, Kabupaten Flores Timur. Potret tandus dan gersang menjadi suguhan khas Likotuden, persis dengan wilayh lain di Flores Timur dan NTT secara keseluruhan. Kawas dengan curah hujan sangat kurang itu kini mulai terkenal diseantero Nusantara.

Likotuden tidak hanya dikenal sebagai kampung gersang penghasil sorgum terbaik di NTT. Di sana, sejak tahun 2015 oleh Yayasan Gerakan Kepedulian ANCOP didirikan SMK Ancop Berasrama Likotuden. Di lembaga yang dikelola bersama Keuskupan Larantuka ini, seluruh siswa dan siswi serta staf pengajar, wajib tinggal di asrama. Lembaga ini mendidik anak-anak Flores Timur bakal menjadi pelaku pariwisata yang handal.

Wakil Gubernur NTT, Drs. Yosef Nae Soi M.M., melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Flores Timur dengan agenda tunggal mengunjungi SMK Ancop Berasrama Likotuden, desa Kawalewo Kecamatan Demon Pagong, Minggu (16/10/2022).

Setelah dijemput di Bandara Gewayantana Larantuka oleh Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Doris bersama Plt. Sekda Flotim Petrus Pedo Maran, dan sejumlah Pimpinan OPD, Wagub Nae Soi kemudian dijamu makan siang di Rumah Jabatan Bupati. Selanjutnya, Wagub Nae Soi didampingi Penjabat Bupati dan rombongan, menuju Istana Keuskupan Larantuka menemui Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr.

Setibanya di SMK Ancop, rombongan Nae Soi dan Uskup Kung diterima dengan tarian penjemputan menuju ruang pertemuan untuk dilanjutkan dengan tatap muka bersama para guru, tenaga pendidik dan kependikan serta siswa-siswi SMK Ancop Berasrama Likotuden.

Dalam arahannya di depan pimpinan, tim pengajar dan siswa di lembaga pendidikan SMK Ancop, Nae Soi mengungkapkan tentang esensi dari proses belajar. “Kita belajar, bukan untuk sekolah, tetapi kita belajar untuk hidup,” ungkapnya.

Politisi senior Partai Golkar ini mengatakan, memilih untuk bersekolah di sini merupakan keputusan yang sangat tepat karena sekolah ini mengelola dua program kealihan yakni Usaha Perjalanan Wisata dan Perhotelan. Dua program keahlian ini, menurutnya sangat tepat untuk diajarkan kepada para siswa karena menyadari bahwa pariwisata di pulau Flores saat ini mulai berkembang pesat dengan adanya perhatian yang luar biasa dari pemerintah pusat terhadap potensi pariwisata di Labuan Bajo dan destinasi lainnya di pulau Flores. “Ini sekolah luar biasa. Adik-adik harus berterima kasih bahwa adik-adik datang ke tempat yang tepat dan yang paling bagus,“ ungkap Wagub Nae Soi.

Ia berpesan agar setiap siswa untuk tekun belajar, tidak minder, tidak boleh malu dan terus memperdalam bahasa Inggris. “Kita boleh miskin harta, tetapi orang NTT kaya akan martabat,” lanjutnya.

Wagub Nae Soi juga mengingatkan agar siswa-siswa tidak cepat puas diri, belajar terus sampai kapanpun, serta terus menggali kemampuannya agar dapat memahami kemauan orang lain. “Barang siapa yang berjuang secara sah dan sungguh dengan iman Kristiani, kelak akan mendapatkan mahkota, carilah Kerajaan Surga pasti dunia akan ditambahkan,” pesannya sembari menekankan pentingnya etos kerja yang harus dimiliki oleh para siswa.

Menanggapi masih terbatasnya beberapa fasilitas penunjang bagi para siswa-siswi dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan sebagai bentuk rasa cinta serta kepeduliannya terhadap siswa-siswi di lembaga pendidikan ini, Nae Soi kemudian memberikan bantuan dana secara pribadi sebesar 50 juta rupiah.

Uskup Frans Kopong Kung, pada awal kesempatan peneguhannya mengapresiasi pesan yang disampaikan oleh Nae Soi, dan atas kesediaannya berkunjung ke SMK Ancop Likotuden yang kemudian ‘jatuh cinta’ dengan lembaga pendidikan ini. “Tentu saja bukan ini kunjungan terakhir tetapi diharapkan akan berkunjung lagi ke SMK Ancop untuk melihat perkembangan di lembaga pendidikan ini,” harapnya.

“Ini kesempatan yang luar biasa, suatu pelajaran gratis yang luar biasa mendengar tentang pariwisata dengan berbagai motivasi yang sangat kuat,” ungkapnya.

Uskup Kung berharap motivasi ini dapat mendorong siswa-siswa untuk belajar lebih sungguh supaya menjadi orang yang sukses. ”SMK Ancop ini dibiayai oleh Yayasan ANCOP, dan ini merupakan berkat yang luar biasa dari Tuhan melalui para donatur yang berhati baik untuk anak-anak kita, untuk masa depan Gereja dan bangsa, salah satunya lewat sekolah ini,” tutur Uskup Kung yang turut mengapresiasi kepedulian Nae Soi terhadap pendidikan di lembaga pendidikan ini.

Menurutnya, ketika membangun NTT dari sisi pariwisata sebagai salah satu lokomotifnya, maka SDM di sekolah ini perlu dipersiapkan, sehingga pada saatnya menjadi pelaku-pelaku pembangunan di mana saja.

Sebelumnya, Direktur SMK Ancop Berasrama Likotuden, Bayu Samondro, dalam laporannya menggambarkan keadaan sekolah yang sejak tahun 2015 dibangun oleh Yayasan Gerakan Kepedulian ANCOP dan dikelola bersama dengan Keuskupan Larantuka, hingga keadaan September 2022. Gambaran itu meliputi bangunan, fasilitas sekolah, asrama, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana.

“Sampai dengan saat ini, sekolah ini telah meluluskan tiga angkatan, dari tahun 2020-2022 yakni sebanyak 231 siswa-siswi. Sementara program studi yang ada di sekolah ini terdiri dari Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, Muatan Peminatan Kejuruan dengan program keahlian Usaha Perjalanan Wisata dan Perhotelan,” sebutnya.

Usai tatap muka, Wagub Nae Soi melakukan peninjauan ke ruangan-ruangan termasuk asrama siswa-siswa putra dan putri yang dibangun di atas lokasi seluas 4 hektar.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Plt. Asisten Administrasi Umum Tulit Beny, Kepala Dinas Kominfo Heronimus Lamawuran/Herry, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Petrus Petara Aran, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sebast Sina Kleden, Kepala Dinas PKO Feliks Suban Hoda, Kepala Dinas PUPR Johanes Brecmans Suban Tukan, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Katarina Rin Riberu; Vikjen Keuskupan Larantuka; RD. Gabriel Unto da’ Silva, Sekjen Keuskupan Larantuka RD. Ancis Kwaelaga, Plt. Kepala SMK Ancop Likotuden Alexander Ary Gelama Gawen, Pater Yosep Teluma,SVD, para pendidik, serta siswa-siswi SMK Ancop Likotuden.*/)ProkopimFlotim

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap